Misa Hari Minggu

Teks Misa Hari Minggu 8 Oktober 2023 Pekan Biasa XXVII Tahun A

Penulis: Gordy Donovan
Editor: Gordy Donovan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gedung Gereja Tua Sikka yang telah berusia satu abad lebih di Desa Sikka, Kabupaten Sikka, Pulau Flores. Mari simak Teks Misa Hari Minggu 8 Oktober 2023.Teks misa minggu disusun oleh P. Petrus Cristologus Dhogo, SVD. Ikuti misa hari minggu biasa XXVII.

Telah Kauambil pohon anggur dari Mesir, telah Kauhalau bangsa-bangsa, lalu Kautanam pohon itu. dijulurkannya ranting-rantingnya sampai ke laut, dan pucuk-pucuknya sampai ke sungai Efrat.
(Refren)

Mengapa Engkau melanda temboknya, sehingga ia dipetik oleh setiap orang yang lewat? Babi hutan menggerogotinya dan binatang-binatang di padang memakannya.
(Refren)

Ya Allah semesta alam, kembalilah kiranya, pandanglah dari langit,
dan lihatlah! Indahkanlah pohon anggur ini, batang yang ditanam oleh tangan kanan-Mu!
(Refren)

Maka kami tidak akan menyimpang dari pada-Mu. Biarkanlah kami hidup,
maka kami akan menyerukan nama-Mu. Ya TUHAN, Allah semesta alam, pulihkanlah kami, buatlah wajah-Mu bersinar, maka kami akan selamat.
(Refren)

09. BACAAN KEDUA (Fil 4:6-9)

L : Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada jemaat di Filipi Saudara-saudari, janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus. Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu. Dan apa yang telah kamu pelajari dan apa yang telah kamu terima, dan apa yang telah kamu dengar dan apa yang telah kamu lihat padaku, lakukanlah itu. Maka Allah sumber damai sejahtera akan menyertai kamu.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.

10. ALLELUIA (Yoh. 15:16)

P : Alleluia
U : Alleluia
P : Aku memilih kamu, supaya kamu menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, sabda Tuhan.
U : Alleluia

11. INJIL [Mat. 21:33-43]

P : Marilah kita bersama-sama mendengarkan Injil Yesus Kristus menurut Matius. Pemimpin dan semua yang hadir membuat tanda salib dengan ibu jari pada dahi, mulut, dan dada. Kemudian Pemimpin membacakan Injil. "Dengarkanlah suatu perumpamaan yang lain. Adalah seorang tuan tanah membuka kebun anggur dan menanam pagar sekelilingnya. Ia menggali lobang tempat memeras anggur dan mendirikan menara jaga di dalam kebun itu. Kemudian ia menyewakan kebun itu kepada penggarap-penggarap lalu berangkat ke negeri lain. Ketika hampir tiba musim petik, ia menyuruh hamba-hambanya kepada penggarap-penggarap itu untuk menerima hasil yang menjadi bagiannya. Tetapi penggarap-penggarap itu menangkap hambahambanya itu: mereka memukul yang seorang, membunuh yang lain dan melempari yang lain pula dengan batu. Kemudian tuan itu menyuruh pula hamba-hamba yang lain, lebih banyak dari pada yang semula, tetapi merekapun diperlakukan sama seperti kawan-kawan mereka. Akhirnya ia menyuruh anaknya kepada mereka, katanya: Anakku akan mereka segani. Tetapi ketika penggarap-penggarap itu melihat anaknya itu, mereka berkata seorang kepada yang lain: Ia adalah ahli waris, mari kita bunuh dia, supaya warisannya menjadi milik kita. Mereka menangkapnya dan melemparkannya ke luar kebun anggur itu, lalu membunuhnya. Maka apabila tuan kebun anggur itu datang, apakah
yang akan dilakukannya dengan penggarappenggarap itu?" Kata mereka kepada-Nya: "Ia akan
membinasakan orang-orang jahat itu dan kebun anggurnya akan disewakannya kepada penggarappenggarap lain, yang akan menyerahkan hasilnya kepadanya pada waktunya." Kata Yesus kepada mereka: "Belum pernahkah kamu baca dalam Kitab Suci: Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru: hal itu terjadi dari pihak Tuhan, suatu perbuatan ajaib di mata kita. Sebab itu, Aku berkata kepadamu, bahwa Kerajaan Allah akan diambil dari padamu dan akan diberikan kepada suatu bangsa yang akan menghasilkan buah Kerajaan itu.

P : Demikianlah Injil Tuhan.
U : Terpujilah Kristus.

12. RENUNGAN SINGKAT

Bacaan Injil menghadirkan sebuah perumpamaan dengan dua tokoh yang memainkan peranan utama, yaitu sang tuan tanah dan para penggarap. Kita akan merefleksikan peranan mereka untuk hidup kita. Pertama, sang tuan tanah. Kelihatannya sang tuan tanah ini amat baik. Dia menyiapkan semua yang terbaik bagi kebunnya lalu pergi. Sebuah tindakan yang tidak biasa karena biasanya para penggaraplah yang mesti melakukan semuanya. Selanjutnya, dengan kepergiannya, sang tuan tanah memberikan kesempatan kepada para penggarap untuk melakukan yang terbaik menurut kemampuan mereka untuk menghasilkan. Kemudian, dia meminta bagiannya. Sang tuan tanah tidak menuntut banyak. Ia hanya meminta bagiannya. Sudah tentu, yang dimaksudkan dengan sang tuan tanah ini adalah Tuhan sendiri. Tuhan menyiapkan segala sesuatu bagi kita, agar hidup kita menjadi lebih mudah dan kita sendiri bisa hidup. Tuhan tidak mendikte kita atau memaksa kita untuk berbuat menurut cara-Nya. Dia memberikan kita kebebasan. Satu saja tuntutan Tuhan yaitu Dia tetap ada dalam setiap pertimbangan hidup kita. Dia mendapat bagian yang layak dalam hidup kita. Mungkin ini adalah kritikan bagi kita yang kadangkala tidak menjadikan Tuhan sebagai bagian dari hidup kita, padahal Tuhan sendiri telah memberikan kita kehidupan. Mungkin juga kita lupa dan tidak memberikan perhatian kita kepada Tuhan, yang merupakan bagian yang diminta Tuhan juga. Kedua, para penggarap. Mereka amat bersyukur bahwa semua kelengkapan di kebun anggur sudah disiapkan sang tuan tanah. Mereka hanya mengolah dan menyerahkan bagian yang disepakati bagi sang tuan tanah. Dengan kata lain, mereka sudah memiliki hidup. Dari ketiadaan tanah dan pekerjaan, kini mereka memiliki semua hal itu dan bisa hidup. Sayangnya, mereka menjadi tamak dan rakus. Mereka mau memiliki kebun itu, dan tidak mau berbagi dengan tuan tanah. Semua yang datang mewakili tuan tanah, dibunuh, termasuk putra semata wayang dari tuan tanah. Sikap para penggarap ini mengingatkan kita akan dosa manusia pertama. Mereka tergoda untuk menjadi sama seperti Tuhan, tahu akan segalanya. Para penggarap mau mengambil hak tuan tanah dan menjadikan mereka sebagai pemilik tanah tersebut. Seringkali secara tidak sadar, kita pun menjadi para penggarap ini. Kita menjadikan diri kita sebagai pusat dari segalanya. Kita berjuang dengan berbagai cara, termasuk mematikan sesama dan meniadakan Tuhan, agar kita bisa menjadi lebih baik atau lebih berkuasa. Padahal, kita terbatas. Dosa terbesar adalah menjadikan diri sendiri sebagai tuhan dan mengenyahkan Tuhan dari hidupnya. Maka, keselamatan yang ditawarkan kepada kita, dengan sendirinya akan menjauh dari kita. Semoga kita tidak melupakan Tuhan dalam hidup kita dan dengan cara ini, kita juga menghargai sesama kita yang adalah utusan Tuhan bagi kita. Selamat menjadi penggarap kebun anggur Tuhan yang baik.

13. HENING SEJENAK
14. SYAHADAT

P : Marilah menanggapi Sabda Tuhan dan mengungkapkan iman kepercayaan kita kepada Tuhan dengan mengucapkan Syahadat. Aku percaya akan Allah, Bapa yang mahakuasa…..

Halaman
1234