Mari Longa Pahlawan Asal Ende

Benteng dan Makam Saksi Bisu Hidup, Perjuangan dan Gugurnya Mari Longa Pahlawan Asal Ende

Penulis: Laus Markus Goti
Editor: Laus Markus Goti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

BENTENG MARI LONGA - Benteng Watunggere Mari Longa di Kabupaten Ende, 10 November 2022.

Mari Longa bersama pasukannya, Ana Fua turun ke melawan Belanda, 905 tentara Belanda tewas. Sedangkan pihak Mari Longa dua orang tewas yakni Linggo Loba dan Rali Bale.

Sementara itu Putri Mari Longa, Nduru Mari, ditombak oleh tentara Belanda hingga isi perutnya keluar, namun masih bisa diselamatkan oleh Mari Longa berkat Kesaktiannya.

Baca juga: Relawan Ganjar Milenial Center Sikka Deklarasi Dukung Ganjar Pranowo Jadi Presiden RI 2024

 

Belanda Ajak Marilonga Berunding

Paska perang di Kuro Bege, di tahun yang sama Belanda datang ke Watunggere bernegosisi. Perjalann mereka melalui Wologai-Kebesani -Detukeli- Nggesabiri - Watunggere.

Edon mengatakan, dalam negosiasi ini terciptalah beberapa kesepakatun. 1. Berhenti adanya genjatan senjata 2. Mari Longa diangkat sebagai raja Ende yang berpusat di Watunggere.

"Menyikapi ini Mari Longa menyetujui yang pertama hahwa tidak ada lagi perang. Tetapi Mari longa menolak dengan tegas dirinya untuk menjadi raja, karena menjadi raja yang diangkat oleh orang Belanda ini sama hal menjadi budak Belanda (Rasi Loge Belanda)," tutur Edon.

Baca juga: BPJS Kesehatan Cabang Ende Dekatkan Pelayanan, Layani MCS di Desa Kelahiran Pahlawan Ende

 

Perang Kembali Pecah Belanda Bunuh Orang Walogai

Sepulangnya Belanda dari Watunggere, tiba Wologai Belanda menembak mati satu orang Wologai bernama Mole Gia, yang sedang mengiris tuak yang bernama Mole Gia. Tenyata pihak Belanda yang mengingkar janji.

Mendengar kabar itu Mari Longa geram. Pada harí itu juga Mari Longa bersama pasukannya turun ke Wologai dan membantai semua orang Belanda yang sedang istirahat malam di Wokonio.

Perang melawan Belanda di Rada Ara Moni (1900)

Perang melawan Belanda di Rada Ara Moni, diminta oleh Sea Seso dan Se Bata. Belanda kalah dan lari menghindar.

Selanjutnya 1903 pecah perang di Wologai. Perang ini berawal dari undangan Pada Bata dan Sato Rega orang Wologai untuk melawan Belanda di Wologai. Belanda kalah dan meminta damai namun Mari Longa menolak.

Baca juga: Kasus HIV dan AIDS di NTT Dominan Usia Produktif, Ini Daftar Kasus HIV AIDS di NTT

 


Pembantaian orang Belanda oleh pasukan Mari Longa di Bhoasia dalam Sebuah Kapal


Stategi yang disusun oleh Mari Longa bagaimana cara untuk mendapatkan senjata Belanda pada saat itu, Mari Longa mengutus salah seorang pasukannya untuk negosiasi dengan Belanda.

Setibanya di Bhoasia utusan Mari Longa berhasil mengadakan perundingan dengan Belanda yakni barter senjata dengan bahan makanan. Koesokkan harinya Mari Longa bersama pasukannya turun ke Bhoasia Ndondo, bawa serta dengan bahan makanan untuk ditukarkan dengan senjata.

Setibanya di pinggir pantai Bboasia, Mari Longa menyuruh utusannya untuk masuk ke dalam kapal untuk memata-mata jumlah pasukan Belanda yang ada di dalam kapal.

Pasukan ANA FUA lebih banyak jumlahnya, maka Mari Long berubah stalregis bukan lagi barter antar senjata milik Belanda dengan makanan, melainkan Mari Longa dan pusukannya membunuh habis orang Belanda yang ada dalam kapal serta mengambil senjata dan pulang ke Watunggere.

Baca juga: Bacaan Injil Katolik Jumat 11 November 2022, Lengkap Mazmur Tanggapan di Gereja St.Fransiskus Koting


Gugurnya Mari Longa, Perang di Benteng Watunggere 1907 4

Mendengar infomasi bahwa Belanda akan datang dan menyerang Mari Longa di Watunggere, Mari Longa bersama pasukannya membangun sebuah pertahanan yang disebut Benteng (Potu) di Watungere.

tentara Belanda kembali mengajak pasukan Marilonga berperang di Watunggere. Mari Longa sepakat. Sebelum perang Marilonga meminta, diberi waktu untuk mendirikan benteng lapis tujuh sebelum perang, Belanda pun sepakat.

Mari Longa dan pasukannya pun mulai kerja mendirikan benteng dari bambu. Dalam bambu diisi air agar peluru senjata tentara Belanda tidak tembus, masuk ke dalam benteng.

"Mereka waktu itu rencana bangun benteng tujuh lapis. Tapi baru tiga lapis, Belanda sudah lebih dulu menyerang," ungkapnya.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Jumat 11 November 2022, Bacaan Injil Katolik Lengkap Mazmur Tanggapan

 

Menurut Edon, ada penghianat yakni dari desa lain yang menghasut tentara Belanda lebih baik segera menyerang pasukan Mari Longa, jika tunggu hingga Mari Longa selesai membangun benteng maka tentara Belanda akan kalah.

Dalam perang tersebut Mari Longa tewas dan Belanda leluasa memengaruhi orang-orang Watunggere.

Edon mengatakan, sudah lama ia berharap Mari Longa diangkat menjadi Pahlawan Nasional. Tahun lalu sudah diusulkan oleh Dinas Sosial Kabupaten Ende ke pusat. "mungkin masih proses," ungkapnya.

Menurut Edon, ia dengan sepenuh hati menulis kisah tentang Mari Longa yang dihimpun dari semua cerita-cerita keturunan Mari Longa. Dia katakan, semoga tulisannya bisa membantu Mari Longa lebih cepat diangkat jadi Pahlawan Nasional.(SELESAI).

Berita Kisah Mari Longa Pahlawan Asal Ende Lainnya