TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE-Sukacita umat seketika memecah keheningan di dalam Gereja Katedral Santo Yosef Maumere, Jumat 25 Maret 2022 siang ketika Uskup Maumere, Mgr. Ewaldus Martinus Sedu, memukul gong mencanangkan Sinode II Keuskupan Maumere.
Setelah memukul gong, pemimpin gereja lokal di wilayah Kabupaten Sikka menjabat tangan Wakil Bupati Sikka, Romanus Woga, Ketua DPRD Sikka, Donatus David,Kapolres, AKBP Filipe Diaz Quintas,S.IK, Kakanmenag Sikka, Herman Yosef Reda Leta, dan perwakilan kaum awam.
Pencangan sinode ini sangat sederhana. Mgr.Edwal menyampaikan ajak singkat kapada umatnya dari Paroki Boganatar di ujung timur Kabupaten Sikka perbataan dengan Kabupaten Flores Timur sampai ujung barat Paroki Maulo[o perbatasan Kabupaten Ende. Kemudian Paroki Halehebing di selatan Sikka sampai ke Paroki Paule.
Baca juga: Mgr.Edwaldus Martinus Sedu; Sinode Bahas Masalah Kita dan Diri kita
“Mari kita sukseskan Sinode II. Kita yakin Tuhan berjalan bersama kita. Duc in altum (bertolak lebih dalam),” pungkas Mgr.Edwaldus.
Dengan pencanangan ini, sinode akan dilaksanakan secara berjenjang dari lingkungan, stasi dan paroki. Puncaknya pada sinode keuskupan tanggal 24-28 Oktober 2022 di Paroki Nita, 10 Km arah barat Kota Maumere.
Pencanangan Sinode II tahun 2022 bertepatan dengan hari raya Kabar Sukacita dipimpin Mgr.Edwaldus dihadiri ratusan pastor, utusan umat dari paroki-paroki, tokoh awam, biarawati dan panitia berlangsung sederhana, namun meriah.
Wakil Bupati Sikka, Romanus Woga,mengingatkan umat Katolik Keuskupan Maumere berpartispasi secara aktif sebagai wujud nyata melanjutkan karya Yesus Kristus. Pelaksanaan sinode, menurut Romanus menjadi kesempatan untuk bersyukur, sebab dengan bersyukur membuat kita semakin dewasa.
Romanus mengatakan sinode akan sukses jika dilandasi semangat kerja keras, membenahi diri dan menghindari keributan. Ia juga mengajak semua aparatur sipil negara (ASN) di Sikka aktif terlibat menyukseskan sinode.
Baca juga: PPKM Level 3, Aparat Polres Sikka Razia Tempat Hiburan Malam
“Sinode harus dilaksanakan dengan segenap hati. Kita juga harus yakin dan kuat dengan doa-doa supaya lebih sukses. Percayalah dengan doa kepada Bunda Maria, kita akan sukses,”optimis Romanus.
Sambutan Romanus, juga tokoh penggerak Kopdit di Provinsi NTT dengan bayolan bikin tertawa mampu membangkitkan semangat pada Jumat siang. Romanus juga mendorong dihidupkan kembali katakismus lama dalam bahasa daerah dan dalam doa-doa harian.
“Mudah-mudahan dalam sinode ini kita angkat kembali katakismus lama yang makin dilupakan umat, supaya budaya daerah tidak punah,” tandas Romanus.