"Jadi kita ingin ini selalu hidup dan berkesinambungan," tambahnya.
Pak Zul juga mengapresiasi keberadaan komunitas pegiat lingkungan di Labuan Bajo yang sangat membantu pemerintah dalam upaya kampanye kebersihan lingkungan.
Salah satu peserta Clean Up X, Pertiwi, dari organisasi LSM, Nomad Plastic, mengatakan, pihaknya bergabung bersama Bintang Bangunan untuk turut merayakan HUT Bintang Bangunan yang ke-7.
"Hari ini kami bergabung di sini untuk mengikuti anniversary-nya Bintang Bangunan yang ke-7 dalam kegiatannya yaitu clean up di Pantai Pede," ucapnya.
Pertiwi menuturkan, "clean up" bersama di Pantai Pede berhasil mengumpulkan sekitar 200-an kilogram sampah.
"Itu kami sudah pisahkan antara sampah yang residu, sampah umum, dan sampah-sampah yang bisa didaur ulang. Sampah yang didaur ulang itu diambil oleh Kole Project dan sampah yang tidak bisa didaur ulang itu dibawa oleh DLH ke Warloka," tandasnya.
Nomad plactic, kata Pertiwi, merupakan sebuah komunitas yang secara khusus mengurusi sampah plastik, manajemen dan pengolahan sampah. "Tapi di pulau-pulau di Labuan Bajo Bagian Utara," jelasnya.
Adapun Titin dari Kole Project, menjelaskan, Kole Project adalah sebuah komunitas yang terdiri dari himpunan anak muda atau putra daerah yang memiliki kepedulian terhadap lingkungan di Labuan Bajo.
"Kehadiran Kita, kita Mengajak, menggerakkan orang lebih banyak untuk memilah sampah dari rumah atau dari sumber sehingga pengolahan lebih lanjut akan lebih mudah diolah menjadi daur ulang atau digunakan kembali," tuturnya.
Titin mengatakan timnya bertanggung jawab untuk sampah daur ulang pada pembersihan lingkungan kali ini.
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News