TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Pimpinan Gereja Katolik sedunia, Paus Fransiskus menyampaikan pesan kepada umat Katolik sedunia dalam memasuki masa Prapaskah 2023.
Pesan Paus Fransiskus untuk Masa Prapaskah 2023 berbicara tentang Pertobatan Prapaskah dan Perjalanan Sinodal.
Untuk diketahui, Rabu Abu 2023 menjadi awal masa prapaskah bagi umat Katolik sedunia. Umat Katolik akan menjalani masa puasa selama 40 hari sebelum memasuki masa paskah.
Simaklah, Pesan Paus Fransiskus untuk Masa Prapaskah 2023, Pertobatan Prapaskah dan Perjalanan Sinodal di bawah ini;
Baca juga: Renungan Harian Katolik Rabu 22 Februari 2023, Jangan Munafik dan Jangan Pamer
Pesan Bapa Suci Paus Fransiskus untuk Masa Prapaskah 2023,
Pertobatan Prapaskah dan Perjalanan Sinodal
Saudara dan saudari terkasih!
Injil Matius, Markus, dan Lukas semuanya menceritakan peristiwa Transfigurasi Yesus. Di
sana kita melihat tanggapan Tuhan atas kegagalan murid-murid-Nya dalam memahami Dia.
Beberapa saat sebelumnya, terjadi perselisihan nyata antara Sang Guru dengan Simon Petrus,
yang, setelah menyatakan imannya kepada Yesus sebagai Kristus, Anak Allah, menolak nubuat
tentang sengsara dan salib.
Yesus dengan keras menegurnya: “Enyahlah, Iblis! Engkau suatu
batu sandungan bagi-Ku, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah,
melainkan apa yang dipikirkan manusia!” (Mat 16:23).
Setelah itu, “Enam hari kemudian Yesus membawa Petrus, Yakobus dan Yohanes saudaranya, dan bersama-sama dengan mereka Ia naik ke sebuah gunung yang tinggi” (Mat 17:1).
Injil tentang Transfigurasi ini setiap tahun diwartakan pada Minggu Kedua Prapaskah. Selama
masa liturgi ini, Tuhan membawa kita bersamaNya ke tempat yang terpisah.
Sementara seringkali kita dipaksa oleh kebiasaan kita untuk diam di tempat yang biasa, dalam rutinitas kita yang sering berulang dan terkadang membosankan, selama Prapaskah ini kita diundang untuk mendaki “gunung yang tinggi” bersama Yesus dan menjalani suatu pengalaman khusus
tentang pengolahan rohani – askese – sebagai umat Allah yang kudus.
Pertobatan Prapaskah adalah sebuah komitmen, yang ditopang oleh rahmat, untuk mengatasi
lemahnya iman dan penolakan kita untuk mengikuti Yesus di jalan salib. Inilah yang perlu
dilakukan oleh Petrus dan murid-murid lainnya.
Agar dapat memperdalam pengetahuan kita tentang Guru, memahamiNya dengan sungguh dan merangkul misteri keselamatanNya, yang dicapai dalam penyerahan diri sepenuhnya yang diilhami oleh cinta, kita harus membiarkan diri kita sendiri untuk dikesampingkan olehNya dan untuk melepaskan diri kita dari keadaan biasa-biasa saja dan kesombongan.