Bacaan Liturgi Katolik

Bacaan-bacaan Liturgi Sabtu 16 September 2023, Peringatan St. Kornelius dan Siprianus

Penulis: Gordy Donovan
Editor: Gordy Donovan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

GEREJA - Gereja Magepanda Sikka. Mari simak bacaan-bacaan Liturgi Katolik Sabtu 16 September 2023.Bacaan-bacaan liturgi katolik disiapkan untuk Peringatan St. Kornelius, St. Siprianus.

Hos 6:5 Sebab itu Aku telah meremukkan mereka dengan perantaraan nabi-nabi, Aku telah membunuh mereka dengan perkataan mulut-Ku, dan hukum-Ku keluar seperti terang.

Hos 6:6 Sebab Aku menyukai kasih setia, dan bukan korban sembelihan, dan menyukai pengenalan akan Allah, lebih dari pada korban-korban bakaran.

Hos 6:7 Tetapi mereka itu telah melangkahi perjanjian di Adam, di sana mereka telah berkhianat terhadap Aku.

Hos 6:8 Gilead adalah kota para penjahat, penuh dengan jejak darah.

Hos 6:9 Seperti gerombolan menghadang demikianlah persekutuan para imam; mereka membunuh di jalan ke Sikhem, sungguh, mereka melakukan perbuatan mesum.

Hos 6:10 Di antara kaum Israel telah Kulihat hal-hal yang mengerikan; di sana ada Efraim bersundal dan Israel telah menajiskan diri.

Hos 6:11 Juga bagimu, hai Yehuda, telah ditentukan penuaian: Apabila Aku memulihkan keadaan umat-Ku,

Hos 7:1 apabila Aku menyembuhkan Israel, maka tersingkaplah kesalahan Efraim dan kejahatan-kejahatan Samaria: sebab mereka melakukan penipuan: pencuri mendobrak masuk, gerombolan merampas di luar.

Hos 7:2 Dan tidak terpikir mereka bahwa Aku mengingat segala kejahatan mereka. Sekarangpun perbuatan-perbuatan mereka mengepung mereka, semuanya ada di hadapan wajah-Ku.

Santo-Santa 16 September

Santo Kornelius, Paus dan Martir

Sepeninggal Paus Fabianus pada tahun 250, Takhta Suci mengalami kekosongan kepemimpinan. Masalah-masalah yang menyelimuti Gereja terus saja meningkat. Akhirnya pada 25 Maret 251 kekosongan itu terisi lagi oleh terpilihnya Kornelius sebagai Paus.

Kornelius lahir kira-kira pada awal abad ke-3 di Roma. Ia seorang imam yang saleh dan bijaksana. Namun kepilihannya sebagai Paus tidak menyelesaikan semua masalah yang melanda Gereja. Gereja terus saja dirongrong baik dari luar maupun dari dalam. Pihak kekaisaran terus melancarkan aksi penganiayaan yang mengakibatkan banyak orang Kristen murtad dari imannya. Dalam tubuh Gereja sendiri, banyak imam baik di Roma maupun di Afrika bersikap keras terhadap orang-orang yang murtad itu. Di bawah kendali Novatianus, imam-imam itu mengajarkan bahwa tak seorang pun yang telah menyangkal imannya dapat diterima kembali dalam persekutuan Gereja Kristus, kendatipun mereka membayarnya dengan sesal dan tobat yang mendalam serta denda yang besar. Ajaran ini dimaksudkan untuk melindungi tata tertib Gereja, namun secara tidak sadar justru bertentangan dengan asas-asas Injil Kristus.

Terhadap ajaran Novatianus, Paus Kornelius tidak segan-segan bertindah. Ia segera memanggil semua uskup untuk mengadakan konsili guna membahas ajaran dan sikap Novatianus dkk demi tegaknya kemurnian ajaran Injil suci. Semua uskup yang hadir dalam konsili itu mengutuk ajaran Novatianus dan mencapnya sebagai bidaah. Hal itu didasarkan pada sikap Kristus sendiri yang datang bukan untuk memanggil orang-orang yang saleh melainkan untuk memanggil orang-orang berdosa.

Sepeninggal Kaisar Gayus Decius, keadaan Gereja bertambah genting. Kaisar baru Gayus Vibius Trebunianus Gallus terus melanjutkan pengejaran terhadap umat Kristen. Atas perintahnya, Paus Kornelius ditangkap pada tahun 253 dan dibuang ke Civita Vecchia, sebelah utara kota Roma. Dari tempat pembuangannya, Kornelius tetap menyurati sahabatnya Siprianus, Uskup Kartago untuk meneguhkan hatinya dalam memimpin umatnya. Akhirnya Kornelius meninggal dunia di tempat pembuangannya sebagai akibat dari penderitaan hebat yang dialaminya. Jenazahnya dibawa kembali ke Roma dan dimakamkan di pekuburan Santo Kallistus.

Halaman
1234