Gunung Lewotobi Erupsi

Hari Sabtu Gunung Lewotobi Laki-Laki di Flores Timur 2 Kali Erupsi, 4 Wilayah Terdampak Paling Parah

Penulis: Paul Kabelen
Editor: Gordy Donovan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ERUPSI GUNUNG LEWOTOBI - Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur erupsi yang kedua kali, Sabtu, 23 Desember 2023.

  
Berdasarkan hasil evaluasi secara visual selama 17 Desember 2023, aktivitas vulkanik G. Lewotobi Laki-laki menunjukkan adanya peningkatan aktivitas kegempaan yang cukup signifikan, tinggi kolom asap tidak teramati,
Gempa Vulkanik Dalam dan Vulkanik Dangkal cenderung menunjukkan peningkatan pada satu minggu terakhir yang terekam pada stasiun Wolorona (WLR) yang berjarak 1 km dari kawah Lewotobi Laki-laki, ditambah dengan munculnya gempa-gempa Tornilo yang mengindikasikan adanya pergerakan fluida.

Berdasarkan hasil pemantauan visual dan instrumental menunjukkan terjadi peningkatan aktivitas vulkanik pada Gunung Lewotobi Laki-laki dan Gunung Lewotobi Perempuan, sehingga tingkat aktivitas Gunung Lewotobi Laki-laki dan Gunung Lewotobi Perempuan dinaikan dari Level I (Normal) ke Level II (Waspada), terhitung mulai tanggal 17 Desember 2023 pukul 12:00 Wita.


Sejak saat itu, masyarakat di sekitar Gunung Lewotobi Laki-laki dan Gunung Lewotobi Perempuan dan pengunjung wisatawan agar tidak beraktivitas atau berada pada jarak 2 km dari pusat kawah Gunung Lewotobi Laki-laki dan Gunung Lewotobi Perempuan serta tidak mendekati lubang tembusan gas yang berada di sekitar kawah untuk menghindari potensi bahaya gas beracun.


Pada Sabtu, 23 Desember 2023 sekira pukul sekira pukul 07.13 Wita, Gunung Lewotobi Laki-laki akhirnya mengalami erupsi.

Sejarah Letusan Gunung Lewotobi

Sebelumnya, Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Provinsi NTT erupsi, Sabtu, 23 Desember 2023 sekira pukul 07.13 Wita.

Gunung Lewotobi adalah gunung berapi kembar yang terletak di bagian tenggara Pulau Flores, Provinsi Nusa Tenggara Timur tepatnya di Kecamatan Ilebura, Kabupaten Flores Timur.

Gunung Lewotobi tersusun dari Gunung Lewotobi laki-laki dan GunungLewotobi Perempuan dan merupakan gunung kembar. Gunung ini dikenal sebagai pasangan ‘suami dan istri.’ Sang ‘suami’ disebut dengan nama Gunung Lewotobi Laki-laki, dan sang ‘istri’ disebut dengan nama Gunung Lewotobi Perempuan.

Keduanya hanya dipisahkan jarak sejauh dua kilometer. Kawah di puncak Lewotobi Laki-laki berdiameter 400 meter, sedangkan kawah di puncak Lewotobi Perempuan berdiameter 700 meter.

Dikutip dari laman volcano.si.edu, Gunung Lewotobi Laki-laki yang ketinggiannya sekitar 1548 mdpl tercatat beberapa kali aktif pada abad 19 dan 20 sedangkan Gunung Lewotobi Perempuan yang ketinggiannya mencapai 1703 mdpl hanya pernah meletus dua kali sepanjang sejarah.

Berikut sejarah letusan Gunung Lewotobi yang dikutip volcanolive.com yang dirangkum Jhon Seach, ilmuwan dan ahli volcanologi.

Pada tahun 1932, Gunung Lewotobi mengalami letusan gas, pada tahun berikutnya yakni tahun 1933 tepatnya tanggal 17 Desember 1933, terjadi letusan abu, tepat setelah 6 tahun terjadinya letusan kedua yakni 17 Desember 1939, Gunung Lewotobi kembali meletus.

52 tahun kemudian tepatnya bulan Mei dan Juni 1991, terjadi letusan di puncak kawah Gunung Lewotobi. 8 tahun kemudian tepatnya di tanggal 31 Mei 1999, terjadi gemuruh dan keluar abu dari perut Gunung Lewotobi. 4 bulan kemudian tepatnya tanggal 1 Juni 1999, terjadi letusan kuat dan lava pijar tersembur hingga radius 500 meter dan mengakibatkan kebakaran hutan hingga lebih dari 2,5 km. Sedangkan abu berterbangan hingga radius 8 km.

Tiga tahun kemudian tepatnya tanggal 12 Oktober 2002, Gunung Lewotobi kembali meletus. Setahun kemudian tepatnya tanggal 30 Mei 2003, Gunung Lewotobi kembali meletus dengan material abu mencapai ketinggian 200 meter. Letusan dan hujan abu itu berlanjut hingg Juni dan Juli 2003. Aktivitas seismik itu berakhir pada September 2003.

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News