TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mari Kita Baca, Panduan Tata Perayaan Ekaristi Misa Hari Minggu Tahun A dalam Agama Katolik.
Panduan Tata Perayaan Ekaristi Misa Hari Minggu Tahun A dalam Agama Katolik ditulis oleh Pater Petrus Cristologus Dhogo, SVD.
Panduan Tata Perayaan Ekaristi Misa Hari Minggu Tahun A dalam Agama Katolik diperuntukkan bagi umat Katolik yang ingin mengikuti misa.
Simak selengkapnya, Panduan Tata Perayaan Ekaristi Misa Hari Minggu Tahun A dalam Agama Katolik.
Baca juga: Teks Misa Hari Raya Penampakan Tuhan Minggu 8 Januari 2023 Lengkap Tata Perayaan Ekaristi
IBADAH SABDA HARI MINGGU BIASA VII TAHUN A
MINGGU, 19 FEBRUARI 2023
(Para Petugas Liturgi berkumpul di sakristi. Pada meja perayaan disiapkan lilin bernyala yang mengapiti salib. Untuk bacaan, siapkan Alkitab. Untuk nyanyian, bisa siapkan buku nyanyian.
Sedapat mungkin, untuk kekhusukan suasana, alat-alat komunikasi dimatikan. Ketika memulai, Pemimpin (P) berkata, “Penolong kita ialah Tuhan”, dan yang lain menyahut, “Yang menjadikan langit dan bumi”. Kemudian dinyanyikan lagu pembuka)
01. TANDA SALIB DAN SALAM
P : Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.
U : Amin.
P : Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, cinta kasih
Allah, dan persekutuan Roh Kudus beserta kita.
U : Sekarang dan selama-lamanya.
02. KATA PEMBUKA
P : Hari ini kita merayakan Hari Minggu Ketujuh dalam Masa Biasa. Bacaan-bacaan suci mengajak kita untuk hidup kudus. Kita pun bisa saling menolong, menegur, dan memberikan masukan bagi sesama kita agar kekudusan hidup itu dapat tercapai dalam hidup di dunia ini. Pesan ini tampak jelas dalam bacaan pertama. Umat Israel diminta untuk hidup kudus dan tidak membalas kejahatan dengan kejahatan.Dalam bacaan kedua, Rasul Paulus menyebutkan bahwa diri kita adalah Bait Allah. Kita mesti memelihara kekudusan hidup kita agar kita sungguh-sungguh bisa menjadi Bait Allah, tempat Allah bersemayam di dalam diri kita. Tugas ini besar karena kita diminta untuk menghidupi kekudusan yang sesuai dengan perintah Tuhan. Dalam bacaan Injil, Yesus menegaskan tentang hukum cinta kasih. Ia memberikan wejangan untuk mengasihi sesama, termasuk mengasihi dan mendoakan mereka yang memusuhi kita. Yesus tahu bahwa hal ini berat, namun itulah yang menjadi ciri khas pengikut-Nya. Sebab jika kita mencintai orang yang mencintai kita, itu sama dengan semua orang lain. Namun, mencintai orang yang membenci kita adalah ciri dari pengikut Kristus. Mari kita siapkan hati kita untuk perayaan keselamatan ini.
[hening sejenak]
03. TOBAT DAN PERMOHONAN AMPUN
P : Marilah menyesali dan mengakui bahwa kita telah
berdosa, supaya kita siap mendengarkan Sabda
Allah, Terang dan Pedoman hidup kita.
U : Saya mengaku kepada Allah yang Mahakuasa, dan
kepada saudara sekalian, bahwa saya telah berdosa,
dengan pikiran dan perkataan, dengan perbuatan
dan kelalaian. Saya berdosa, saya berdosa, saya
sungguh berdosa. Oleh sebab itu saya mohon
kepada Santa Perawan Maria, kepada para malaikat
dan orang kudus dan kepada saudara sekalian,
supaya mendoakan saya pada Allah, Tuhan kita.
P : Semoga Allah yang Mahakuasa mengasihani kita,
mengampuni dosa kita, dan mengantar kita ke
hidup yang kekal.
U : Amin.
04. MENYANYIKAN LAGU KEMULIAAN
[Dianjurkan untuk memakai Madah Kemuliaan di bawah ini.]
P : Kemuliaan kepada Allah di surga
U : dan damai di bumi
kepada orang yang berkenan pada-Nya.
P : Kami memuji Dikau,
U : Kami meluhurkan Dikau.
P : Kami menyembah Dikau,
U : Kami memuliakan Dikau.
P : Kami bersyukur kepada-Mu,
karena kemuliaan-Mu yang besar.
U : Ya Tuhan Allah, raja surgawi,
Allah Bapa yang Mahakuasa.
P : Ya Tuhan Yesus Kristus, Putera yang tunggal.
U : Ya Tuhan Allah, Anak Domba Allah, Putera Bapa.
P : Engkau yang menghapus dosa dunia,
kasihanilah kami.
U : Engkau yang menghapus dosa dunia,
kabulkanlah doa kami.
P : Engkau yang duduk di sisi Bapa,
kasihanilah kami.
U : Karena hanya Engkaulah kudus.
P : Hanya Engkaulah Tuhan.
U : Hanya Engkaulah Mahatinggi, ya Yesus Kristus.
P : bersama dengan Roh Kudus,
U : dalam kemuliaan Allah Bapa. Amin.
05. DOA PEMBUKA
P : Marilah kita berdoa,
[hening sejenak]
Allah yang kekal dan kuasa, kami bersyukur karena
Engkau mengutus Yesus Putra-Mu untuk menunjukkan cinta-Mu yang luar biasa kepada kami. Semoga
kami senantiasa menguduskan diri kami, agar kelak
kami dapat bersatu dengan Dikau dalam kehidupan
kekal.
Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami, yang
hidup dan berkuasa bersama dengan Dikau dalam
persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala
masa.
U : Amin.
06. AJAKAN MENDENGARKAN SABDA TUHAN
P : Marilah kita membuka hati kita untuk mendengarkan Sabda Tuhan dan menerimanya agar Sabda
Tuhan menjadi pelita iman kita dan tongkat
penuntun jalan hidup kita.
[Bacaan dibacakan dari Alkitab atau Lectionarium]
07. BACAAN PERTAMA
08. MENDARASKAN MAZMUR TANGGAPAN
09. BACAAN KEDUA
11. INJIL
12. RENUNGAN SINGKAT
13. HENING SEJENAK
14. SYAHADAT
P : Marilah menanggapi Sabda Tuhan dan
mengungkapkan iman kepercayaan kita kepada
Tuhan dengan mengucapkan Syahadat. Aku
percaya akan Allah, Bapa yang mahakuasa…..
15. DOA UMAT
P : Saudara-saudari yang terkasih, Allah hadir dalam
perayaan Sabda saat ini. Maka, marilah kita
memanjatkan permohona-permohonan kita.
P : Bagi Gereja kudus. Semoga seluruh pemimpin
Gereja, setelah mendalami Sabda Tuhan, semakin
didorong untuk berani mewartakan dan
mewujudkan kasih dan kebenaran di tengah dunia
yang terkoyak oleh perselisihan, penindasan, dan
ketidakadilan. Marilah kita mohon…
P : Bagi masyarakat kita. Semoga warga masyarakat
semakin menyadari kasih Allah dan digerakkan
olehnya untuk mewujudkan kehidupan bersama
yang lebih baik dengan sikap toleransi, saling
menghargai dan menerima perbedaan yang ada.
Marilah kita mohon…
P : Bagi mereka yang dilupakan oleh sesamanya.
Semoga Allah hadir dalam hati mereka, menghibur,
dan menguatkan mereka, serta mengutus sesama
untuk memberikan perhatian dan kasih bagi
mereka. Marilah kita mohon….
P : Bagi kita sekalian. Kita berdoa semoga Allah
melimpahi kita yang hadir dalam perayaan Sabd aini
semangat cinta kasih, kerelaan untuk mengampuni,
dan hidup berdampingan di tengah masyarakat
tanpa membeda-bedakan. Marilah kita mohon….
P : Kita hening sejenak untuk menyerahkan doa dan
permohonan pribadi kita masing-masing.
[hening sejenak lalu lanjut].
P : Allah Bapa kami, Engkau amat menyayangi dunia
dan memperhatikan kami masing-masing. Dengarkan dan kabulkan doa-doa kami. Demi Kristus,
Tuhan, dan Pengantara kami.
U : Amin
[Dalam perayaan bersama, ada kolekte. Kolekte ini
dikumpulkan usai doa umat dan dihantar ke depan altar.
Namun, dalam situasi wabah virus corona, kebijakan kolekte
diatur oleh masing-masing Keuskupan].
16. DOA PUJIAN
P : Saudara-saudari yang terkasih, Allah begitu baik
kepada kita umat-Nya. Dalam kebaikan-Nya itu, Ia
datang melayani kita. maka marilah kita memuji Dia
dan berseru:
Ya Allah yang kekal, Engkau sungguh baik.
U : Ya Allah yang kekal, Engkau sungguh baik.
P : Allah maha pengasih dan penyayang, Engkaulah
penyelenggara segala hal dalam hidup kami. Dalam
kebaikan-Mu yang tak terhingga, Engkau menciptakan kami dan menganugerahi kami kehidupan. Maka
kami memuji Engkau:
U : Ya Allah yang kekal, Engkau sungguh baik.
P : Bapa, amat besarlah cinta-Mu kepada kami. Ketika
dalam perjalanan hidup ini kami jatuh, Engkau
menyelamatkan kami dengan mengutus Putra-Mu
dan Dia mengajarkan kami untuk mencintai. Engkau
serahkan Dia bagi maka kami memuji Engkau.
U : Ya Allah yang kekal, Engkau sungguh baik.
P : Betapa besar cinta dan kebaikan-Mu bagi kami.
Engkau mencurahkan Roh Kudus-Mu untuk menyempurnakan rencana penyelamatan-Mu dalam diri.
Maka kami memuji Engkau.
U : Ya Allah yang kekal, Engkau sungguh baik.
P : Setiap hari Engkau limpahi kami dengan karunia dan
berkat, sehingga kami dapat menunaikan tugas
sehari-hari, yakni berbakti bagi-Mu dan melayani
sesama lewat karya-karya kami. Maka kami memuji
Engkau.
U : Ya Allah yang kekal, Engkau sungguh baik.
P : Maka, bersama seluruh umat beriman, dan dalam
kesatuan dengan Bapa Suci Paus Fransiskus, Bapa
Uskup kami [nama Uskup setempat] dan Pastor Paroki
kami [nama pastor paroki setempat], kami melambungkan madah pujian bagi-Mu dengan berseru:
[menyanyikan satu lagu bertemakan Puji Syukur]
Menyusul RITUS KOMUNI. Dalam Ibadah Sabda terdapat dua
kemungkinan, yaitu (1) menyambut komuni (lihat cara A), (2)
tidak menyambut komuni, tetapi umat diajak menghayati
komuni batin/rindu (lihat cara B).
17A. Cara A: DENGAN KOMUNI
Sesudah Doa Pujian, Pemimpin menuju ke altar untuk
mempersiapkan komuni. Ia membentangkan kain korporale di
atas altar dan kemudian mengambil Sakramen Mahakudus dari
tabernakel dan diletakkan di atas kain korporale. Sesudah
mempersiapkan segala yang perlu untuk Komuni Kudus, para
pemandu/pengantar bersama para pelayan dan umat beriman
berlutut menyembah dalam keheningan sesaat. Sesudah itu
Pemimpin mengajak umat untuk menyanyikan lagu Bapa Kami
sambil berdiri.
P : Saudara-saudari, meskipun kita tidak merayakan
Ekaristi, pada perayaan ini kita memperoleh
kesempatan menyambut Komuni Kudus, maka
dalam persatuan dengan saudara-saudari separoki yang merayakan Ekaristi, marilah kita
menyiapkan hati di hadirat Tuhan. [Hening sejenak]
18A. BAPA KAMI Berdiri
P : Atas petunjuk Penyelamat kita dan menurut
ajaran Ilahi, maka beranilah kita berdoa.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah
nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah
kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga.
Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah
kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni
yang bersalah kepada kami; dan janganlah
masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi
bebaskanlah kami dari yang jahat.
Sesudah doa Bapa Kami, dapat juga diadakan Salam damai.
19A. SALAM DAMAI DAN KOMUNI
Bila ada Salam Damai, Pemimpin mengajak Umat, misalnya
sebagai berikut:
P : Marilah kita saling memberikan salam damai.
Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari
yang berada paling dekat. Sesudah Salam Damai,
Pemimpin berlutut menghormati Sakramen Mahakudus,
lalu menghunjukkan hosti kudus kepada umat, sambil
berkata:
P : Inilah Anak Domba Allah yang menghapus dosa
dunia.
Hosti dan sibori ditunjukkan kepada umat:
Berbahagialah kita yang diundang ke perjamuanNya.
Pemimpin dan Umat berdoa bersama-sama.
U : Ya Tuhan saya tidak pantas, Engkau datang pada
saya, tetapi bersabdalah saja, maka saya akan
sembuh.
Dengan khidmat, Pemimpin menyambut Tubuh Tuhan
terlebih dulu. Sesudah itu, ia melayani umat yang
menyambut komuni, seraya setiap kali berkata:
P : Tubuh Kristus.
U : Amin.
Penyambutan komuni diiringi dengan nyanyian komuni.
----------------------------------------------------
17B. Cara B. TANPA KOMUNI
P : Pada perayaan ini kita tidak menyambut Komuni
kudus. Meskipun demikian, marilah kita
menghayati kehadiran Tuhan yang kita rindukan
di dalam hati kita masing-masing.
18B. BAPA KAMI Berdiri
P : Saudara-saudari terkasih, kita telah dipersatukan
oleh iman yang sama. Maka sebagai Putra-Putri
Bapa yang satu dan sama, marilah kita berdoa
sebagaimana yang diajarkan oleh Putra-Nya
sendiri.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah
nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah
kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga.
Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah
kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni
yang bersalah kepada kami; dan janganlah
masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi
bebaskanlah kami dari yang jahat.
Dapat dilaksanakan Salam Damai.
P : Marilah kita saling memberikan salam damai.
Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari
yang berada paling dekat saja.
19B. DOA KOMUNI BATIN Berlutut/berdiri
Pemimpin mengajak semua yang hadir untuk melaksanakan
Komuni Batin dengan rumusan ajakan antara lain sebagai
berikut:
P : Kini, mari kita siapkan hati kita untuk menyambut
kedatangan Tuhan di dalam hati kita.
P : Yesus bersabda, “Kamu memang sudah bersih
karena Firman yang telah Kukatakan kepadamu.
Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu.
Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari
dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok
anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau
kamu tidak tinggal di dalam Aku.” (Yoh. 15:3-4).
[hening sejenak]
P : Yesusku, aku percaya, Engkau sungguh hadir
dalam Sakramen Mahakudus. Aku mengasihi-Mu
lebih dari segalanya, dan aku merindukan
kehadiran-Mu dalam seluruh jiwaku. Karena
sekarang aku tak dapat menyambut-Mu dalam
Sakramen Ekaristi, datanglah sekurangkurangnya secara rohani ke dalam hatiku,
meskipun Engkau selalu telah datang. Aku
memeluk-Mu dan mempersatukan diriku
sepenuhnya kepada-Mu, jangan biarkan aku
terpisah daripada-Mu. Amin. [hening sejenak]
P : Dalam keheningan, marilah kita masing-masing
menyatukan diri dengan Tuhan yang hadir saat ini
di sini bersama kita.
Berbicaralah dengan Dia dari hati ke hati dengan
mengatakan:
P : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku.
Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
U : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku.
Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
▪ Seruan di atas diulangi oleh Pemimpin dan
diikuti oleh yang hadir sebanyak tiga kali.
▪ Lalu diberi saat hening secukupnya.
▪ Sesudah Komuni Batin, dapat dinyanyikan satu lagu
Syukur atau Pujian.
20. MENDOAKAN MAZMUR 138:1-8
[Bisa didaraskan bergantian oleh dua orang]
Aku hendak bersyukur kepada-Mu
dengan segenap hatiku,
di hadapan para allah
aku akan bermazmur bagi-Mu.
Aku hendak sujud ke arah bait-Mu yang kudus
dan memuji nama-Mu,
oleh karena kasih-Mu dan oleh karena setia-Mu;
sebab Kaubuat nama-Mu dan janji-Mu
melebihi segala sesuatu.
Pada hari aku berseru,
Engkaupun menjawab aku,
Engkau menambahkan kekuatan dalam jiwaku.
Semua raja di bumi
akan bersyukur kepada-Mu, ya TUHAN,
sebab mereka mendengar janji dari mulut-Mu;
mereka akan menyanyi tentang jalan-jalan TUHAN,
sebab besar kemuliaan TUHAN.
TUHAN itu tinggi, namun Ia melihat orang yang hina,
dan mengenal orang yang sombong dari jauh.
Jika aku berada dalam kesesakan,
Engkau mempertahankan hidupku;
terhadap amarah musuhku
Engkau mengulurkan tangan-Mu,
dan tangan kanan-Mu menyelamatkan aku.
TUHAN akan menyelesaikannya bagiku!
Ya TUHAN, kasih setia-Mu untuk selama-lamanya;
janganlah Kautinggalkan perbuatan tangan-Mu
Kemuliaan kepada Bapa, dan Putra, dan Roh Kudus,
seperti pada permulaan, sekarang, selalu, dan
sepanjang segala abad. Amin.
21. AMANAT PENGUTUSAN
P : Saudara-saudari terkasih, Yesus meminta kita
untuk mengasihi sesama kita, bahkan mendoakan
mereka yang memusuhi kita. Mari kita berjuang
untuk mengasihi semua orang. Kita pun berusaha
agar semangat cintalah yang selalu hidup di dalam
keluarga, komunitas, dan lingkungan hidup kita.
Tuhan pasti menolong kita untuk maksud yang baik
ini.
22. DOA PENUTUP
P : Marilah kita berdoa,
Ya Tuhan, kami bersyukur karena telah
mendengarkan Sabda-Mu dalam perayaan ini.
Semoga kami selalu berusaha menguduskan diri
kami, agar hati kami layak menjadi Bait-Mu, tempat
Engkau bersemayam di dalamnya. Dengan
pengantaraan Kristus, Tuhan kami.
U : Amin
23. MOHON BERKAT TUHAN
P : Sebelum mengakhiri perayaan ini marilah kita
menundukkan kepala, memohon berkat Tuhan.
[hening sejenak]
P : Semoga Tuhan memberkati kita, melindungi kita
terhadap dosa dan menghantar kita ke hidup yang
kekal.
[sambil membuat Tanda Salib pada diri sendiri]
DALAM NAMA BAPA, DAN PUTRA, DAN ROH KUDUS.
U : Amin.
P : Perayaan Sabda kita ini sudah selesai.
U : Syukur kepada Allah.
24. PENGUTUSAN
P : Marilah pergi, kita diutus.
U : Amin.
26. LAGU PENUTUP
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News