"Yesus diam di Kapernaum supaya genaplah firman yang disampaikan oleh Nabi Yesaya."
Ketika mendengar bahwa Yohanes Pembaptis telah ditangkap, Yesus menyingkir ke Galilea. Ia meninggalkan Nazaret dan diam di Kapernaum, di tepi danau, di daerah Zebulon dan Naftali.
Dengan demikian genaplah firman yang disampaikan oleh Nabi Yesaya: Tanah Zebulon dan tanah Naftali, jalan ke laut, daerah seberang Sungai Yordan, Galilea, wilayah bangsa-bangsa lain; bangsa yang diam dalam kegelapan telah melihat Terang yang besar, dan bagi mereka yang diam di negeri yang dinaungi maut telah terbit Terang.
Sejak waktu itu Yesus memberitakan, “Bertobatlah, sebab Kerajaan Surga sudah dekat.” Ketika Yesus sedang berjalan menyusur Danau Galilea, Ia melihat dua orang bersaudara, yaitu Simon yang disebut Petrus, dan Andreas saudaranya.
Mereka sedang menebarkan jala di danau, sebab mereka penjala ikan. Yesus berkata kepada mereka, “Mari, ikutlah Aku, dan kamu akan Kujadikan penjala manusia. Mereka pun segera meninggalkan jalanya dan mengikuti Yesus.
Setelah pergi dari sana, Yesus melihat pula dua orang bersaudara, yaitu Yakobus anak Zebedeus dan Yohanes saudaranya; bersama ayah mereka, Zebedeus, mereka sedang membereskan jala di dalam perahu.
Yesus memanggil mereka, dan mereka segera meninggalkan perahu serta ayahnya, lalu mengikuti Yesus. Yesus pun berkeliling di seluruh Galilea; Ia mengajar dalam rumah-rumah ibadat dan memberitakan Injil Kerajaan Allah serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan di antara bangsa itu.
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
Renungan Harian Katolik
Mari simak Renungan Harian Katolik Minggu 22 Januari 2023.
Tema renungan harian katolik yaitu Bertobat dan Menjadi Saudara.
Dalam Kitab Kejadian, setelah manusia pertama memakan buah yang dilarang oleh Allah untuk mereka makan, maka manusia jatuh ke dalam dosa.
Dosa yang disebabkan oleh ketidaktaatan itu membawa konsekuensi bukan hanya rusaknya hubungan Allah dan manusia, tetapi manusia dengan dirinya sendiri, dan dengan alam (dunia).
Hal inilah yang menyebabkan mudah terjadi berbagai macam penyalahgunaan, adanya berbagai perpecahan, dan penindasan di antara sesama manusia.
Maka pertobatan dapat diartikan juga sebagai upaya untuk memperbaiki kerusakan hubungan antarmanusia tersebut.