Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Paul Kabelen
TRIBUNFLORES.COM, LARANTUKA- Vinsensius Livang Jhon, pengepul kopra asal Desa Hokeng Jaya, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, dikeroyok enam pelaku, Minggu 26 November 2023 memberikan keterangan ke penyidik Polsek Wulanggitang, Rabu 29 November 2023.
Keluarga korban memaafkan para pelaku, meski proses hukum tetap jalan. Ibu kandung korban, Theresia Ose Making, mengatakan putranya mengalami luka lebam pada pelipis dekat rahang dan luka lecet bagian tangan. Dokter Puskesmas Boru sudah melakukan visum et repertum.
"Kemarin mukanya bengkak. Kena di pelipis jadi dia masih rasa pusing," kata Theresia dihubungi via sambungan telepon, Rabu, 29 November 2023.
Theresia bersama keluarganya mendatangi Kantor Kepolisian Sektor (Polsek) Wulanggitang pasca pengeroyokan. Mereka menempuh jalur hukum demi mendapatkan keadilan, sekaligus efek jerah kepada pelaku yang main hakim sendiri.
Baca juga: Karang Taruna di Adonara Flores Timur Asa Karakter Kepemimpinan Masa Depan
"Kami proses saja. Dia (Vinsensius Livang John) ada ke kantor polisi untuk berikan sedikit keterangan. Kondisinya juga sudah lebih baik," tuturnya.
Theresia, mengakui membuka diri untyk menerima kedatangan keluarga pelaku menyampaikan permohonan maaf. Meski permohonan maaf tak mengurungkan niat keluarga untuk menempuh jalur hukum.
"Kalau seperti itu, kami pasti terima dan maafkan. Kami terima baik, tapi tetap proses supaya ke depan hal-hal semacam ini tidak terjadi ke keluarga kami dan mungkin saja orang lain," pungkasnya.
Keluarga salah satu terduga pelaku minta tak disebut identitasnya, menuturkan pengeroyokan terjadi karena selisih komunikasi antara penjual kopra dengan pengepul di Desa Waiula yang juga terduga pelaku.
Baca juga: Guru Honor SMPN 3 Tanjung Bunga Raih Laptop dari PGRI Flores Timur
"Biasa kontak om di rumah. Kadang ambil uang lebih dulu, nanti timbang baru potong. Sempat sein untuk timbang, pas kesana ada penimbang dari Boru," katanya.
Keliru komunikasi melibatkan pemilik kopra dengan dua pengepul memicu amarah. John dikeroyok kawanan pria.
Jalan damai secara kekeluargaan sebetulnya sudah mulai berjalan sejak, Senin, 27 November 2023, namun mereka khawatir keluarga pelaku masih marah.
"Kami niat minta maaf. Tapi beberapa hari ini suasananya belum tenang betul. Secepatnya kami pasti minta maaf karena kami sudah salah," tuturnya.
Baca juga: Putusan Ajudikasi Sengketa DCT, Caleg PBB Flores Timur Kalah Gugatan
Pengeroyokan terjadi di Watobuku, Desa Waiula, Kecamatan Wulanggitang. Bermula kirim pesan Whatsapp yang mengarahkan Vinsensius Livang menuju Pantai Selatan Wulanggitang, sekira 10 kilo meter dari Desa Hokeng Jaya.
Sesampainya di tempat tujuan, Vinsensius Livang memarkirkan pikapnya. Di sana terdapat sejumlah karung berisi buah kelapa yang sudah kering. Mendadak ramai halaman rumah pelanggannya didatangi sejumlah pria diduga mabuk minuman keras mengeroyok Vinsensius Livang.
Kepala Kepolisian Sektor Wulanggitang, Iptu Nyoman Karwadi, melalui Kanit Intelkam, Aipda Damianus Hera, mengatakan enam terduga pelaku sudah diamankan di ruang tahanan. Keenam pelaku itu adalah YSB (30), FAJ (20), KET (23), YDB (29), YO (38), dan DMP (29). Polisi sedang menyelidiki pengeroyokan mengakibatkan wajah korban bengkak, satu buah handphone android rusak, dan spion mobil rusak.
"Kita sudah amankan enam orang diduga sebagai pelaku pengeroyokan," katanya kepada wartawan, Selasa, 28 November 2023.
Baca juga: 6 Pria Diduga Keroyok Pengepul Kopra di Flores Timur
Dikatakanya, korban dikeroyok karena dituding membeli kopra dengan harga tinggi. Polisi terus melakukan pemeriksaan lanjutan atas kasus tersebut, termasuk mengambil keterangan korban.
"Korban ambil hasil di sana (Desa Waiula). Pas sementara timbang, mereka kesana marah, tarik-tarik, lalu pukul," tutur Damianus. *
Berita TRIBUNFLORES.COM lainnya di Google News