Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Christin Malehere
POS-KUPANG.COM, KUPANG- Mewujudkan Kota Kupang sebagai Kota Layak Anak (KLA) bukan perkara mudah terlebih untuk mempersiapkan generasi Indonesia Emas 2045. Demi mewujudkannya butuh peran aktif semua stakeholder dan pemangku kepentingan yang tergabung dalam Satuan Gugus Tugas yang berperan dalam pengembangan Kota Layak Anak di Kota Kupang.
Kepal Bidang (Kabid) Pemenuhan Hak dan Perlindungan Khusus Anak pada Dinas DP3A NTT, Dra. Maria Patricia Sumarni, M.M menyampaikanya dalam Rapat Koordinasi Penguatan Kapasitas Satgas KLA Tingkat Kota Kupang di Rumah Jabatan Wali Kota Kupang, Senin 20 Maret 2023.
Sumarni mengatakan bahwa permasalahan anak sangat beragam mulai dari perlakuan diskriminasi, pekerja anak, tingginya kasus kekerasan terhadap anak seperti kekerasan fisik, psikis, dan ada seksual, serta pembatasan hak-anak.
Salah satu upaya penegakan hak-hak anak, peran terbesar pada orangtua karena waktu bagi anak berada paling banyak di dalam rumah.
Baca juga: Bulog Blacklist Pedagang Nakal yang Jadi Mitra Bulog di Kota Kupang
Sedangkan faktor sekolah dan lingkungan juga ikut mempengaruhi saat anak selama delapan jam berada di luar rumah.
"Pergaulan anak di luar rumah juga ikut mempengaruhi pembentukan karakter anak, namun demikian peran keluarga terutama orangtua di dalam rumah yang menentukan karakter dasar anak," ujarnya.
Terkait peran gugus tugas KLA wajib memenuhi lima klaster dengan 24 indikator yang saling mendukung dan bersinergi dalam mewujudkan KLA.
Saat ini, Kota Kupang menjadi basis dan contoh pengembangan Kota Layak Anak bagi semua Kabupaten NTT dan harapannya agar Kota Kupang dapat meningkatkan pembangunan KLA dengan predikat Tingkat Madya, serta kabupaten lainnya dapat berlomba mendapat predikat KLA tingkat Pratama.
Baca juga: Cerita Kamel Mahasiswa Undana, Jualan Kopi Keliling hingga Buka Warung Nuca Lale di Kota Kupang
Sekda Kota Kupang, Fahrensi Funay dalam sambutannya mengatakan bahwa pemerintah terus berupaya mewujudkan pemenuhan hak-hak anak terutama di bidang pendidikan yang lebih fokus pada pengembangan kemampuan peserta didik mengasah potensi dan kreativitasnya.
"Sekolah-sekolah pendidikan dasar dan menengah di Kota Kupang dalam kurikulum lebih fokus dalam pendidikan karakter anak sehingga anak lebih percaya diri mengasah bakat dan kreativitasnya sehingga anak lebih siap menghadapi persaingan global," ungkap Fahrensi.
Baginya melakukan perubahan karakter generasi penerus untuk menjadi terampil dan unggul maka akan mampu mewujudkan generasi Indonesia Emas 2045. *
Berita TRIBUNFLORES.COM lainnya di Google News