Misa Hari Minggu

Misa Hari Minggu 13 November 2022, Lengkap Bacaan Injil Katolik dan Mazmur Tanggapan

Editor: Gordy Donovan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

KAPELA - Kapela Agung Santo Paulus Ledalero di Desa Takaplager, Kecamatan Nita, Kabupaten Sikka. Mari ikuti Misa Hari Minggu 13 November 2022, Lengkap Bacaan Injil Katolik & Renungan Harian Katolik, Mazmur Tanggapan

08. MENDARASKAN MAZMUR TANGGAPAN

Refren (Mzm. 98:2b)
Tuhan datang untuk mengadili bangsa-bangsa
dengan kebenaran.
Mzm. 98:5-6, 7-8, 9abc
Bermazmurlah bagi TUHAN dengan kecapi,
dengan kecapi dan lagu yang nyaring,
dengan nafiri dan sangkakala yang nyaring
bersorak-soraklah di hadapan Raja, yakni TUHAN!
(Refren)
Biarlah gemuruh laut serta isinya,
dunia serta yang diam di dalamnya!
Biarlah sungai-sungai bertepuk tangan,
dan gunung-gunung bersorak-sorai bersama-sama
(Refren)
Biarlah mereka bersorak-sorai di hadapan Tuhan,
sebab Ia datang untuk menghakimi bumi.
Ia akan menghakimi dunia dengan keadilan,
dan bangsa-bangsa dengan kebenaran.
(Refren)


09. BACAAN KEDUA (2Tes. 3:7-12)


L : Bacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada
Jemaat di Tesalonika.

Saudara-saudari, kamu sendiri tahu, bagaimana
kamu harus mengikuti teladan kami, karena kami
tidak lalai bekerja di antara kamu, dan tidak makan
roti orang dengan percuma, tetapi kami berusaha
dan berjerih payah siang malam, supaya jangan
menjadi beban bagi siapapun di antara kamu.
Bukan karena kami tidak berhak untuk itu,
melainkan karena kami mau menjadikan diri kami
teladan bagi kamu, supaya kamu ikuti. Sebab, juga
waktu kami berada di antara kamu, kami memberi
peringatan ini kepada kamu: jika seorang tidak mau
bekerja, janganlah ia makan.
Kami katakan ini karena kami dengar, bahwa ada
orang yang tidak tertib hidupnya dan tidak bekerja,
melainkan sibuk dengan hal-hal yang tidak berguna.
Orang-orang yang demikian kami peringati dan
nasihati dalam Tuhan Yesus Kristus, supaya mereka
tetap tenang melakukan pekerjaannya dan dengan
demikian makan makanannya sendiri.
Demikianlah Sabda Tuhan.

U : Syukur kepada Allah.

10. ALLELUIA (Luk. 21:28)

P : Alleluia
U : Alleluia
P : Bangkitlah dan angkatlah mukamu,
sebab penyelamatmu sudah dekat.
U : Alleluia
11. INJIL (Luk. 21:5-19)
P : Marilah kita bersama-sama mendengarkan Injil
Yesus Kristus menurut Lukas.
Pemimpin dan semua yang hadir membuat tanda
salib dengan ibu jari pada dahi, mulut, dan dada.
Kemudian Pemimpin membacakan Injil.
Ketika beberapa orang berbicara tentang Bait Allah
dan mengagumi bangunan itu yang dihiasi dengan
batu yang indah-indah dan dengan berbagai-bagai
barang persembahan, berkatalah Yesus: "Apa yang
kamu lihat di situ akan datang harinya di mana tidak
ada satu batupun akan dibiarkan terletak di atas
batu yang lain; semuanya akan diruntuhkan."
Dan murid-murid bertanya kepada Yesus, katanya:
"Guru, bilamanakah itu akan terjadi? Dan apakah
tandanya, kalau itu akan terjadi?" Jawab-Nya:
"Waspadalah, supaya kamu jangan disesatkan.
Sebab banyak orang akan datang dengan memakai
nama-Ku dan berkata: Akulah Dia, dan: Saatnya
sudah dekat. Janganlah kamu mengikuti mereka.
Dan apabila kamu mendengar tentang peperangan
dan pemberontakan, janganlah kamu terkejut.
Sebab semuanya itu harus terjadi dahulu, tetapi itu
tidak berarti kesudahannya akan datang segera."
Ia berkata kepada mereka: "Bangsa akan bangkit
melawan bangsa dan kerajaan melawan kerajaan
dan akan terjadi gempa bumi yang dahsyat dan di
berbagai tempat akan ada penyakit sampar dan
kelaparan, dan akan terjadi juga hal-hal yang
mengejutkan dan tanda-tanda yang dahsyat dari
langit. Tetapi sebelum semuanya itu kamu akan
ditangkap dan dianiaya; kamu akan diserahkan ke
rumah-rumah ibadat dan penjara-penjara, dan
kamu akan dihadapkan kepada raja-raja dan
penguasa-penguasa oleh karena nama-Ku. Hal itu
akan menjadi kesempatan bagimu untuk bersaksi.
Sebab itu tetapkanlah di dalam hatimu, supaya
kamu jangan memikirkan lebih dahulu pembelaanmu. Sebab Aku sendiri akan memberikan
kepadamu kata-kata hikmat, sehingga kamu tidak
dapat ditentang atau dibantah lawan-lawanmu. Dan
kamu akan diserahkan juga oleh orang tuamu,
saudara-saudaramu, kaum keluargamu dan
sahabat-sahabatmu dan beberapa orang di antara
kamu akan dibunuh dan kamu akan dibenci semua
orang oleh karena nama-Ku. Tetapi tidak sehelaipun
dari rambut kepalamu akan hilang. Kalau kamu
tetap bertahan, kamu akan memperoleh hidupmu."
P : Demikianlah Injil Tuhan.
U : Terpujilah Kristus.
[Bisa menyanyikan sebuah lagu singkat yang cocok]
12. RENUNGAN SINGKAT
Bacaan Injil hari ini berbicara tentang akhir zaman.
Kisah ini dimulai dengan nubuat Yesus tentang
keruntuhan Yerusalem dan kemudian dilanjutkan
dengan peneguhan Yesus terhadap penderitaan atau
penganiayaan yang akan dialami oleh para murid-Nya.
Kita dalami dua topik ini untuk perkembangan iman
kita.


Pertama, keruntuhan Yerusalem. Ketika beberapa
orang mengagumi keindahan Bait Allah dan berbagai
persembahan, Yesus malah berbicara tentang
keruntuhannya. Ia menubuatkan kehancuran
Yerusalem dan juga Bait Allah tersebut. Bangunan
yang menjadi simbol kehadiran Allah itu kemudian
runtuh oleh serangan kekaisaran Romawi sekitar
tahun 70 Masehi.


Pesannya sederhana saja. Kita tidak bisa mengandalkan hal-hal material. Bangunan-bangunan seperti itu bisa dibangun. Ia bisa pula runtuh atau dihancurkan. Namun, yang perlu diperhatikan adalah bangunan diri kita, bangunan hati kita. Apakah kita cukup kuat membangun fundasi rumah iman kita agar ia tidak mudah runtuh atau diruntuhkan? Kadangkala orang hanya memperhatikan penampilan lahiriah yang indah, gemilang, dan menakjubkan, tetapi urusan batiniahnya rapuh dan mudah dirobohkan. Ini tampak ketika orang tidak kuat menghadapi tantangan, cara hidup yang tidak teratur, selalu menimbulkan konflik, dan sebagainya. Jika bangunan hati atau batin kita baik, kita tidak akan mungkin mudah diruntuhkan. Malah, kita bisa memberikan kekuatan bagi sesama kita dalam menghadapi tantangan dan cobaan hidup. Kedua, bertahan dalam penderitaan. Yesus juga menasihati para murid-Nya untuk bertahan dalam penderitaan. Ini disebabkan karena ajaran Yesus merupakan ajaran baru yang membutuhkan penjelasan yang baik. Sayangnya, para pengikut-Nya adalah orang-orang sederhana. Penjelasan mereka mungkin terbatas. Karena itu, mereka diminta untuk memberikan penjelasan dengan kesaksian hidup mereka. Bertahan dalam penderitaan adalah salah satu cara kesaksian.


Di tengah dunia zaman kini, kita diminta lebih kuat lagi untuk bertahan dalam penderitaan dan memberikan kesaksian. Ketika banyak orang mulai meragukan keberadaan Tuhan dan enggan mengikuti kegiatan rohani, sikap dan tutur kata kita yang baik merupakan kesaksian yang baik yang menunjukkan buah yang baik dari kedekatan kita dengan Tuhan. Ketahanan kita dalam memberikan kesaksian adalah cara terbaik
dalam upaya mewartakan Kabar Gembira keselamatan Tuhan. Semoga kita tidak menyerah dalam memberikan kesaksian hidup yang benar di tengah keluarga dan masyarakat kita. Tuhan pasti memberkati dan melindungi kita sekalian.

13. HENING
14. SYAHADAT

P : Marilah menanggapi Sabda Tuhan dan
mengungkapkan iman kepercayaan kita kepada
Tuhan dengan mengucapkan Syahadat. Aku
percaya akan Allah, Bapa yang mahakuasa…..
15. DOA UMAT
P : Saudara-saudari terkasih, marilah berdoa kepda
Allah Bapa yang selalu siap melindungi kita dari
segala marabahaya:
P : Bagi pemimpin Gereja. Semoga Bapa Suci, para
Uskup dan para imam menjadi pembimbing kita
yang meneguhkan dalam mengarungi peziarahan
hidup di dunia yang penuh dengan tantangan.
Marilah kita mohon……
P : Bagi perdamaian dunia. Semoga para pemimpin
bangsa tetap tunduk dalam bimbingan Tuhan,
supaya dapat menahan diri dalam penggunaan
senjata yang dapat menghancurkan bumi dan umat
manusia. Marilah kita mohon….
P : Bagi mereka yang sungguh berkekurangan. Semoga
mereka mendapatkan perlindungan Allah dan
memperoleh bantuan dari sesamanya, sehingga
mereka dapat menjalani hidup ini dengan lebih
baik. Marilah kita mohon…
P : Bagi kita semua. Semoga kita senantiasa
meningkatkan hidup doa, baik secara pribadi
maupun secara bersama, dan saling mendukung
dalam segala kebaikan, supaya kita siap
menghadapi berbagai kesulitan dan tantangan
hidup. Marilah kita mohon…
P : Kita hening sejenak untuk menyerahkan doa dan
permohonan pribadi kita masing-masing.
[hening sejenak lalu lanjut].
P : Allah Bapa yang mahakuasa, Putra-Mu telah datang
ke dunia dan tinggal di antara kami. Dengan
kekuatan cinta kasih dan rahmat-Mu, kami takkan
jemu-jemunya berbuat baik, sekarang dan
sepanjang hidup kami.
U : Amin
[Dalam perayaan bersama, ada kolekte. Kolekte ini
dikumpulkan usai doa umat dan dihantar ke depan altar.
Namun, dalam situasi wabah virus corona, kebijakan kolekte
diatur oleh masing-masing Keuskupan].

16. DOA PUJIAN

P : Saudara-saudari yang terkasih, setelah menyadari
karya keselamatan Allah bagi hidup kita, marilah
kita memuji Dia:
Terpujilah Engkau di Surga.
U : Terpujilah Engkau di Surga.
P : Allah Bapa yang maharahim, kami memuji namaMu, karena Engkau telah mengangkat kami menjadi
putra-putri-Mu. Maka kami memuji Engkau:
U : Terpujilah Engkau di Surga.
P : Ya Bapa, terdorong oleh cinta kasih, Engkau
memelihara kami dengan menyediakan segala yang
kami perlukan untuk hidup. Maka kami memuji
Engkau:
U : Terpujilah Engkau di Surga.
P : Ketika kami berdosa dan karenanya menjauhkan
diri dari-Mu, Engkau tidak membiarkan kami binasa.
Sebaliknya, Engkau mendekati kami dalam diri
Yesus, Putra-Mu. Melalui sengsara, wafat, dan
kebangkitan-Nya, Engkau membebaskan kami dari
kuasa dosa dan maut. Maka kami memuji Engkau:
U : Terpujilah Engkau di Surga.
P : Engkau telah mengutus Roh Kudus untuk
membimbing dan mendampingi hidup kami, dan
menjadikan kami anak-anak terang. Maka kami
memuji Engkau:
U : Terpujilah Engkau di Surga.
P : Maka, ya Bapa, dengan gembira hati, bersama
seluruh umat beriman, dalam kesatuan dengan
Bapa Suci Paus Fransiskus, Bapa Uskup kami [nama
Uskup setempat] dan Pastor Paroki kami [nama pastor
paroki setempat], kami melambungkan madah pujian
bagi-Mu dengan berseru:
[menyanyikan satu lagu bertemakan Puji Syukur]
Menyusul RITUS KOMUNI. Dalam Ibadah Sabda terdapat dua
kemungkinan, yaitu (1) menyambut komuni (lihat cara A), (2)
tidak menyambut komuni, tetapi umat diajak menghayati
komuni batin/rindu (lihat cara B).

Halaman
1234