Dana Desa di Sika

Ini Alasan Warga Desa Tana Duen Sikka Tutup Kantor Desanya

Penulis: Albert Aquinaldo
Editor: Hilarius Ninu
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PENUTUPAN KANTOR DESA - Warga Desa Tana Duen, Kecamatan Kangae, Kabupaten Sikka saat menutup Kantor Desa Tana Duen dan memasang dua buah spanduk bertuliskan tuntunan warga Desa Tana Duen di depan pintu kantor desa, Jumat, 14 Juli 2023.

Nilai kerugian negara yang diakibatkan oleh dugaan penyelewengan dana desa tersebut, kata Kandidus, kurang lebih Rp 360 juta rupiah.

Selanjutnya, puluhan warga Desa Tana Duen menuju ke Kantor Inspektorat Kabupaten Sikka.

Di Inspektorat, mereka mendapatkan jawaban, Inspektorat sudah selesai melakukan pemeriksaan dan sudah membuat LHP.

"Sesuai mekanisme itu kami sudah jalankan, jadi seluruh mekanisme di Inspektorat ini sudah selesai, LHPnya sudah ditandatangani pa Inspektur dan kita sudah tindak lanjuti dan berkoordinasi dengan pihak kepolisian," ujar salah satu Kabid di Inspektorat Kabupaten Sikka yang menangani kasus tersebut.

Setelah mendapat jawaban itu, puluhan warga Desa Tana Duen kembali ke kantor desa dan menutup Kantor Desa Tana Duen.

Sebelum ditutup, Amandus Ratason selaku koordinator menyampaikan maksud kedatangan mereka kepada Kepala Desa Tana Duen dan perangkat desa yang saat itu berada di dalam kantor desa.

Tanpa banyak berkomentar, kepala desa dan juga perangkat Desa Tana Duen langsung meninggalkan kantor desa.

Beberapa warga langsung memasang dua buah spanduk bertuliskan tuntunan warga Desa Tana Duen di dua pintu di depan kantor desa.

Setelah itu, warga yang berniat memalang pagar kantor desa, berhasil dihalangi Kapolsek Kewapante dan jajarannya. Meski sempat terjadi perdebatan, aksi pemalang pintu kantor desa tersebut gagal dan hanya ditutup.

Sementara itu, Kepala Desa Tana Duen, Jon Aritos enggan diwawancarai wartawan terkait aksi pemalangan kantor desa tersebut.

Dia bersama beberapa perangkat desa lainnya pulang melalui jalan belakang kantor desa.

Ketua BPD Desa Tana Duen yang berhasil diwawancarai wartawan menjelaskan dirinya tidak menyetujui aksi tersebut mengingat kantor desa merupakan tempat pelayanan publik.

"Yang salah itu oknum-oknum tertentu, selama ini juga proses ini kita jalani, kita BPD sudah mengingatkan bahkan sampai RDP tetapi tindak lanjut dari kepala desa tidak ada, ini hanya karena kepala desa tidak mau dengar BPD," ujarnya.

Sejak, awal, kata dia, BPD Desa Tana Duen sudah mengingatkan kepala desa terkait masalah yang terjadi di Desa Tana Duen.

 

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News