Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Asti Dhema
TRIBUNFLORES.COM, KUPANG - Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Provinsi Nusa Tenggara Timur, pamerkan hasil karya UMKM warga binaan pemasyarkatan ( WBP) Lapas pada Selasa 18 April 2023.
Pameran ini dilaksanakan guna menyambut Hari Bakti Pemasyarakatan (HBP) ke-59. Kemenkumham melakukan rangkaian kegiatan seperti baksos, promosi dan menjual hasil karya WBP Se-Nusa Tenggara Timur.
Kegiatan ini juga dilaksanakan serentak di masing-masing unit Pemasyarakatan seluruh NTT dan untuk kota Kupang dipusatkan di kantor wilayah.
Hal tersebut disampaikan Kepala Kanwil Kemenkumham NTT, Marciana Dominika Jone saat ditemui di ruang kerjanya usai mengikuti pameran Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) WBP.
Baca juga: Mudik dan Libur Lebaran 2023, Kemenparekraf Proyeksi Perputaran Ekonomi Capai Rp 240,1 Triliun
"Tadi kita sudah bisa lihat hasil karya yang sangat luar biasa. Itu karya intelektual mereka,"ungkap Marciana.
Marciana menerangkan, ketika sebagian hak warga lapas dicabut karena putusan pengadilan dan berada di dalam lapas atau rutan. Selama masa tahanan mereka tidak boleh dibiarkan hanya untuk menjalankan hukuman.
Warga binaan diberikan ruang untuk membangkitkan rasa kepercayaan diri mereka, mengembangkan talenta dalam diri mereka, mereka diberikan pelatihan-pelatihan atau program-program kemandirian.
Dia menyebutkan, ruang pengembangan diri itu terjadi di lapas perempuan. WBP perempuan membuat kue, tenun ikat dan sovenir-sovenir.
Sementara di lapas anak, mereka membuat ketrampilan yang sangat bagus dan lapas narapidana (napi) dewasa juga ada keterampilan seperti membuat bunga-bunga cantik.
Baca juga: Yasonna Laoly Lepas Keberangkatan 31 Bus Mudik Bareng Kemenkumham
"Mereka di dalam itu, tidak diam saja. Petugas kami bekerja sama dengan berbagai pihak memberikan pelatihan kemandirian. Ketika mereka keluar tentunya akan menghasilkan uang sendiri dengan keterampilan mereka miliki," jelasnya.
Merciana juga menyampaikan, warga binaan ada juga bergerak dalam sektor pertanian dan semua lapas di seluruh NTT memiliki program kemandirian sesuai dengan kondisi daerah masing-masing.
"Kenapa hari ini kami membuat pameran, supaya masyarakat tahu bahwa ternyata rekan-rekan WBP selama dalam tahanan melakukan sesuatu untuk diri mereka sendiri. Sebagian hasil dari ini juga dikasih ke mereka. Mereka pulang sudah ada bekal juga,"lanjutnya.
Produk-produk warga binaan ini dijual untuk masyarakat umum yang bisa langsung datangi galeri di masing-masing Lapas. Semua lapas masing-masing memiliki kelompok UMKM sendiri. (POS-KUPANG.com).
Berita TribunFlores.Com lainnya di Google News