Kepala Desa Aransina, Yohanes Enu Koten, mengatakan Thomas tidak bisa beraktivitas selama empat tahun terakhir. Pemerintah memberikan perhatian khusus agar kakek lajang itu selalu sehat.
Menurut Yohanes, deberapa persoalan interen yang membuatnya memilih tinggal seorang diri. Pemerintah desa sudah berulang kali membujuknya agar tinggal bersama keluarga, tapi Thomas tetap bersikeras.
Baca juga: Mengenal Keunikan Semana Santa Larantuka, Ikon Wisata Wisata Religi di Flores Timur NTT
"Kesehatan kakek tetap baik. Kami selalu responsif agar dia mendapat pelayanan kesehatan. Dari kepala desa yang lama sampai sekarang tetap dapat bantuan BLT dan keluarganya juga datang bawa makanan," ungkapnya.
Yohanes menerangkan, gubuk ditempati Thomas berjarak sekitar 100 meter dari jalan utama sempat dikunjungi Penjabat Bupati Flores Timur, Doris Alexander Rihi bersama Kepala Dinas Sosial Flores Timur, Ansel Maryanto, dan sejumlah pimpinan OPD.
Gubuk itu bukan berdiri di atas tanah miliknya. Pemdes Aransina sedang membuat perekaman E-KTP dan mempersiapkan lahan baru untuk membangun hunian yang lebih layak.
"Pak Penjabat Bupati respon baik. Sudah memberikan perintah langsung kepada Pa Kadis Sosial dan sekarang terebosannya sudah ke Kemensos ini," katanya.
Baca juga: Prosesi Semana Santa Larantuka 2023 di Flores Timur, Ini Rekomendasi Tempat Wisata Bagi Peziarah
Kepala Dinas Sosial, Ansel Maryanto, mengatakan langkah awal yang dilakukan yaitu tindakan administrasi, kemudian mengecek jenis bantuan apa saja yang diterima.
Berdasarkan penelusuran, katanya, kakek Thomas tidak terdaftar dalam penerima Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).
"Besok (Jumat 24 Maret 2023) kami rencana ke lokasi untuk bawa bantuan dan asesment," katanya. *
BERITA TRIBUNFLORES.COM lainnya di Google News