Tanpa disadari, lewat kelemahan dan nafsu diri, kita menolak ajaran Yesus. Kalau tidak hati-hati, kita bisa menjadi salah satu kota yang dikebaskan debunya (bdk. Mat. 10:14).
Dalam Injil hari ini, kita mendengar ucapan penghakiman yang keras "... tanah Sodom dan Gomora akan lebih ringan tanggungannya daripada kota itu." Namun, lewat kesaksian Yusuf, kita diajak bukan untuk berkutat pada penyesalan, melainkan beranjak menuju rencana Allah yang sejati.
Dari kisah Yusuf, kita bisa menyadari kembali cinta Allah yang sekalipun telah 'ditolak' berkali-kali, tidak sekalipun mengurangi kadar cinta-Nya bagi kita, umat-Nya.
Harapannya, kita juga bisa menempatkan diri seperti para saudara Yusuf yang 'gemetar' (bdk.Kej. 45:3) ketika dihadapkan pada belas kasih Allah yang tanpa batas, yang tampak jelas dalam pribadi Yusuf.
Allah Maha Pengasih, setiap kali kami menolak Engkau, berikanlah kami kepekaan sekaligus kekuatan untuk kembali kepada cinta-Mu yang tak terbatas. Amin. (sumber adiutami.com).
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News