Kasus Rabies di NTT

Warga Boti Meninggal Digigit Anjing Peliharaanya Sendiri, Korban Rabies ke 11 di TTS

Editor: Gordy Donovan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI ANJING - Ilustrasi Dua ekor anjing. Yulius Benu (49) warga RT 016, RW 008, Dusun D, Desa Boti, Kecamatan KiE, Kabupaten Timor Tengah Selatan menjadi korban kesebelas yang meninggal dunia akibat virus rabies.

Oleh keluarga kata Adi, yang bersangkutan dibawa ke Puskesmas KiE pada tanggal 21 November 2023, pukul 16.00 Wita, dengan keluhan gelisah, sulit untuk menelan atau minum air dan rasa takut berlebihan jika terkena udara angin.

Disampaikan, yang bersangkutan di-KIE untuk dirujuk dan penanganan berupa IVFD Nacl 20 tpm, Ranitide inj 25 mg/IV, Metamizole inj 1 amp/IV.

"Yang bersangkutan dan keluarga setuju untuk dirujuk. Petugas kemudian melakukan konsultasi dengan pihak Rumah Sakit, atas persetujuan rujukan tersebut. Dari Puskesmas KiE, korban tiba di RSUD Soe pada pukul 23.48 Wita. Kondisi pasca rujuk masih sama," terangnya.

Kemudian, pada hari Rabu, 22 November 2023, pukul 09.32 Wita, Kata Adi, petugas surveilans Dinkes melakukan konfirmasi ke RSUD Soe.

Baca juga: DPRD NTT Desak Pemerintah Proaktif Tangani Kasus Rabies

"Saat itu pasien berada di ruangan isolasi UGD RSUD Soe," imbuhnya.

"Keadaan umum pasien masih dalam keadaan sadar, bisa bercerita tentang kejadian yang menimpa dirinya. Keluhan yang dialami yaitu takut air, gelisah, dan takut udara," ujarnya.

Dikatakan, tindakan yang dilakukan pada saat itu, pemeriksaan fisik Suhu 36,5^, Nadi 90x , Tensi 136/67 mmHg.

"Pada pukul 18.00 Wita Benu mengeluh sakit tenggorakan, sesak napas, takut angin, takut cahaya dan takut air. Keadaan umum Lemah, gelisah dan berteriak-teriak. Sebelumnya pada pukul 15.00 Wita, yang bersangkutan mengeluh kerongkongan sakit, sesak napas, dan sulit menelan. Saat ingin tidur yang bersangkutan gelisah dan terus berteriak. Benu mengalami hipersaliva dan pola napas tidak efektif," ucapnya.

Lalu, pada hari kamis, tanggal 23 November 2023, pukul 06.00 Wita kata Adi, yang bersangkutan meminta untuk makan dan minum.

"Pasien makan nasi dan minum 2 gelas air. Selesai makan yang bersangkutan mulai gelisah, terus berteriak, seluruh badan berkeringat dan pasien seperti ketakutan," tuturnya.

Disampaikan, pukul 11.20 Wita, petugas yang menjaga tidak mendengar suara teriakan yang bersangkutan lagi.

Baca juga: Kasus Rabies di NTT, 37 Tenaga Dinas Peternakan Timor Tengah Selatan Ikut Pelatihan iSIKHNAS

"Petugas hendak memastikan dan ingin mengecek. Namun pasien sudah tidak merespon. Petugas kemudian melakukan pemeriksaan nadi dan dilakukan rekam jantung. Jantung dinyatakan berhenti pada pukul 11.24 Wita," tandasnya.

"Kesimpulan tim TRC adalah jika dilihat dari gejala yang muncul dan masa inkubasi yang ada maka Yulius Benu mengalami gejala khas rabies yang mana mulai muncul gejala awal di minggu ke 23 pasca gigitan dan meninggal setelah 5 hari mengalami gejala Khas rabies," pungkasnya. (din)

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News