Berita Sikka

Tokoh Masyarakat Minta Panglima TNI Pecat Anggota Lanal Maumere yang Diduga Jadi Calo Casis di Sikka

Editor: Gordy Donovan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TOKOH MASYARAKAT - Tokoh masyarakat Desa Habi, Faustinus Vasko. Tokoh masyarakat meminta Panglima TNI menindak tegas oknum anggota TNI Lanal Maumere yang diduga jadi calon Casis. Diketahui seorang anggota lanal maumere di Kabupaten Sikka diduga menjadi Calo casis dan meminta uang sebesar Rp 70 Juta rupiah kepada orang tua casis di Sikka.

Untuk itu, dia meminta agar segera laporkan langsung ke Danlanal Maumere apabila ada oknumnya yang meminta sejumlah uang atau imbalan apapun, karena hal tersebut melanggar sumpah prajurit serta sapta marga prajurit TNI.

"Kemudian Pomal Lanal Maumere telah mendatangi rumah pelapor dan korban untuk dimintai keterangan dan oknum NS tersebut telah di periksa di Pomal Lanal Maumere" tegas Danlanal Maumere.

Hal tersebut berawal dari laporan warga atas nama Paulus Samuel orang tua dari calon siswa prajurit TNI AL bernama Laurensius Brin Disi yang akan mendaftar tes calon Tamtama TNI AL pada tahun 2021 lalu, kemudian oknum anggota Lanal Maumere berinisial NS berjanji akan membantu meluluskan casis tersebut dengan syarat harus menyiapkan sejumlah uang.

Untuk itu Danlanal Maumere s

Baca juga: Karutan Maumere dan Staf Hadiri Upacara HUT ke 77 TNI Angkatan Laut di Lanal Maumere

ecara tegas agar oknum NS anggota Lanal Maumere tersebut agar ditangani oleh Pomal Lanal Maumere agar segera diproses hukum.


Minta Rp 70 Juta

Sebelumnya, seorang oknum anggota TNI AL Lanal Maumere diduga meminta uang sebesar Rp 70 juta kepada orang tua calon tamtama yang berasal dari Desa Habi, Kecamatan Kangae, Kabupaten Sikka, Flores, Nusa Tenggara Timur.

Paulus Samuel, warga RT.007/RW. 003, Dusun Habi Langir, Desa Habi, Kecamatan Kangae Kabupaten Sikka yang ditemui TribunFlores.Com pada Sabtu, 29 Oktober 2022 siang mengaku sudah menyerahkan uang sebesar Rp 70 juta kepada oknum anggota TNI AL berinisial NS pada 21 April 2021 lalu.

Penyerahan uang sebesar Rp 70 juta itu dibuktikan dengan sebuah kuitansi yang ditandatangani oleh penerima berinisial NS.

Samuel menceritakan pertemuan mereka berawal dari informasi yang diperoleh dari seorang warga Desa Habi, Kecamatan Kangae, Kabupaten Sikka, berinisial D yang menginformasikan bahwa ada orang yang sedang mencari anak muda untuk mengikuti seleksi TNI AL.

"Dari D itu, informasikan ke iparnya Y, informasikan ke anak saya, saat itu anak saya mau kerja, jadi ketemu di jalan, langsung ke rumah langsung kasih tahu saya, sebagai orang tua, saya mau kalau anak saya jadi TNI AL," ungkap Samuel.

Setelah mendapat penjelasan dari Y, Paulus Samuel bersama anaknya Laurensius Brin Disi menuju ke rumahnya D di Dusun Magedoa, Desa Habi, Kecamatan Kangae guna bertemu oknum anggota Lanal Maumere berinisial NS.

"Jam 9 dia (red : oknum anggota Lanal Maumere) datang, sempat cerita dan waktu itu sempat tanya anak saya dan anak saya jawab sudah tes 4 kali, tapi sekarang ini umur sudah lewat kalau mau ikut tes lagi, dia bilang tidak apa-apa yang penting pa ada siap berapa, harus dengan uang," ungkap Paulus Samuel yang saat itu didampingi sang istri, Emilia Yuventa dan salah seorang anaknya yang diketahui bernama Berto.

Samuel mengaku, pada saat itu, dia mengaku kepada NS bahwa dia ada uang sebesar Rp 50 juta.

Baca juga: BREAKING NEWS: Prajurit Kebanggaan Lanal Maumere Sikka Tutup Usia

Namun, oleh NS, uang sebesar Rp 50 juta yang disiapkan Paulus Samuel masih kurang, harus Rp 80 juta rupiah.

Halaman
123