Injil Katolik Hari Ini

Bacaan Injil Katolik Hari Ini Jumat Agung 7 April 2023 Lengkap Mazmur Tanggapan

Editor: Gordy Donovan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

KOOR - Anggota Koor Lingkungan 1 Lewolere Paroki St.Ignasius Waibalun Larantuka saat koor kamis putih, Kamis 6 April 2023. Simak Bacaan Injil Katolik Hari Ini Jumat Agung 7 April 2023.Bacaan Injil Katolik hari ini Lengkap Mazmur Tanggapan. Injil hari ini Yohanes 18:1-19:42.

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Bacaan Injil Katolik Hari Ini Jumat Agung 7 April 2023.

Bacaan Injil Katolik hari ini Lengkap Mazmur Tanggapan.

Kalender Liturgi 07 Apr 2023
Jumat Pekan Suci
Warna Liturgi: Merah

Baca juga: Renungan Harian Katolik Jumat Agung 7 April 2023, Pengorbanan Yesus


Bacaan I: Yes 52:13-53:12
Mazmur Tanggapan: Mzm 31:2.6.12-13.15-16.17.25
Bacaan II: Ibr 4:14-16;5:7-9
Bait Pengantar Injil: Flp 2:8-9
Bacaan Injil: Yoh 18:1-19:42

Bacaan I

Yes 52:13-53:12
Ia ditikam karena kejahatan kita.

Pembacaan dari Kitab Yesaya:

Beginilah firman Tuhan,
"Sesungguhnya, hamba-Ku akan berhasil!
Ia akan ditinggikan, disanjung dan dimuliakan!
Seperti banyak orang tertegun melihat dia
-- rupanya begitu buruk, tidak seperti manusia lagi,
dan tampaknya bukan seperti anak manusia lagi, --
demikianlah ia akan membuat tercengang banyak bangsa,
dan raja-raja akan mengatupkan mulutnya melihat dia!
Sebab apa yang tidak diceritakan kepada mereka
akan mereka lihat,
dan yang tidak mereka dengar akan mereka pahami.
Maka mereka berkata:
Siapakah yang percaya kepada berita yang kami dengar,
kepada siapakah tangan kekuasaan Tuhan dinyatakan?
Sebagai taruk Hamba Yahwe tumbuh di hadapan Tuhan,
dan sebagai tunas ia muncul dari tanah kering.

Ia dihina dan dihindari orang,
seorang yang penuh kesengsaraan,
dan biasa menderita kesakitan;
ia sangat dihina, sehingga orang menutup mukanya terhadap dia,
dan bagi kita pun dia tidak masuk hitungan.
Ia tidak tampan, dan semarak pun tidak ada padanya,
sehingga kita tidak tertarik untuk memandang dia;
dan rupanya pun tidak menarik,
sehingga kita tidak terangsang untuk menginginkannya.

Tetapi sesungguhnya,
penyakit kitalah yang ditanggungnya,
dan kesengsaraan kitalah yang dipikulnya,
padahal kita mengira dia kena tulah,
dipukul dan ditindas Allah.
Sesungguhnya dia tertikam oleh karena pemberontakan kita,
dia diremukkan oleh karena kejahatan kita;
derita yang mendatangkan keselamatan bagi kita
ditimpakan kepadanya,
dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh.
Kita sekalian sesat seperti domba,
masing-masing mengambil jalan sendiri!
Tetapi Tuhan telah menimpakan kepadanya kejahatan kita sekalian.
Dia dianiaya, tetapi dia membiarkan diri ditindas,
dan tidak membuka mulutnya
seperti anak domba yang dibawa ke pembantaian;
seperti induk domba
yang kelu di depan orang-orang yang menggunting bulunya,
ia tidak membuka mulutnya.
Sesudah penahanan dan penghukuman ia terambil,
dan tentang nasibnya siapakah yang memikirkannya?
Sungguh, ia terputus dari negeri orang-orang hidup,
dan karena pemberontakan umat-Ku ia kena tulah.
Orang menempatkan kuburnya di antara orang-orang fasik,
dan waktu mati ia ada di antara penjahat-penjahat,
sekalipun ia tidak berbuat kekerasan,
dan tipu tidak ada dalam mulutnya.

Tetapi Tuhan berkehendak meremukkan dia dengan kesakitan,
dan apabila ia menyerahkan dirinya sebagai kurban silih,
ia akan melihat keturunannya,
umurnya akan lanjut,
dan kehendak Tuhan akan terlaksana karena dia.
Sesudah kesusahan jiwanya,
ia akan melihat terang dan menjadi puas.
Sebab Tuhan berfirman,
Hamba-Ku itu, sebagai orang yang benar,
akan membenarkan banyak orang oleh hikmatnya,
dan kejahatan mereka dia pikul.
Sebab itu Aku akan membagikan kepadanya
orang-orang besar sebagai rampasan,
dan ia akan memperoleh orang-orang kuat sebagai jarahan.
Ini semua sebagai ganti
karena ia telah menyerahkan nyawanya ke dalam maut
dan karena ia terhitung di antara pemberontak,
sekalipun ia menanggung dosa banyak orang,
dan berdoa untuk pemberontak-pemberontak.

Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan

Mzm 31:2.6.12-13.15-16.17.25
R:Luk 23:46
Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu Kuserahkan nyawa-Ku.

*Pada-Mu, Tuhan, aku berlindung,
janganlah sekali-kali aku mendapat malu.
Luputkanlah aku oleh karena keadilan-Mu,
ke dalam tangan-Mu kuserahkan nyawaku;
sudilah membebaskan daku, ya Tuhan, Allah yang setia.

*Di hadapan semua lawanku aku tercela,
tetangga-tetanggaku merasa jijik,
para kenalanku merasa ngeri;
Aku telah hilang dari ingatan seperti orang mati,
telah menjadi seperti barang yang pecah.

*Tetapi aku, kepada-Mu, ya Tuhan, aku percaya,
aku berkata: "Engkaulah Allahku!"
Masa hidupku ada dalam tangan-Mu, lepaskanlah aku dari tangan musuh-musuhku dan bebaskan dari orang- orang yang mengejarku.

*Buatlah wajah-Mu ber cahaya atas hamba-hamba-Mu, selamatkanlah aku oleh kasih setia-Mu! Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu, hai semua orang yang berharap kepada Tuhan!

Bacaan Kedua

Ibr 4: 14 -16; 5 : 7- 9
Ia telah belajar taat dan menhadi pokok keselamatan abadi bagi semua orang yang taat kepada-Nya.

Bacaan dari Surat kepada orang Ibrani :

Saudara-saudara, kita sekarang mempunyai Imam Agung, yang telah melintasi semua langit, yaitu, Yesus, Anak Allah. Maka baiklah kita teguh berpegang pada pengakuan iman kita. Sebab Imam Agung yang kita punya, bukanlah imam agung yang tidak dapat turut merasakan kelemahan kita! Sebaliknya Ia sama dengan kita! Ia telah di cobai, hanya saja tidak berbuat dosa. Sebab itu marilah kita menghampiri takhta kerahiman Allah dengan penuh keberanian, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapatkan pertolongan pada waktunya. Dalam hidup-Nya sebagai manusia, Yesus telah mempersembahkan doa dan permohonan dengan ratap tangis dan keluhan kepada Dia, yang sanggup menyelamatkan-Nya dari maut, dan karena keselamatan-Nya, Ia telah didengar-Nya. Akan tetapi sekalipun Anak, Ia telah belajar menjadi taat; ini ternyata dari apa yang telah di derita-Nya! Dan sesudah mencapai kesempurnaan, Ia menjadi pokok keselamatan abadi bagi semua orang yang taat kepada-Nya.

Demikianlah sabda Tuhan.

Bait Pengantar Injil
Yoh 13 : 34
Terpujilah Kristus Tuhan, Sang Raja kemuliaan kekal.

Kristus sudah taat bagi kita, Ia taat sampai mati, bahkan sampai mati disalib, Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia, dan menganugerahi-Nya nama di atas segala nama.

Bacaan Injil

Yoh 18 : 1 - 19:42

Inilah Kisah Sengsara Tuhan kita Yesus Kristus menurut Yohanes :

Seusai perjamuan Paskah, keluarlah Yesus dari ruang perjamuan bersama dengan murid- murid-Nya, dan mereka pergi menyeberang ke lembah Kidron. Di situ ada suatu taman dan Yesus masuk ke taman itu bersama- sama dengan murid-murid-Nya. Yudas, yang mengkhianati Yesus, tahu juga tempat itu, karena Yesus sering berkumpul di situ dengan murid-murid-Nya. Lalu datanglah juga Yudas ke situ dengan sepasukan prajurut dan penjaga- penjaga Bait Allah yang di suruh oleh imam- imam kepala dan orang- orang Farisi.

Mereka datang lengkap dengan lentera, suluh dan senjata. Yesus tahu semua yang akan menimpa Diri-Nya. Maka Ia maju ke depan dan berkata kepada mereka, "Siapakah yang kamu cari?" Jawab mereka, "Yesus, dari Nazaret!" Kata Yesus, " Telah Aku katakan kepadamu, Akulah Dia. Jika Aku yang kamu cari, biarkanlah mereka ini pergi." Demikianlah hendaknya supaya digenapilah firman yang telah dikatakan-Nya, "Dari mereka yang Engkau serahkan kepada-Ku, tidak seorang pun yang Aku biarkan binasa." Lalu Simon Petrus, yang membawa pedang, menghunus pedang itu, menetakkannya kepada hamba Imam Besar, dan memutuskan telinga kanannya. Nama hamba itu Malkhus. Kata Yesus kepada Petrus, "Sarungkan pedangmu itu! Bukankah Aku harus minum piala yang diberikan Bapa kepada-Ku?" Lalu pasukan prajurit serta perwiranya, dan penjaga-penjaga yang disuruh orang Yahudi itu menangkap Yesus dan membelenggu Dia. Mula-mula mereka membawa kepada Hanas, karena Hanas adalah mertua Kayafas, yang pada tahun itu menjadi Imam Besar; dan Kayafaslah yang telah menasihati para pemuka Yahudi, "Lebih berguna jika satu orang mati untuk seluruh bangsa " Simon Petrus dan seorang murid lain mengikuti Yesus.

Murid itu mengenal Imam Besar, dan Ia masuk ke halaman istana Imam Besar itu. Tetapi Petrus tinggal di luar dekat pintu. Murid yang lain itu, yang mengenal Imam Besar, kembali ke luar, berbicara dengan perempuan penjaga pintu, lalu membawa Petrus masuk. Kata hamba perempuan penjaga pintu itu kepada Petrus, " Bukankah engkau juga murid orang itu?" Jawab Petrus, "Buka!" Sementara itu hamba- hamba dan para penjaga Bait Allah telah menyalakan api arang, sebab udaranya dingin waktu itu, dan mereka berdiri menghangatkan badan di situ. Petrus pun berdiri menghangatkan badan bersama-sama dengan mereka. Kemudian mulailah Imam Besar menanyai Yesus tentang para murid dan tentang ajaran-Nya. Jawab Yesus kepadanya, " Aku berbicara terus terang terhadap dunia : Aku selalu mengajar di rumah- rumah ibadat dan di Bait Allah tempat semua orabg Yahudi berkumpul; Aku tidak berbicara sembunyi- sembunyi. Mengapa engkau menanyai Aku? Tanyailah mereka yang telah mendengar apa yang Aku katakan kepada mereka; sungguh, mereka tahu apa yang tejah Aku katakan."
Ketika Yesus mengatakan hal itu, seorang penjaga yang berdiri di situ menampar muka Yesus sambil berkata, "Begitukah jawab-Mu terhadap Imam Besar?" Jawab Yesus kepadanya, "Jika kata-Ku itu salah, tunjukkanlah salahnya, tetapi jika benar, mengapa engkau menampar Aku?" Lalu Hanas mengirim Yesus dalam keadaan terbelenggu kepada Kayafas, Imam Besar. Simon Petrus masih berdiri dan menghangatkan badan.

Kata orang- orang di situ kepadanya, "Bukankah engkau juga salah seorang murud Yesus?" Petrus menyangkalnya, katanya, Bukan!" Kata salah seorang Imam Besar, keluarga dari hamba yang telinganya dipotong Petrus, "Bukankah engkau lihat di taman itu bersama- sama dengan Yesus?" Petrus pun menyangkal lagi dan seketika itu juga berkokoklah ayam. Keesokan harinya, ketika masih pagi, mereka membawa Yesus dari Kayafas ke istana gubernur. Mereka sendiri tidak masuk ke istana gubernur itu, supaya jangan menajiskan diri, sebab mereka hendak makan Paskah. Sebab itu, Pilatus keluar menemui mereka dan berkata, "Apakah tuduhan kamu terhadap orang ini?" Jawab mereka kepadanya, " Jika Ia bukan seorang penjahat, kami tidak menyerahkan-Nya kepadamu!" Kata Pilatus kepada mereka, " Ambillah Dia,dan hakimilah Dia menurut hukummu sendiri!" Kata orang- orang Yahudi itu, " Kami tidak diperbolehkan menghukum mati seseorang." Demikian hendaknya supaya digenapi firman Yesus yang dikatakan-Nya untuk menyatakan bagaimana Ia akan mati.

Pilatus masuk kembali ke dalam istana gubernur, lalu memanggil Yesus dan bertanya kepada-Nya, "Apakah Engkau raja orang Yahudi?" Jawab Yesus, "Apakah engkau katakan hal itu dari hatimu sendiri atau orang lain yang mengatakannya kepadamu tentang Aku?" Kata Pilatus, "Apakah aku seorang Yahudi? Bangsamu sendiri dan imam- imam kepala yang telah menyerahkan Engkau kepadaku; apakah yang telah Engkau lakukan?" Jawab Yesus, "Kerajaan-Ku bukan dari dunia ini! Jika Kerajaan-Ku dari dunia ini, pasti hamba- hamba-Ku telah melawan, supaya Aku jangan diserahkan kepada orang Yahudi. Akan tetapi Kerajaan-Ku bukan dari sini." Lalu kata Pilatus kepada-Nya, "Jadi Engkau adalah raja?" Jawab Yesus, "Engkau mengatakan bahwa Aku adalah raja! Untuk itulah Aku lahir, dan untuk itulah Aku datang kedalam dunia ini, supaya Aku bersaksi tentang kebenaran; setiap orang yang berasal dari kebenaran mendengarkan suara-Ku." Kata Pilatus kepada-Nya, "Apakah kebenaran itu?" Sesudah mengatakan demikian, Pilatus keluar lagi menemui orang- orang Yahudi, dan berkata kepada mereka, "Aku tidak menemukan kesalahan apa pun pada-Nya.

Tetapi pada kamu ada kebiasaan bahwa pada Paskah aku membebaskan seorang bagimu. Maukah kamu, supaya aku membebaskan raja orabg Yahudi bagimu?" Mereka teriak lagi, "Jangan orang ini, melainkan Barabas!" Barabas adalah seorang penyamun. Lalu Pilatus memanggil Yesus dan menyuruh orang menyesah Dia. Prajurit- prajurit menganyam sebuah mahkota duri, dan menaruhnya diatas kepala Yesus. Mereka mengenakan pakaian ungu kepada-Nya, dan sambil maju ke depan mereka berkata, "Salam, hai raja orang Yahudi!" Lalu mereka menampar wajah Yesus. Pilatus keluar lagi dan berkata kepada orang- orang Yahudi, "Lihatlah, aku membawa Dia keluar kepada kamu, supaya kamu tahu bahwa aku tidak menemukan kesalahan apa pun pada-Nya." Lalu Yesus keluar, bermahkota duri dan berpakaian ungu.

Kata Pilatus kepada mereka, "Lihatlah orang ini!" Ketika para imam kepala dan penjaga- penjaga itu melihat Yesus, berteriaklah mereka, "Salibkan Dia, salibkan Dia!" Kata Pilatus kepada mereka, "Ambilah Dia, dan salibkan Dia!" Sebab aku tidak menemukan kesalahan apa pun pada-Nya." Jawab orang- orang Yahudi itu kepadanya, "Kami mempunyai hukum, dan menurut hukum itu Ia harus mati, sebab Ia menganggap Diri-Nya sebagai Putra Allah." Ketika Pilatus mendengar perkataan itu ia makin takut. Lalu ia masuk lagi ke dalam istana gubernur, dan berkata kepada Yesus, "Dari manakah asal-Mu?" Tetapi Yesus tidak memberikan jawaban kepadanya. Maka kata Pilatus, "Tidakkah Engkau mau bicara dengan aku? Tidakkah Engkaubtahu bahwa aku berkuasa untuk membebaskan Engkau, dan berkuasa juga untuk menyalibkan Engkau?" Yesus menjawab, " Engkau tidak mempunyai kuasa apa pun terhadap Aku, jika kuasa itu tidak diberikan kepadamu dari atas. Sebab itu, dia yang menterahkan Aku keladamu, lebih besar dosanya." Sejak itu Pilatus berusaha untuk membebaskan Yesus, tetapi orang- orang Yahudi berteriak, " Jika engkau bebaskan orang ini, engkau bukanlah sahabat Kaisar. Setiap orang yang menganggap dirinya sebagai raja, ia melawan Kaisar." Ketika mendengar perkataan itu, Pilatus membawa Yesus ke luar.

Lalu Ia duduk di kursi pengadilan, di tempat yang bernama Lithostritos, dalam bahasa Ibrani : Gabbatha. Hari itu ialah hari persiapan Paskah, kira- kira pukul dua belas. Kata Pilatus kepada orang- orabg Yahudi itu, "Lihatlah rajamu!" Lalu berteriaklah mereka, "Enyahkan Dia! Enyahkan Dia! Salibkan Dia!" Kata Pilatus kepada mereka, "Haruskah aku menyalibkan rajamu?" Jawab imam- imam kepala, "Kami tidak mempunyai raja selain Kaisar!" Akhirnya, Pilatus menyerahkan Yesus kepada mereka untuk disalibkan. Mereka menerima Yesus. Sambil memikul salib-Nya, Yesus di bawa keluar kota, ke tempat yang bernama Tengkorak, dalam bahasa Ibrani : Golgotha. Di situ Yesus di salibkan dan bersama dengan Dia di salibkan juga dua orang lain, sebelah- menyebelah, sedangkan Yesus di tengah- tengah. Pilatus menyuruh memasang juga tulisan di atas kayu itu, bunyinya : "Yesus orang Nazaret, Raja Orang Yahudi." Banyak orang Yahudi membaca tulisan itu, sebab tempat Yesus di salibkan itu letaknya dekat kota, dan kata-kata itu di tulis dalam bahasa Ibrani, Latin, dan Yunani. Lalu kata imam- imam kepala orang Yahudi kepada Pilatus, "Jangan engkau menulis 'Raja Orang Yahudi,' melainkan 'Ia mengatakan :

Akulah Raja Orang Yahudi."' Jawab Pilatus, "Apa yang tertulis tetap tertulis." Sesudah prajurit- prajurit itu menyamibkan Yesus, mereka mengambil pakaian Yesus, lalu membaginya menjadi empat bagian, untuk masing- masing prajurit satu bagian. Jubah Yesus pun mereka ambil. Tetapi jubah itu tidak berjahit, dari atas sampai ke bawah merupakan satu tenunan utuh. Karena itu mereka berkata seorang kepada yang lain, "Jangan kita membaginya menjadi beberapa potong, tetali baiklah kita membuang undi untuk menentukan siapa yang mendapatkannya." Demikianlah hendaknya supaya digenapi yang ada tertulis dalam Kitab Suci : "Mereka membagi-bagi pakaian-Ku di antara mereka dan membuang undi atas jubah-Ku. Hal itu telah dilakukan prajurit- prajurit itu.

Dekat salib Yesus berdiri ibu Yesus dan saudara ibu-Nya, Maria istri Kleopas, dan Maria Magdalena. Ketika Yesus mihat ibu-Nya dan murid yang Dia kasihi di samping-Nya, berkatalah Ia kepada ibu-Nya, "Ibu inilah anakmu!" Kemudian kata-Nya kepada murid itu, "Inilah ibumu!" Sejak saat itu, murid itu menerima Maria di dalam rumahnya. Sedudah itu, karena Yesus tahu bahwa segala sesuatu telah selesai, berkatalah Ia, "Aku haus!" --supaya digenapi yang ada tertulis dalam Kitab Suci-- Di situ ada suatu bejana penuh anggur asam. Lalu mereka melilitkan bunga karang pada sebatang hisop, mencelupkannya dalam anggur asam itu, lalu mengulurkannya ke mulut Yesus. Sesudah meminum anggur asam itu, berkatalah Yesus, " Sudah selesai!" Lalu Yesus menundukkan kepala dan menyerahkan nyawa-Nya. ( semua hening sejenak merenungkan wafat Tuhan )


Karena hari itu adalah hari persiapan, dan supaya pada hari Sabat mayat-mayat itu tidak tinggal tergantung pada kayu salib -- sebab Sabat itu hari yang besar-- maka datanglah para pemuka Yahudi kepada Pilatus dan meminta keladanya supaya kaki orang- orang itu di patahkan, dan jenazah- jenazah itu di turunkan. Lalu datanglah prajurit-prajurut, dan mematahkan kaki orang yang pertama dan kaki orang yang lain yang disalibkan bersama-sama dengan Yesus. Tetapi ketika mereka sampai kepada Yesus dan melihat bahwa Ia telah mati, mereka tidak mematahkan kaki-Nya, tetapi seorang dari antara prajurit itu menikam lambung Yesus dengan tombak, dan segera mengalir keluar darah dan air.

Orang yang melihat sendiri hal itu bersaksi, dan benarlah kesaksiannya. Ia pun tahu bahwa ia mengatakan kebenaran, supaya kamu juga percaya. Sebab hal itu terjadi, supaya digenapi yang ada tertulis dalam Kitab Suci: "Tidak ada tulang-Nya yang akan dipatahkan." Ada pula nas lain yang mengatakan : "Mereka akan memandang Dia, yang telah mereka tikam." Sesudah itu Yusus dari Arimatea meminta kepada Pilatus, supaya ia memperbolehkan menurunkan jenazah Yesus. Yusuf menjadi murid Yesus secara sembunyi-sembunyi karena ia takut kepada para pemuka Yahudi. Pilatus mengabulkan permintaan Yusuf. Lalu datanglah Yusuf dan menurunkan jenazah Yesus. Nikodemus juga datang ke situ.

Dialah yang dulu datang malam- malam kepada Yesus. Ia membawa campuran minyak mur dengan minyak gaharu, kira- kira tiga puluh kilogram beratnya. Mereka mengambil jenazah Yesus, mengafaninya dengan kain lenan, dan membubuhinya dengan rempah- rempah menurut adat pemakaman orang Yahudi. Di dekat tempat Yesus di salibkan ada suatu taman, dan taman itu ada suatu kubur baru yang di dalamnya belum pernah dimakamkan seseorang. Karena hari itu Hari Persiapan orang Yahudi, sedangkan kubur itu tidak jauh letaknya, maka mereka membaringkan jenazah Yesus di situ.

Demikianlah sabda Tuhan.

Renungan Katolik

Mari simak renungan harian katolik.

Tema renungan harian katolik Pengorbanan Yesus

Renungan harian katolik Jumat Agung berpedoman pada Injil hari ini.

Renungan harian katolik disiapkan untuk Pekan suci Jumat sengsara.

Saudara-saudari yang terkasih dalam Yesus Kristus, Pada Renungan Harian Katolik Jumat Agung 07 April 2023 dalam Passio Kisah Sengsara Yohanes 18:1-9:42 Yesus dijatuhi hukuman mati, menanggung sengsara dan Wafat di kayu salib.

Menurut orang-orang Yahudi maupun Romawi, hukuman mati disalib merupakan hukuman yang paling keji sehingga hanya diperuntukkan bagi mereka yang betul-betul jahat dan sangat besar kesalahannya. Apakah Yesus yang dihukum mati disalib berarti seorang penjahat?

Kisah sengsara Yesus berawal dengan penyerahan diri-Nya kepada lawan-lawan-Nya, namun Ia tampil sebagai tokoh yang penuh wibawa dan kuasa.

Ia pun dihadapkan kepada pemimpin agama Yahudi, Imam Besar Hanas, dan di situ Petrus menyangkalnya sampai tiga kali.

Lalu Ia dihadapkan kepada pemimpin sipil Romawi, Pilatus. Akhirnya, Ia dijatuhi hukuman mati, disalibkan di antara dua penjahat, di salib-Nya tertulis INRI (Iesus Nazarenus, Rex Iudaeorum “Yesus, orang Nazaret, Raja orang Yahudi”), pakaian-Nya diundi, ibu-Nya hadir, lalu Ia wafat, dan lambung-Nya ditombak.

Kisah ditutup dengan pemakaman-Nya. Kematian Yesus disalib merupakan fakta historis, namun peristiwa itu telah menjadi peninggian dan pemuliaan-Nya.

Artinya, dari Yesus yang mati disalib itu telah terpancar daya penyelamatan Allah yang serentak daya penyelamatan-Nya sendiri.

Pengartian tentang kematian disalib ini berbeda dengan gagasan yang terdapat dalam Injil Sinoptik, yaitu sebagai penebusan atau kurban silih atas dosa-dosa manusia.

Karena itu, dalam kisah sengsara dan kematian-Nya Yesus ditampilkan sebagai tokoh yang melebihi manusia, bahkan ilahi dan mengemudikan seluruh kejadian.

Dengan demikian Kebenaran, yaitu realitas Allah yang menyelamatkan, menjadi nyata dalam pribadi Yesus Kristus.

Untuk memperoleh kemuliaan-Nya Yesus harus menjalani jalan salib. Karena itu sebagai pengikut Kristus sudah seharusnya kita tidak gampang mengeluh dan putus asa dalam menanggung beban penderitaan.

Yesus telah menunjukkan dan menjanjikan mahkota kemuliaan bagi yang setia mengikuti jalan salib-Nya.

Perayaan Jumat Agung mengingatkan kita akan pengorbanan Yesus Kristus untuk menyelamatkan umat manusia. Kesetiaan Yesus kepada kehendak Bapa rupanya membawa konsekuensi tragis, yakni penderitaan penyaliban.

Mengutip buku Gegara Pandemik: Terhimpit untuk Melejit susunan Benny D. Setianto (2020), fakta salib adalah kehancuran, pengkhianatan, pengabaian, dan penolakan.

Dalam kesengsaraannya, Yesus menyerukan “Eli, Eli, lama sabacthani!” yang berarti “Allah, ya Allahku, mengapa kau tinggalkan aku?”

Seruan tersebut tidak disembunyikan dan dihapus meski diteriakkan oleh Yesus dalam kehancuran dan penderitaan-Nya di kayu salib. Mengapa demikian?

Sebab, Yesus melakukan-Nya demi keselamatan umat manusia yang tidak akan pernah bisa lepas dari masalah, penderitaan, dan kehancuran. Semua itu terjadi demi kita, demi kasih Allah, dan untuk melayani kita.

Dia melakukannya untuk meneguhkan pengharapan kita, di saat kita pun merasa ditinggalkan oleh Allah. Bahkan ketika sedang mengalami berbagai macam penderitaan, kehancuran, dan kematian yang tak lagi sanggup kita tanggung.

Seruan tersebut mengajarkan kita untuk tetap berpengharapan. Seruan Yesus bukanlah jeritan doa keputusasaan, atau ketidakpercayaan akan kehadiran Allah dalam penderitaan, kehancuran, dan kematian.

Sebaliknya, jeritan doa itu menjadi jeritan pengharapan, pembelajaran, bahkan peneguhan terhadap kita di saat harus mengalami kesulitan, kehancuran, kengerian hidup, dan kematian yang sama.

Maknanya, ketika kita menghadapi jalan buntu, saat berada dalam kegelapan tanpa cahaya dan seolah-olah tidak ada jalan keluar, maka kita harus tetap mengingat, tetap berharap, dan percaya bahwa Allah tidak meninggalkan kita sendirian.

Doa Penutup

Doa Jumat Agung 07 April 2023

Ya Allah, terima kasih untuk kasih-Mu yang begitu besar bagi kami, sehingga Engkau telah memberikan Putera-Mu Yang Tunggal, Yesus Kristus untuk kami.

Yesus, terima kasih atas pengorbanan-Mu di kayu salib, Engkau rela disiksa, dihina, direndahkan, dan mati di kayu salib.

Hukuman yang seharusnya kami tanggung telah ditebus oleh-Mu. Semuanya Engkau lakukan bagi kami, untuk menebus dosa-dosa kami, agar kami diselamatkan.

Roh Kudus, terima kasih Engkau senantiasa menyertai kami, menasihati dan menghibur kami, menegor kami dan memperingati kami.

Sungguh kasih-Mu lebih dalam dari lautan, lebih tinggi dari langit biru, dan tiada pernah berkesudahan.

Kasih setia-Mu yang tiada putusnya dalam kehidupan kami, yang selalu menyapa kami setiap pagi, dengan rahmat-Mu yang senantiasa baru setiap hari.

Kau selalu membuat kami tersenyum dan menangis haru; tenggelam dalam kedalaman kasih-Mu yang tiada pernah berhenti mengalir dihidup kami.

Tuhan, berbicaralah kepada kami hari ini, berbicaralah kepada kami setiap hari. Jadikan kami sahabat-Mu. Jadikan kami kekasih-Mu.

Tuhan, terima kasih karena Kau sudah menerima kami, bahkan sebelum dunia dijadikan Engkau sudah memilih kami.

Terima kasih karena Kau sudah mengampuni dosa-dosa kami, sehingga kami dilayakan untuk menghadap takhta kasih karunia.

Terima kasih karena Kau memberi kami hidup yang baru bersama-Mu.

Di Hari Jumat Agung ini biarlah kami merenungkan karya penebusan Putera-Mu di kayu salib. Suatu Mahakarya nan Agung, yang sangat penting bagi kami.

Engkau yang tidak menyayangkan Anak-Mu sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kami semua, bagaimanakah mungkin Engkau tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kami bersama-sama dengan Kristus?

Terima kasih Tuhan, Engkau selalu ada di setiap musim hidup kami, dan Engkau selalu memberkati kami jauh melampaui apa yang dapat kami pikirkan dan doakan, terpujilah nama-Mu, nama yang indah tiada tara, dan kami berdoa hanya didalam nama-Mu, Yesus Kristus yang telah memberi hidup bagi kami.

Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang masa. Amin.

(Sumber https://www.renunganhariankatolik.web.id/)

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News