Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Paul Kabelen
TRIBUNFLORES.COM, LARANTUKA-Nama Pantai Meko sudah tak asing bagi khalayak luas. Wisata alam dengan pasir putih yang timbul bak pulau mungil kerap diburu wisatawan saat hari libur maupun akhir pekan.
Pasir Timbul Meko yang diakui sebagai surganya wisata pantai berada di Dusun Meko, Desa Pledo, Kecamatan Witihama, Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur.
Pada tahun 2020, wisata Pasir Timbul meko mengharumkan nama Flores Timur setelah meraih juara dua katogeri wisata air terpopuler dalam ajang Anugerah Pesona Indonesia (API).
Di balik namanya yang membanggakan, namun warga Dusun Meko justru masih mengalami ketimpangan sosial. Mereka belum sejahtera lantaran tak ada jaringan listrik dan sulitnya mendapatkan air bersih.
Baca juga: Staf Disparbud Flores Timur Syok Dapat Kabar Petrus Pemang Liku Tutup Usia
Seorang warga bernama Ahmad Asman (26), mengatakan mereka merogoh koceh senilai Rp 30.000 demi mendapat satu drom air bersih untuk dikonsumsi.
"Kalau air minum pakai beli yang orang jual pakai mobil, sementara mandi dsn cuci pakai air sumur," katanya kepada wartawan, Jumat 2 Juni 2023.
Ia menerangkan, kondisi itu memang dialami warga dusun berjumlah 83 kepala keluarga (KK), belum terhitung warga desa seluruhnya. Namun, Dusun Pledo menjadi satu-satunya wilayah yang belum merdeka jaringan listrik.
"Listrik memang belum masuk. Jaringan sinyal juga lelet, sering hilang muncul," ungkapnya.
Baca juga: Perempuan Berperan Penting di Pemilu Indonesia Untuk Wujudkan Kesetaraan Gender
Suasana Dusun Meko sangat tenang kendati hawanya cukup panas dan gersang. Akses jalan kesana masih parah. Badan semenisasi sudah pecah bahkan rusak kurang lebih dua kilometer jauhnya.
Meski demikian, lelah pengunjung terbayar lunas saat menjajal lautnya yang berwarna biru kehijauan menggunakan perahu ketinting. Ditambah keramahan warga membuat siapa saja yang datang kian betah.