Pariwisata NTT
Putra Alor Temukan Lintasan Paus, Lumba-lumba dan Makanan Paus Melimpah di Perairan Alor
Penganjar Universitas Tribuana Alor bersama timnya menemukan fenomena air laut dingin menyimpulkan perairan air menjadi lintas Paus dan Lumba-Lumba.
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Else Nago
POS-KUPANG.COM, KALABAHI- Wisata Air Laut Dingin (Aladin) di perairan Desa Alor Kecil dan Pulau Kepa Kabupaten Alor merupakan salah satu objek wisata yang menarik perhatian wisatawan domestik dan asing.
Menariknya fenomena Aladin, Dr. Jahved Ferianto Maro,S.Pi.,M.Si salah seorang akademisi Universitas Tribuana (Untrib) Kalabahi, bersama rombongan ekspedisi Universitas Diponegoro (Undip) Semarang dan Chiba University Jepang melakukan penelitian di perairan tersebut.
Penelitian ini adalah awal mula Jahved menemukan lintasan Cetacea, yakni mamalia laut seperti Paus dan Lumba-lumba di Perairan Alor.
Menurut Javed terjadi pertemuan dua arus di Perairan Alor yang mengakibatkan suhu permukaan air menjadi hangat. Suhu ini sangat disukai oleh crustacea dan gastropoda, yang merupakan makanan dari Cetacea. Kemudian Cetacea melintasi arus perairan hingga ke teluk, yang ada di Selat Alor atau yang dikenal dengan Selat Pantar.
Baca juga: Lapas Kalabahi Adakan Pekan Olahraga, Sambut HUT RI dan HUT Kemenkumham
"Berdasarkan penelitian yang kami lakukan, Perairan di Alor memiliki sifat oseanografi sehingga mendukung kemunculan Cetacea khususnya Paus. Paus teridentifikasi di Indonesia ada 13 jenis, yang pernah ditemukan di NTT ada 11 jenis," ujarnya dalam orasi ilmiah wisuda Untrib, Selasa 1 Agustus 2023.
Selain itu Jahved juga bekerjasama dengan NASA untuk melakukan pendekatan citra satelit.
"TIdak mungkin melakukan penelitian secara spesifik tanpa menggunakan suatu teknologi yang tepat, efisien dan efektif. Saya melakukan pendekatan dengan citra satelit kerjasama dengan NASA untuk mengambil beberapa data. Data ini dijadikan sebagai dasar pemetaan jalur lintas Paus, Lumba-lumba bahkan Dugong," jelasnya.
Jahved menemjkan hal menarik selama melakukan penelitian. Di Alor ini teluk yang sangat kecil, banyak sekali Cetacea termasuk Paus Whale yakni Paus besar yang mampu hidup sampai kedalaman 800 meter.
Baca juga: Pemda Alor Bagikan 10.000 Bendera untuk ASN dan Pelajar di Kalabahi
"Titik kemunculannya, saya meneliti dua musim di musim timur dan musim barat. Penelitian ini berlangsung sekitar satu tahun," tuturnya.
Jahved dan tim ekspedisi mengambil data spesifik di kemunculan Cetacea dengan mengambil sampel air di titik tersebut. Selain itu dirinya datang ke Lamalera untuk mengambil sampel berupa isi perut Paus Biru untuk dianalisa. Hasil analisis tersebut ditemukan bahwa makanan Paus adalah Cumi-cumi kecil dan Zooplankton, makanan paus tersebut banyak berada di Perairan Alor.
"Cetacea ini datang perairan Alor untuk migrasi, makan, dan reproduksi. Cetacea datang melalui Samudra Hindia, masuk melalui Laut Sawu, menuju ke Selat Alor dan Flores di antara pulau Lembata dan Pantar. Sebagian Cetacea masuk dari Desa Tereweng, lalu ke Selat Pantar," terangnya.
Cetacea yang pernah teridentifikasi di Perairan Alor antara lain Paus Biru, Paus Pembunuh Kerdil, Paus Bungkuk, Lumba-lumba spinal, dan lumba-lumba mulut botol.
Baca juga: Ratusan Warga Alor Antre Ikut Operasi Katarak di RSUD Kalabahi NTT
Lintasan Paius dan Lumba-lumba di Alor
Pariwisata Alor
Wisata air laut dingin
Universitas Tribuana Kalabahi
Paus dan Lumba-Lumba di Alor
TribunFlores.com hari ini
Penerima Gadai Motor dari TS Tidak Mau Proses Hukum, 6 Motor Sudah Diambil Pemiliknya |
![]() |
---|
Jadwal Kapal Pelni KM Egon 2-20 Agustus 2023, Lengkap Harga Tiket |
![]() |
---|
Polisi Pelaku Cabul di Labuan Bajo Dipecat, Kapolres: Perbuatan Tercela |
![]() |
---|
Wisata di Pantai Pede Labuan Bajo, Gratis Tiket Masuk |
![]() |
---|
Damianus Dituduh Curi HP Dipukul Linmas Pakai Selang dan Kabel |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.