Berita NTT

Bencana Kekeringan, BPBD NTT Keluarkan Imbau Masyarakat Hemat Penggunaan Air Bersih

Editor: Hilarius Ninu
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala Pelaksana BPBD NTT Ambrosius Kodo saat diwawancarai mengenai musim kering yang tengah melanda NTT.

 

BPBD NTT juga membuat prakiraan adanya 1,5 juta jiwa penduduk NTT terdampak. Dia mengatakan ada daerah-daerah kekeringan ekstrem yang perlu diwaspadai. 

"Yang paling parah itu di Sumba Timur kemudian ke Flores, sebagian wilayah Timor. Bagian barat Flores masih dapat bertahan dari kekeringan termasuk Sumba di wilayah Barat, lalu Malaka di Pulau Timor itu masih bisa bertahan," jelas dia usai rapat bersama DPRD NTT.

BPBD NTT juga menyusun peta kajian risiko bencana kekeringan, kata dia, sehingga pemerintah daerah mestinya mulai mendorong penyaluran air bersih. 

Hal ini perlu diperhatikan mengingat dari informasi sementara diketahui musim kemarau dapat bergeser hingga ke awal Januari.

"Ini yang dapat berpengaruh pada musim tanam dan sebagainya tapi kita berharap bisa tidak terjadi," lanjut dia lagi. 

Menurut dia, kondisi kekeringan ini sangat sulit dideteksi kapan bermula maupun berakhir sehingga dampaknya akan sangat terasa di daerah yang sulit akses air bersih. Dampak ikutannya adalah pada kesehatan dan pangan maupun kemiskinan. 

Ia sudah mendapatkan laporan juga adanya beras bantuan dan cadangan beras pemerintah level kabupaten hingga provinsi untuk mengatasi kemiskinan ekstrem. 

"Kita juga mendorong bagaimana upaya saat memasuki musim hujan untuk menanam air," kata dia. 

Para petani juga diimbau untuk tidak lagi menanam tanaman boros air. Sedapat mungkin, kata dia, dapat ditanam tanaman yang bertahan terhadap kekeringan. (fan)

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News