Laporan Reporter TRIBUNFLORES. COM, Arnold Welianto 

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE- Dinas Pertanian Kabupaten Sikka mendukung program tanam jagung panen sapi (TJPS) karena merupakan daerah potensi jagung.

Dukungan tersebut melalui intervensi kegiatan dan pendampingan kepada petani untuk pengembangan jagung melalui KUR melalui bank NTT dan non KUR (intervensi pemerintah dan swadaya).

Demikian dikatakan, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sikka, Yohanes Emil Satriawan melalui kepala bidang tanaman pangan dan hortikultura dinas pertanian Kabupaten Sikka, Fransiska Omy, SP, saat dihubungi TribunFlores.com, Kamis 8 Juni 2023.

Dikatakannya, Pendampingan untuk kegiatan tanam jagung panen sapi (TJPS) dilakukan oleh Dinas bersama penyuluh, POPT dan Pendamping Lapangan TJPS.

Baca juga: Panas Berkepanjangan, Progam TJPS di Sikka Tidak Sesuai Target Produksi, 

Ia mengatakan, untuk pemasaran jagung TJPS periode tanam Oktober Maret ke PT. Charoen Pokphand Indonesia TBK tidak melalui offtaker karena harga beli rendah yakni Rp. 3.500/ kg.

Ia mengaku potensi tanam jagung cukup besar di Kabupaten Sikka. pada tahun 2022 luas tanam jagung kurang lebih 13.857 hektar yang tersebar di 21 kecamatan.

Dikatakannya, Dari hasil penjualan jagung belum ada petani yang membeli sapi akan tetapi sudah ada yang membeli babi dan ayam.

Baca juga: Program Sikka Cerdas, Gramedia Maumere Sumbang Prasarana Sekolah Ke Paud St. Agustinus

Menurutnya, Ada beberapa kendala yang dihadapi antara lain masih rendahnya minat petani untuk mengikuti program TJPS karena harus berkredit.

Selain itu, Masih terbatasnya jumlah petani yang mau berbisnis jagung dan masih banyak petani yang belum mengikuti petunjuk teknis budidaya jagung yang baik dan kendala iklim yakni musim panas yg berkepanjangan sehingga banyak jagung yang tidak tumbuh dan cukup banyak juga yang terserang hama ulat grayak.

Ia berharap, semakin banyak petani yang mengusahakan atau menanam jagung dan harus sesuai dengan saran teknis agar produksi jagung tinggi karena prospek bisnis jagung cukup besar karena sudah ada pengusaha atau perorangan yang siap membeli jagung petani untuk pakan ternak.

" Harapannya ke depan semakin banyak petani yg mengusahakan atau menanam jagung dan harus sesuai dengan saran teknis agar produksi jagung tinggi karena prospek bisnis jagung cukup besar karena sudah ada pengusaha atau perorangan yang siap membeli jagung petani untuk pakan ternak," ujarny. *