Kuliner Khas Alor

Ikan Asap dan Sambal Belo-Belo, Oleh-Oleh Khas Alor NTT

Editor: Cristin Adal
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

KULINER- Ikan ssap belo-belo khas Alor, Nusa Tenggara Timur.

TRIBUNFLORES.COM, KALABAHI - Pulau Alor berada di Kabupaten Alor, salah satu kabupaten di Nusa Tenggara Timur yang dikenal dengan surga wisata baharinya.

Tak heran bila wilayah ini juga kaya dengan hasil lautnya yaitu ikan. Berwisata di Pulau Alor tak lengkap jika hanya menjelajahi dunia bawah laut atau pantainya.

Desa Alor Besar salah satu desa pesisir yang terletak di Kecamatan Alor Barat Laut, Kabupaten Alor. Sekitar 45 menit hingga 1 jam perjalanan, dapat ditempuh dengan kendaraan dari Kota Kalabahi.

Masyarkat di Desa Alor beras umumnya bekerja sebagai nelayan. Hasil tangkapan berupa ikan dasar dan ikan pelagis kecil, seperti ikan layang atau dalam bahasa Alor dikenal dengan nama “belo-belo”.

Baca juga: Putra Alor Temukan Lintasan Paus, Lumba-lumba dan Makanan Paus Melimpah di Perairan Alor

 

 

Ikan belo-belo ini adalah bahan dasar dari ikan asap dan  kuliner khas Alor. Pengelolaan ikan asap belo-belo ini dilakukan oleh kelompok pengolah pemasar (POKLAHSAR) Sebanjar Maju, beranggotakan sepulh ibu-ibu di Desa Alor Besar. 

Kelompok ini digagas oleh Yayasan TAKA yakni NGO yang bergerak di bidang konservasi kelautan, peningkatan kesadaran pemberdayaan masyarakat pesisir, dan perikanan berkelanjutan bersama penyuluh perikanan dan Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Alor.

Produk diolah menggunakan ikan belo-belo segar dari tangkapan nelayan dan langsung diolah di rumah ikan asap. Hal ini dilakukna untuk mempertahankan kualitas rasa ikan asap belo-belo.

Proses pembuatan dimulai dari pengasapan ikan selama dua jam menggunakan batok kelapa. Pengasapan ini bertujuan untuk menghilangkan kadar air dalam ikan secara perlahan, dan menghasilkan warna yang bagus dan bersih.

Baca juga: Rekomendadsi 7 Tempat Wisata Alam di Alor NTT, Bisa Lihat Dugong dan Snorkeling

Selain itu pengasapan ini membantu kkan asap belo-belo dapat bertahan selama 1-2 minggu dalam suhu ruang dan tidak mudah rusak.

Tidak lengkap rasanya jika hanya ikan asap belo-belo saja. Melihat kebiasaan orang Alor makan ubi sering dicocol dengan sambal.

Kelompok Sebanjar Maju juga membuat sambal ikan asap sebagai pelengkap saat makan ubi dan lauk tambahan untuk nasi. Sambal ikan asap dapat bertahan 1 minggu apabila disimpan dalam kulkas/freezer.

Harga yang ditawarkan per produk, sangat terjangkau. Ikan asap dibanderol dengan harga 100.000/kg, sedangkan untuk sambal ikan asap, dijual dengan harga 20.000 per cup.

Hingga saat ini, ikan asap produksi Kelompok Sebanjar Maju sudah dikirim ke beberapa daerah selain Alor, yakni Kupang, dan Atambua. Ikan asap belo-belo bisa menjadi oleh-oleh wisatawan untuk dibawa pulang dari Alor.

Untuk diketahui bahwa pengelolaan ikan belo-belo ini tentu berdampak terhadap pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir Alor. Selain itu, pengolahan ikan ini mendorong masyarakat sekitar untuk menciptakan ide baru dalam mengelola hasil tangkapan.

Mayoritas masyarakat Desa Alor Besar yang laki-laki bekerja sebagai nelayan dan perempuan sebagai pembuat kain tenun, penjual ikan, serta ibu rumah tangga.

Biasanya, sebagian hasil tangkapan para nelayan dijual di sekitar desa dan sebagian lagi dijual langsung di Kalabahi oleh istri nelayan. Ikan hasil tangkapan tersebut, kadang tidak terjual sepenuhnya sehingga banyak yang dibawa pulang kerumah untuk dijadikan lauk.

"Melalui program penguatan livelihood perikanan skala kecil dengan Burung Indonesia, dalam Hibah Skala Kecil RIT-Critical Ecosystem Partnership Fund (CEPF) Wallacea II melakukan upaya pembentukan kelompok perempuan yang bertujuan sebagai wadah bagi para istri nelayan untuk berkreasi dan melakukan pengolahan ikan bersama-sama," ujar Rizky Erdana selaku Marine Science and Conservation Coordinator Yayasan TAKA, Rabu 9 Agustus 2023.

Yayasan TAKA bersama Kelompok Sebanjar Maju, mengajak masyarakat dan wisatawan untuk mengunjungi dan mencoba ikan asap serta sambal ikan asap belo-belo, di Desa Alor Besar demi mendukung kemandirian ekonomi bagi warga pesisir.

"Ke depannya apabila kelompok ini terus berlanjut, dapat meningkatkan perekonomian masyarakat pesisir terutama perempuan dan nelayan. Dampak lainnya untuk Kabupaten Alor yaitu memiliki produk yang dapat dijadikan ciri khas sebagai oleh-oleh dari Kabupaten Alor," pungkas Rizky.

(POS-KUPANG.COM/ Else Nago/cr19).

Berita TribunFlores.Com lainnya di