Kader juga mengaku sudah berkoordinasi dengan Askab PSSI Lembata dengan Asprov PSSI NTT untuk meminta petunjuk perihal wasit Lembata yang mogok pimpin pertandingan.
“Askab bertekad turnamen akan jalan sampai selesai, karena ini sudah jadi agenda tetap Askab,” tambahnya.
Ketua IKA Wanted, Agustinus D Making mengaku kecewa dan dirugikan dengan keputusan yang dibuat ketua komite wasit Yos Raya Langoday.
Agustinus mengatakan, keputusan Yos Raya Langoday menarik semua tim wasit adalah bukti kemunduran lembaga sekelas Askab PSSI Lembata.
Baca juga: DPRD Lembata Minta PPK Perketat Pengawasan Proyek
Pasalnya, sejak turnamen Wanted Cup I hingga IV, komisi wasit dan atau Askab PSSI Lembata tidak pernah menemukan masalah atau bermasalah seperti sekarang.
Buntut dari polemik ini, Agustinus bersama semua pengurus IKA Wanted berencana menggunakan jasa wasit dari luar wilayah Lembata yakni dari Kabupaten Flores Timur.
Pihaknya juga mengaku sudah berkoordinasi dengan Askab PSSI Lembata, dan sesuai petunjuk dari Asprov PSSI NTT, diperbolehkan untuk mendatangkan wasit dari luar.
“Kalau perwasitan dengan sikap begini, maka kami juga sudah koordinasi dengan Askab, dan Askab sudah koordinasi dengan Asprov minta petunjuk, dan kalau disini tidak ada titik temu maka panitia cari dari luar, dari kabupaten lain, ini proses yang sedang kita lakukan,” ungkapnya kesal.
Baca juga: ASN dan WBP Lapas Lembata Maknai Sumpah Pemuda 2023 Tingkatkan Semangatkan Pelayanan
Kendati demikian, Agustinus memastikan bahwa satu-satunya turnamen sepak bola terakbar di pulau Lomblen ini tetap dilanjutkan hingga usai.
Dia berharap, klub yang masuk pada fase knock out ini jangan terpengaruh dengan polemik wasit yang terjadi saat ini.
“Kami tetap berupaya pertandingan sampai selesai, harus ada juaranya dari 1 sampai IV,” sebutnya. *
Berita TRIBUNFLORES.COM lainnya di Google News