Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM,Charles Abar
TRIBUNFLORES.COM,RUTENG-Tim Kajian Pengembangan Kampus Universitas Katolik Indonesia (Unika) Santu Paulus Ruteng menggelar Focus Group Disscusion (FGD) di Labuan Bajo, Manggarai Barat pada Selasa (29/08/2023).
Kegiatan yang bertujuan untuk menjajaki peluang pengembangan kampus Unika Ruteng di Labuan Bajo itu, diikuti oleh sejumlah mitra dan pemangku kepentingan dari jajaran pemerintah daerah, pelaku dunia usaha, dan pimpinan lembaga pendidikan di Manggarai Barat.
FGD yang dilaksanakan di Aula Kevikepan Labuan Bajo itu merupakan seri terakhir dari kegiatan yang sebelumnya sudah dihelat di Borong dan Ruteng pada awal bulan ini.
Rektor hadir dan membuka kegiatan FGD di Labuan Bajo dihadiri dan dibuka sendiri oleh Rektor Unika Santu Paulus Ruteng, Dr. Maksimus Regus, S.Fil., M.Si.
Baca juga: Rektor Unika Ruteng Dr.Maks Regus Bekali 993 Mahasiswa Sebelum ke Lokasi KKN
Dalam sambutannya, Rektor Maks menegaskan , pengembangan kampus Unika Santu Paulus Ruteng di Labuan Bajo adalah salah satu program strategis pertama dan utama Unika Ruteng yang baru dua bulan ini dinahkodainya.
"FGD ini adalah serial terakhir setelah juga dibuat di Borong dan Ruteng beberapa waktu lalu. Kami baru saja diangkat menjadi rektor kurang lebih 2 bulan yang lalu. Pengembangan kampus di Labuan Bajo adalah salah satu program strategis kami yang pertama dan utama," tegasnya.
Dalam sambutan yang sama, Rektor juga menyatakan bahwa pengembangan kampus adalah bagian dari implementasi visinya. "Pengembangan kampus ini adalah upaya mewujudkan visi kami, yaitu membangun komunitas akademik yang transformatif, kolaboratif, dan berkarakter. Pemerintah sudah melakukan banyak transformasi di Labuan Bajo melaui berbagai intervensi kebijakan dan pembangunan. Unika harus ambil bagian dalam upaya transformasi itu. Itu adalah panggilan sejarah dan misi membangun peradaban," ungkapnya.
Mengakhiri sambutannya, Rektor mengapresiasi kehadiran peserta FGD yang menjadi bukti bahwa Unika adalah milik semua. "Saya mengucapkan terima kasih atas kehadiran Pater dan Bapak, Ibu sekalian. Ini membuktikan kepedulian dan kecintaan kita semua terhadap Unika. Unika ini pada dasarnya adalah milik kita semua," ujarnya.
FGD dalam 5 Divisi
Seperti pelaksanaan di Borong dan Ruteng, kegiatan FGD kali ini juga dibagi dalam 5 (lima) divisi yaitu pendidikan, pariwisata dan budaya, ekonomi dan kesejahteraan, sosial dan agama, dan kependudukan dan ketenagakerjaan. Sebelum masuk dalam diskusi di tiap divisi, semua peserta FGD mengikuti presentasi data awal yang disiapkan oleh Tim Kajian Pengembangan Kampus Unika Santu Paulus Ruteng. Presentasi itu dibawakan oleh Dr. Sebastianus Menggo, M.Pd selaku ketua tim dan dipandu oleh moderator, Dr. Maksimilianus Jemali, S.Fil., M.Th.
Setelah melakukan diskusi dalam tiap-tiap divisi, peserta mempresentasikan hasilnya. Beberapa rekomendasi program studi (prodi) yang dibutuhkan di Labuan Bajo yaitu Prodi Pariwisata dan budaya lokal Manggarai, Prodi Bahasa dan Budaya Mandari, Prodi Bahasa dan Budaya Jepang, Prodi Bahasa dan budaya Spanyol, Prodi Ekowisata, Prodi Tata Boga, Prodi S1 Teknik Informatika, Prodi Kecantikan dan SPA/Prodi, Prodi Seni, Drama dan Musik (Sendratasik), PPG Agama Katolik, Prodi elektromedika, Gizi, Akuntasi dan perpajakan, Teknik Mesin, Teknik Lingkungan, Prodi Agrobisnis, dan Prodi S-2 Interreligius.