Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Albert Aquinaldo
TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Program Director AIHSP,John Leigh, akhirnya menyerahkan Loop-Mediated Isothermal Amplification (LAMP) kepada Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sikka, Yohanes Emil Satriawan Sadipun, di Kantor Gubernur NTT, Selasa, 7 Februari 2023 pagi.
LAMP yang merupakan alat diagnostik untuk mendeteksi penyakit ternak termasuk virus ASF merupakan bantuan dari The Australia - Indonesia Partnership for Promoting Rural Income through (PRISMA) - Australia - Indonesia Health Security Partnership (AIHSP) untuk Pemprov NTT.
Penyerahan LAMP tersebut disaksikan oleh Wakil Gubernur NTT, Yosef Nai Soi, Mrs. Nina Fitz Simons, Chief Executive Officer PRISMA, Mr. Prajwal Shahi selaku Portofolio Adviser PRISMA), Mr. Joel Tukan selaku, Principal Bussiness Consultant PRISMA, dan Mrs. Mei Tatengkeng selaku Provincial Coordinator AIHSP), serta Pimpinan OPD lingkup Pemprov NTT.
Baca juga: Pemda Flores Timur Dukung Perayaan Semana Santa Larantuka 2023
Loop-Mediated Isothermal Amplificatton (LAMP) adalah alat diagnostik yang digunakan untuk mendeteksi penyakit pada hewan, termasuk ASF pada babi.
LAMP merupakan bagian penting dani infrastruktur untuk mengatasi wabah penyakit. Ini memungkinkan deteksi dini pada virus dan pengelolaan manajemen pencegahan penyakit yang lebih baik.
Saat ini hanya ada satu fasilitas diagnosis di NTT yang dapat menguji ASF, yaitu di Kupang.
Waktu yang dibutuhkan untuk menerima hasil test dari fasiltas tersebut adalah hingga 2 minggu dan biaya IDR 400,000 per tes, sehingga terlalu mahal bagi petani kecil dan banyak aktor pasar.
LAMP akan ditempatkan di 3 pulau utama di NTT yakni di Kabupaten Sumba Timur untuk Pulau Sumba, Kabupaten Sikka untuk Pulau Flores dan Lembata, dan UPT Veteriner Kupang untuk Pulau Timor.
LAMP akan memberikan fasilitas tes yang terjangkau bagi petani dan aktor pasar lainnya, tanpa biaya pengiriman tambahan untuk mengirim sampel ke pulau Timor, dengan waktu tunggu hasil yang cepat.
Fasilitas ini akan membantu sektor swasta untuk terus dapat melakukan kegiatan berdagang produk babi hidup dan produk derivatif babi lainnya. Fasilitas ini sangat penting bagi sector babi yang masih dalam mode pemulihan dari wabah ASF sebelumnya.
PRISMA dan AIHSP akan memfasilitasi pelatihan staf pemerintah (pejabat lapangan veteriner dan teknisi laboratorium) untuk mengelola LAMP.
Baca juga: Kasat Lantas Polres Flores Timur Imbau Orang Tua Jangan Manjakan Anak dengan Sepeda Motor
Sektor Babi di NTT
NTT adalah produsen dan konsumen terbesar daging babi di Indonesia. Pendapatan dari babi berfungsi sebagai jaring pengaman bagi petani kecil.