Torong Padang Surga Tersembunyi

Torong Padang Surga Tersembunyi Flores Utara di Tengah Polemik Tiket Taman Nasional Komodo

Penulis: Laus Markus Goti
Editor: Laus Markus Goti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Direktur Utama BPOLBF, Shana Fatina

TRIBUNFLORES.COM, BAJAWA - Sepekan terakhir ini, Taman Nasional Komodo di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT) ramai diperbincangkan.

Soalnya adalah pro kontra terhadap kebijakan pemerintah menaikkan harga tiket ke pulau Padar dan pulau Komodo dari Rp. 200 menjadi Rp. 3, 75 juta. Mata dunia tertuju pada Lahan Bajo.

Terkini, pemerintah akhirnya menunda diberlakukannya kebijakan tersebut hingga Januari 2023.

Flores sesungguhnya bukan hanya Labuan Bajo. Masih banyak destinasi wisata di Flores yang indah namun belum setenar Labuan Bajo. Salah satunya, Torong Padang, 'surga' tersembunyi di Flores Utara.

Baca juga: BEAUTIFUL FLORES : Indahnya Sunset dan Siluet di Nusa Kutu Sikka

 

Direktur Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) Shana Fatina, mengatakan, dalam sepekan terakhir animo wisawatan asing ke Padang Torong cukup bagus.

Shana menyebut, Torong Padang menjadi habitat hewan liar. Salah satunya, Varanus Komodoensis atau dalam bahasa setempat Mbau atau Mbou.

Komodo Mbau ini memiliki karakter yang berberbeda dengan Komodo di Taman Nasional Komodo.

Komodo di Torong Padang, kata Shana Fatina, takut berinteraksi dengan manusia.

Selain itu, Komodo Mbou lebih ramping dan terlihat lebih elok dengan perpaduan warna coklat kekuningan.

Shana menerangkan, Komodo Survival Program atau KSP telah dilakukan di Torong Padang dimulai dengan pendekatan intensif ke masyarakat sejak tahun 2016.

Baca juga: BEAUTIFUL FLORES : Pesona Gua Rangko Labuan Bajo

 

"Membangun mindset konservasi dan sustainable ecoturismnya sendiri baru sekitar tahun 2018 setelah benar benar mendapatkan kepercayaan dari masyarakat," ujar Shana dalam percakapan WhatsApp beberapa waktu lalu.

Menurut Shana, hal itu dilakukan, sebagai upaya pelestarian habitat Komodo di Flores, diluar Kawasan TN Komodo.

"Ke depan, berkolaborasi dengan BPOLBF untuk diperkenalkan ke publik dan mulai menjadi travel pattern pilihan di wilayah pantai Utara Flores," ungkap Shana.

Tidak hanya Komodo, Torong Padang juga menjadi habitat hewan liar lainnya seperti, rusa timor (Rusa timorensis), babi hutan (Sus ferucosus), monyet (Macaca fascicularis), dan beberapa jenis burung termasuk elang.

Selain itu, tak jarang dijumpai sekelompok kuda dan sapi milik warga yang merumput di Semenanjung Torong Padang yang memang menjadi salah satu lokasi untuk masyarakat adat suku Baar melepas ternak.

Torong Padang juga kaya akan budaya dan legenda yang memikat. Berwisata ke Torong Padang, wisawatan akan mendapatkan beragam pengalaman atraktif dan imajinatif.

Baca juga: Jagung Tembak Camilan Khas Orang Flores Dijual di Pasar Alok Maumere, Cara Buatnya Unik!

 

Melewati jalur treking dari Maro Raja hingga Pantai Wae Nepong wisawatan menapaki jejak nenek moyang warga setempat yang memang punya tradisi berburu di jalur tersebut.

Hal itu diakui Shana Fatina, sebagai atraksi pariwisata yang memikat. Menurutnya produk, destinasi pariwisata di Flores termasuk di Torong Padang beraneka ragam.

"Produk - produk kita banyak, jadi jangan hanya fokus di komodo saja," ujar Shana.

Padang Torong yang luasnya sekitar 800 hektar dengan garis pantai 13, 53 Kilometer, memiliki vegetasi seperti hutan musim, sabana, hutan bakau, padang garam.

Dalam bahasa setempat, Torong artinya tanjung. Torong Padang bisa diartikan tanjung berpadang savana, karena sebagian besar kawasan ini terdiri dari hamparan savana.

Torong Padang sendiri masuk dalam wilayah Kecamatan Riung, Kabupaten Ngada.

Baca juga: Pelaku Wisata di Labuan Bajo Minta Kenaikan Tarif Masuk Taman Nasional Komodo Dibatalkan

 

Dari Riung, transportasi utama ke Kampung Damu sebagai pintu masuk ekowisata Torong Padang adalah ojek motor atau oto (truk transportasi massal).

Masyarakat di sana menjalani kehidupan yang sederhana, mereka masih memelihara adat kebiasaan yang diwariskan nenek moyang mereka.

Mereka juga sudah sudah terbiasa membuat beragam kuliner dan souvernir khas untuk dijual kepada wisatawan sekaligus sebagai upaya meningkatkan atraksi pariwisata.

Kuliner khas yang warga hasilkan seperti ikan bakar, kopi Bajawa, rebok, kelor. Sementara itu souvenir antara lain, miniatur komodo, sarung, wiron dan masih banyak lagi. (*)

Berita Torong Padang Surga Tersembunyi Lainnya