Misa Hari Minggu

Teks Misa Hari Minggu 5 November 2023 Pekan Biasa XXXI Tahun A

Penulis: Gordy Donovan
Editor: Gordy Donovan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Patung Yesus Wafat Tersalib tiba di pantai Kuce Pohon Sirih Kota Larantuka. Mari simak Teks Misa Hari Minggu 5 November 2023.Teks misa hari minggu disiapkan untuk pekan biasa XXXI tahun A.

Sesungguhnya, aku telah menenangkan dan mendiamkan jiwaku; seperti anak yang disapih berbaring dekat ibunya, ya, seperti anak yang disapih jiwaku dalam diriku. (Refren)

Berharaplah kepada TUHAN, hai Israel, dari sekarang sampai selama-lamanya! (Refren)

09. BACAAN KEDUA (1Tes. 2:7b-9,13)

L : Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Jemaat di Tesalonika Saudara-saudari, kami berlaku ramah di antara kamu, sama seperti seorang ibu mengasuh dan merawati anaknya. Demikianlah kami, dalam kasih sayang yang besar akan kamu, bukan saja rela membagi Injil Allah dengan kamu, tetapi juga hidup
kami sendiri dengan kamu, karena kamu telah kami kasihi. Sebab kamu masih ingat, saudara-saudara, akan usaha dan jerih lelah kami. Sementara kami bekerja siang malam, supaya jangan menjadi beban bagi siapapun juga di antara kamu, kami memberitakan Injil Allah kepada kamu. Dan karena itulah kami tidak putus-putusnya mengucap syukur juga kepada Allah, sebab kamu telah menerima firman Allah yang kami beritakan itu, bukan sebagai perkataan manusia, tetapi dan memang sungguh-sungguh demikian sebagai firman Allah, yang bekerja juga di dalam kamu yang percaya. Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.

10. ALLELUIA (Mat 23:9a.10b)

P : Alleluia
U : Alleluia
P : Hanya satu Bapamu, yaitu Dia yang di surga.Hanya satu pemimpinmu, yaitu Kristus.
U : Alleluia

11. INJIL [Mat. 23:1-12]

P : Marilah kita bersama-sama mendengarkan Injil Yesus Kristus menurut Matius. Pemimpin dan semua yang hadir membuat tanda salib dengan ibu jari pada dahi, mulut, dan dada. Kemudian Pemimpin membacakan Injil. Maka berkatalah Yesus kepada orang banyak dan kepada murid-murid-Nya, kata-Nya: "Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi telah menduduki kursi Musa. Sebab itu turutilah dan lakukanlah segala sesuatu yang mereka ajarkan kepadamu, tetapi janganlah kamu turuti perbuatan-perbuatan mereka, karena mereka mengajarkannya tetapi tidak melakukannya. Mereka mengikat beban-beban berat, lalu meletakkannya di atas bahu orang, tetapi mereka sendiri tidak mau menyentuhnya. Semua pekerjaan yang mereka lakukan hanya dimaksud supaya dilihat orang; mereka memakai tali sembahyang yang lebar dan jumbai yang panjang; mereka suka duduk di tempat terhormat dalam perjamuan dan di tempat terdepan di rumah ibadat; mereka suka menerima penghormatan di pasar dan suka dipanggil Rabi. Tetapi kamu, janganlah kamu disebut Rabi; karena hanya satu Rabimu dan kamu semua adalah saudara. Dan janganlah kamu menyebut siapapun bapa di bumi ini, karena hanya satu Bapamu, yaitu Dia yang di sorga. Janganlah pula kamu disebut pemimpin, karena hanya satu Pemimpinmu, yaitu Mesias. Barangsiapa terbesar di antara kamu, hendaklah ia menjadi
pelayanmu. Dan barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan.
P : Demikianlah Injil Tuhan.
U : Terpujilah Kristus.

12. RENUNGAN SINGKAT

Saudara-saudari terkasih, kita telah mendengarkan bacaan Injil yang mengisahkan tentang kecaman Yesus terhadap cara hidup ahli-ahli Taurat dan orang Farisi. Kita bisa menimba satu dua poin dari perkataan Yesus ini untuk menguatkan hidup iman kita. Pertama, kesesuaian antara perkataan dan perbuatan. Yesusmengecam ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi karena mereka tidak konsisten dengan ajaran yang mereka ajarkan. Mereka belajar dan tahu baik tentang hukum Tuhan. Ahli Taurat adalah mereka yang tahu baik tentang hukum Taurat, sedangkan orang Farisi adalah mereka yang berupaya menjaga dan mengawas agar hukum Taurat itu dilaksanakan dengan baik. Sayangnya, mereka sendiri kadangkala hanya berbicara tetapi mereka tidak melaksanakan hukum tersebut.

Kita pun diminta agar menjalani hidup iman kita dengan konsisten. Kita telah mengetahui Sabda Tuhan dan perintah-perintah Tuhan. Sudah tentu, kita tidak hanya diajarkan untuk tahu di dalam kepala kita, tetapi kita mesti meresapkannya di dalam hati kita agar kita dapat menghayatinya dan mempraktikkannya di dalam hidup kita. Kita membiarkan hidup kita dituntun oleh Sabda dan Perintah Tuhan. Itulah yang membuat kita menjadi anak-anak Allah. Kedua, waspada terhadap kesombongan rohani. Yesus menyebutkan bahwa ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi seringkali menjalankan kewajiban agamanya hanya supaya dilihat orang. Mereka juga mau dipanggil dengan macam-macam gelar seperti Rabi atau Pemimpin, serta menginginkan dihormati di segala tempat. Sikap-sikap seperti ini menunjukkan kesombongan mereka karena mereka menganggap lebih baik dari yang lain dalam hal rohani. Mereka tahu lebih banyak hal-hal rohani dan karenanya mereka merasa patut untuk dihormati atau disapa secara khusus.
Kita diingatkan agar hidup apa adanya.

Kita menghidupi iman kita bukan karena supaya dilihat atau dipuji oleh orang lain, melainkan karena kita ingin mendekatkan diri kepada Tuhan. Selanjutnya, kita pun tetap rendah hati dan saling menaruh hormat satu sama lain karena kita semua adalah saudara-saudari dari Bapa yang satu dan sama. Tidak diharapkan kita menjadi sombong hanya karena kita rajin mengikuti kegiatan rohani, atau kita merasa bahwa kita lebih baik dari orang lain. Sebaliknya, kita mesti memiliki sikap rendah hati agar kita dapat membantu sesama untuk makin dekat kepada Tuhan. Tuhan memberkati kita semua.

13. HENING SEJENAK
14. SYAHADAT

P : Marilah menanggapi Sabda Tuhan dan mengungkapkan iman kepercayaan kita kepada Tuhan dengan mengucapkan Syahadat. Aku percaya akan Allah, Bapa yang mahakuasa…..

15. DOA UMAT

Halaman
1234