“Keluarga saya susah. Keadaan ekonomi orangtua,sebenarnya saya tidak masuk SMA Frater Maumere. Tapi frater tidak pernah bilang Tino, kau pasti tidak bisa. Tapi, kau harus bisa. Apa yang frater ingatkan ke saya itu harus bisa. Dan teruslah bermimpi dengan hal-hal besar. Jangan pernah takut untuk melakukan sesuatu,” Tino menirukan motivasi Frater Polikarpus.
Kesuksesan yang diraih Tino hingga tersaji di media sempat tak dipercayai oleh orangtuanya berdomisili di Kelurahan Kota Uneng, Kota Maumere. Mereka baru percaya setelah mendapat penjelasan dari sanak keluarga yang paham.
Ia mengatakan sukses itu membawa nama perguruan tingginya. Direktur Politani Undana telah mengajukan proposal pembiayaan ke perusahaan.
Menyandang duta inspirasi, Tino dan rekan-rekannya yang terpilih akan melakukan pertukaran informasi terutama pendidikan dengan salah satu universitas di Turki dan juga di Singapura.
Namun mereka juga diminta menyiapkan busana daerah kalian. Tino menyiapkan pakaian adat Sikka dibawahnya ke Singapura dan Turki.
“Sebenarnya ini bukan job-nya duta inspirasi. Cocoknya duta budaya dan pariwisata. Tapi bagus juga mengenalkan budaya dari Indonesia,” imbuh Tino. (*).