Berita Maumere

Harga Kedelai Naik, Pengusaha Tahu dan Tempe di Ruteng Sedih dan Cemas

Menanggapi naiknya harga Kedelai di pasaran pengusaha tahun tempe di Ruteng Kabupaten Manggarai, mulai merasa cemas akan produksi mereka.

Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM/CHARLES ABAR
PENGUSAHA TAHU- Seorang pedagang tahu di Pasar Inpres Ruteng, Dewi Aristianti Witriani, saat ditemui lokasi produksi, Senin 21 Februari 2022 sore. 

Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Charles Abar

TRIBUNFLORES.COM,RUTENG - Harga Kedelai di pasaran sudah naik. Hingga saat ini, harga bahan baku tempe dan tahu itu mencapai Rp 12.000 per kilogram.

Padahal harga sebelumnya hanya Rp 9.500 sampai Rp10.000 per kg.

Menanggapi naiknya harga Kedelai di pasaran pengusaha tahun tempe di Ruteng Kabupaten Manggarai, mulai merasa cemas akan produksi mereka.

Dewi Aristianti Witriani (24),salah seorang pengusaha Tempe di Pasar Inpres Ruteng mengungkapkan, hingga saat ini produksi mereka masih berjalan lancar karena stok Kedelai masih mencukupi walaupun mereka sudah mendapatkan informasi prihal kenaikan harga.

Baca juga: Cegah Kerugian, Perajin Tahu dan Tempe di Maumere Sikka Naikkan Harga

"Kalau untuk mogok kerja belum sampai disitu yah,karena persediaan Kedelai kami produsen masih aman, kami akan terus memproduksi saja dulu,"ungkap Witriani kepada TRIBUNFLORES.COM, Senin 21 Februari 2022 sore .

Lebih lanjut Witriani menjelaskan,jika kedepan harga Kedelai tetap naik akan dilakukan kenaikan harga tahu tempe sampai pada pengurangan ukuran.

"Kalau misalnya harga masih tetap naik, opsinya kita cuma menaikan harga, ini sudah kita diskusikan para produsen-produsen tahu tempe di Ruteng ini yah,opsinya itu,"pungkasnya.

Adapun kenaikan harga itu,kalau sebelumnya harga tahu per papan Rp.35.000 menjadi Rp.40.000.
Sementara harga kedelai sendiri hingga saat ini mencapai Rp.590,000 per Karung jika ada kenaikan akan mencapai Rp.600,000,per karung atau Rp.12,000,per kg.

"Kita mendapat informasi dari penyuplai kedelai kita,katanya untuk selanjutnya harga enam ratus ribuh per karung,jadi perkilo berkisar dua belas ribu,"ungkapnya.

Sementara jika ada kenaikan harga kedelai akan sangat berdampak pada produksi bahkan pengurangan pelanggan.

"Kalau kedelai naik terus ,kasian pelanggan yah, karena kami akan naikan harga bahkan bisa mengurangi pelanggan kami juga," ujar alumni Manajemen Universitas Islam Jogjakarta Ini.

Baca juga: Produksi Sektor Perikanan di Ngada Masih Rendah, Kadis : Kita Datangkan Ikan dari Luar

Ia berharap agar pemerintah cepat mengambil langkah agar harga kedelai kembali normal.

"Kita sedih yah dengan kenaikan ini, saya berharap agar pemerintah segera mengendalikan harga kedelai agar kembali normal,"ujarnya.

Sementara pengusaha tempe lainnya Mba Siti, merasa cemas dengan kabar melambungnya harga kedelai.

Halaman
12
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved