Beliau memilih Motto Tahbisan: Praedica verbum opportune importune (Wartakankanlah firman, baik atau tidak baik waktunya, 2 Tim 4:2).
Melansir dari Wikipedia, Uskup Sensi sangat getol dalam menyuarakan penolakan tambang di NTT karena berpotensi merusak lingkungan hidup.
Pada 26 September 2018, Uskup Sensi bertindak sebagai Uskup Penahbis Pendamping bagi Mgr. Ewaldus Martinus Sedu sebagai uskup ketiga Maumere bersama dengan Uskup Larantuka, Mgr. Fransiskus Kopong Kung.
Dan, yang bertindak sebagai Uskup Penahbis Utama ialah Mgr. Gerulfus Kherubim Pareira, S.V.D. yang merupakan pendahulu Mgr. Ewal di Keuskupan Maumere.
Mgr. Sensi juga ditunjuk memimpin ibadat salve sehari menjelang tahbisan Mgr. Ewal.
Dalam penahbisan Uskup Ruteng Siprianus Hormat yang berlangsung pada 19 Maret 2020, Mgr. Sensi juga bertindak sebagai Uskup Ko-konsekrator bersama dengan Uskup Denpasar Mgr. Silvester Tung Kiem San yang juga merangkap sebagai Administrator Apostolik Keuskupan Ruteng.
Kardinal Ignatius Suharyo dari Keuskupan Agung Jakarta menjadi Uskup Penahbis Utama.
Uskup Sensi selama ini menjadi gembala umat Keuskupan Agung Ende.
Dalam perjalanan waktu Uskup Sensi dilanda sakit dan harus mendapatkan perawatan di rumah sakit.
Pemberitaan sebelumnya, Uskup Agung Ende, Mgr. Vincentius Sensi Potokota Tutup Usia, pada 19 November 2023.
Beredarnya kabar duka ini berlangsung begitu cepat terkhusus melalui media sosial, facebook, whatsapp dan Instagram.
Tak sedikit pihak yang menyampaikan salam duka atas berpulangnya Mgr. Sensi Potokota, demikian sapaannya akrabnya.
Informasi yang diterima TribunFlores.Com dari sumber terpercaya menyebutkan Mgr. Sensi Potokota berpulang ke rumah Bapa sekira pukul 18.21 WIB (19.21 WIT).
Pihak yang memberikan informasi tersebut menyebutkan Hal-hal lain berkaitan dengan peristiwa dukacita ini akan disampaikan secara resmi oleh pihak Keuskupan Agung Ende.
"Kami mengajak semua pihak untuk mendoakan keselamatan bapak Uskup kita," demikian tulisnya via pesan Whatsapp.