Renungan Katolik Hari Ini

Renungan Harian Katolik Kamis 13 Juli 2023, Beranjak Menuju Rencana Allah yang Sejati

Penulis: Gordy Donovan
Editor: Gordy Donovan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

GEREJA MAUNORI - Gereja Paroki Hati Kudus Yesus Maunori di Kecamatan Keo Tengah, Kabupaten Nagekeo, Flores NTT. Mari simak Renungan Harian Katolik Kamis 13 Juli 20233.Tema renungan harian katolik yaitu Beranjak Menuju Rencana Allah yang Sejati.

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mari simak Renungan Harian Katolik Kamis 13 Juli 20233.

Tema renungan harian katolik yaitu Beranjak Menuju Rencana Allah yang Sejati.

Renungan harian katolik disiapkan untuk pekan biasa XIV.

Sebelum menyimak renungan harian katolik hendaknya membaca bacaan berikut ini.

Baca juga: Bacaan Injil Katolik Hari Ini Kamis 13 Juli 2023 Lengkap Renungan Harian Katolik

 

 

Kej. 44:18-21,23b-29; 45:1-5;

Mzm. 105:16-17,18-19,20-21;

Mat. 10:7-15.

(Warna Liturgi Hijau)

Pergilah dan beritakanlah: Kerajaan Sorga sudah dekat. Sembuhkanlah orang sakit; bangkitkanlah orang mati; tahirkanlah orang kusta; usirlah setan-setan. Kamu telah memperolehnya dengan cuma-cuma, karena itu berikanlah pula dengan cuma-cuma. Janganlah kamu membawa emas atau perak atau tembaga dalam ikat pinggangmu.

Janganlah kamu membawa bekal dalam perjalanan, janganlah kamu membawa baju dua helai, kasut atau tongkat, sebab seorang pekerja patut mendapat upahnya. Apabila kamu masuk kota atau desa, carilah di situ seorang yang layak dan tinggallah padanya sampai kamu berangkat.

Apabila kamu masuk rumah orang, berilah salam kepada mereka. Jika mereka layak menerimanya, salammu itu turun ke atasnya, jika tidak, salammu itu kembali kepadamu.

Dan apabila seorang tidak menerima kamu dan tidak mendengar perkataanmu, keluarlah dan tinggalkanlah rumah atau kota itu dan kebaskanlah debunya dari kakimu. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya pada hari penghakiman tanah Sodom dan Gomora akan lebih ringan tanggungannya dari pada kota itu."

Renungan Katolik

Pernahkah kita menolak Yesus? Sepertinya pertanyaan ini belum cukup konkret untuk dijawab. Apakah kita lebih sering membicarakan keburukan orang Iain daripada kebaikannya? Apakah kita lebih suka menaruh dendam daripada tergerak untuk memaafkan?

Halaman
12