Laporan Repoter TRIBUNFLORES.COM, Aris Ninu
TRIBUNFLORES.COM, LABUAN BAJO - Cafe dan Laundry G20 Komodo di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat tanpa pengunjung sejak tarif harga tiket masuk ke Taman Nasional Komodo yang diberlakukan, Senin 1 Agustus 2022.
Eusebius Neno Tembek, pemilik tempat usaha tersebut, mengaku resah dengan kondisi yang dia hadapi saat ini. "Memang kosong, tidak ada pengunjung," kata pria yang akrab disapa Ebit Neno ini, Rabu 3 Agustus 2022.
Oleh karena itu, Ebit Neno meminta agar pemerintah pusat perlu mempertimbangkan kembali kebijakan menaikkan harga tiket masuk ke Pulau Komodo dan Padar.
"Begini kita baru mulai dengan pemulihan ekonomi karena Pandemi Covid 19, tetapi harus dihadapkan dengan kenyataan saat ini yang tentunya ganggu roda perekomian pelaku usaha di sini," ungkapnya.
Baca juga: Usaha Ayam Geprek Wiwid di Labuan Bajo Belum Kena Dampak Kenaikan Tiket Masuk Taman Komodo
Dia menguraikan Pulau Komodo dan Padar adalah destinasi yang memang paling digandrungi para wisatawan sehingga naikknya harga tiket bisa berakibat jumlah wisatawan menurun.
Ebit Neno mengatakan, kebijakan pemerintah menaikkan harga tiket masuk ke Pulau Komodo dan Padar tentu didasari dengan pertimbangan yang matang.
Namun menurutnya kebijakan tersebut belum tepat diberlakukan saat ini, karena masyarakat dan pelaku usaha sedang dalam pemulihan ekonomi akibat pandemi Covid 19.
Ebit Neno menguraikan sebelum diberlakukannya tarif baru masuk sehari jumlah wisatawan yang mampir di cafenya dan yang memakai jasa laundry miliknya berkisar 20 hingga 25 orang.
"Wisatawannya beragam tapi kebanyakan dari luar daerah dan wisawatan asing," kata Ebit Neno.
Produk Cafe G20 yakni makanan ringan dari pangan lokal yang dihimpun dari berbagai daerah di daratan Flores.
Baca juga: Bandara Komodo Beroperasi Normal,Bule Naik Bemo
Ebit kwatir, jika cafenya sepi terus, maka akan berdampak pula bagi para pemasok makanan ringan.
Selain menjual makanan ringan Ebit juga menjual jus buah seperti jus buah naga, jus buah advokat,jus buah jeruk,