TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Tempat wisata Pantai Tanjung Bastian di Kabupaten Timor Tengah Utara makin dipercantik akhir-akhir ini.
Hal itu ditandai dengan dibangun dan ditata dua tempat persinggahan baru bagi para pengunjung di Tanjung Bastian yakni panorama Hutan Manggrove dan jembatan bambu.
Dulu, sejatinya, warga pergi ke Tanjung Bastian hanya untuk menikmati hangatnya air laut dan pasir putihnya yang bersih dan halus. Namun, beberapa waktu belakangan ini tampaknya perhatian warga dialihkan pada dua tempat itu yang notabene menjadi satu kesatuan saja.
Terpantau dalam postingan beberapa warga terutama akun facebook, Alda Klau memperlihatkan beberapa titik lokasi dari jembatan bambu dan hutan manggrove itu di kompelks Tanjung Bastian.
Baca juga: Rekomendasi 2 Tempat Wisata Pemandian Air Panas di Maumere Cocok untuk Relaksasi
Alda demikian sapaan pemilik akun itu saat dihubungi TribunFlores.com pada 11 Februari 2023, mengatakan tempat yang ia kunjungi bersama beberapa temannya tempo hari berlokasi atau sekompleks dengan tempat wisata Tanjung Bastian.
"Benar Tata itu lokasinya di Tanjung Bastian," ucapnya menjelaskan keberadaan hutan manggrove dan jembatan bambu yang iconic.
Ia menyebutkan bahwa akhir-akhir ini memang benar, banyak sekali warga yang berkunjung ke sana sekedar untuk melihat tempat itu maupun untuk berswafoto serta menikmati pesona pantai Tanjung Bastian.
"Banyak orang yang datang ke sana semenjak dibuka. Di sana untuk foto tuh keren skali," katanya penuh antusias.
Baca juga: Pesona Tebing Tiwu Kea, Tempat Wisata yang Instagramable dan Aesthetic di Kabupaten Ende
Untuk diketahui nama Tanjung Bastian sudah tak asing lagi di telinga masyarakat TTU. Tempat wisata pantai yang dimiliki warga TTU itu sangatlah populer semenjak puluhan tahun lalu hingga sekarang.
Penulis, dulu semenjak masih berada di bangku SD, SMP dan SMA sering mengunjungi tempat wisata itu.
Tempat tersebut menjadi tempat favoritnya penulis juga bagi masyarakat TTU untuk menikmati pesona pantai. Keelokannya mampu mengalahkan lokasi pantai yang lain.
Masih tertanam dalam benak penulis, dulu saat pertama kali kesana penulis sangat bahagia sekali. Bahkan saat pulang, penulis dan beberapa anak yang lainnya menyempatkan diri membawa kerang, air laut, bintang laut sebagai kenang-kenangan. Maklumlah penulis tinggal di daerah perbukitan jadi jarang ke pantai..hahahaha.
Lokasinya memang strategis untuk menjadi tempat rekreasi, fasilitas yang ada sangat lengkap. Ada pantai dan pasir putihnya yang halus. Ukuran garis pantai pun jangan dikira sangat pendek, bahkan anda mencoba berlari sangat kencang melintasi garis pantai, napas anda akan habis sebelum tiba di ujungnya. Perhitungan kilat menurut penulis, garis pantainya membentang hingga stengah kilo lebih jika dihitung dari ujung hingga ujung.
Selain itu, lebarnya hampir 30 meter lebih yang dapat memungkinkan anak-anak bermain bola kaki mini di bibir pantai.
Dataran yang membentang dari bibir pantai hingga kaki bukit juga sangat luas. Bahkan bisa menampung ribuan orang.
Pemerintah Kabupaten TTU telah membangun fasilitas seperti kolam air tawar, kamar mandi dan toilet, lopo maupun panggung untuk pergelaran acara.
Selain itu, ada arena pacuan kuda yang menjadikan Tanjung Bastian tak pernah sepi tiap tahun. Hampir tiap tahun selalu ada turnamen pacuan kuda yang menyedot ribuan penonton.
Profil Tanjung Bastian
Informasi yang diperoleh TribunFlores.com, dari seorang tetua adat di sekitar kompleks Tanjung Bastian menyebutkan nama Tanjung Bastian disematkan sekitar abad ke 16 untuk tanjung yang berada di pantai itu.
Bastian sendiri disebutkan merupakan nama orang. Dan akhirnya dipakai sebagai nama untuk menyebut sebuah tempat.
Tempat itu memiliki kisah historis yang mengisahkan perjalanan manusia dan Bastian di Pulau Timor khususnya di tempat itu.
Pantai Tanjung Bastian terletak di Wini, Kelurahan Humusu C, Kecamatan Insana Utara, Kabupaten TTU, Nusa Tenggara Timur.
Jarak tempuhnya dari pusat Kota di Kefamenanu sekitar 67 kilometer. Kondisi jalannya beraspal mulus meski selalu ada kelokan dan tanjakan maupun jalan menurun.
Kalau ditempuh dari pusat kecamatan Wini, wisatawan dapat menempuh jarak 5 KM menuju arah timur.
Semua kendaraan dapat beroperasi hingga mencapai kompleks Tanjung Bastian. Letaknya cukup strategis karena berdekatan dengan perbatasan Indonesia dan Timor Leste.
Lokasi pantai itu didominasi oleh barisan bukit yang menjulang. Namun untuk area pantainya sendiri datarannya meliliki luas 3 kali lapangan sepakbola.
Karcis atau tiket yang dipatok sekitar 3.000. ada penjaga di depan gerbang yang juga dapat memandu anda menuju lokasi pantai, hutan manggrove dan jembatan bambu.
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News