Ketua Pos Pengamatan Gunung Lewotobi Laki-Laki, Herman Yosef, mengatakan erupsi kedua tidak terlihat secara kasat mata karena hari sudah gelap ditambah kabut awan.
"Letusan kedua terjadi tepat pukul 18.24," katanya di ruangan pemantauan, disaksikan sejumlah awak media.
Ketinggian abu diperkirakan 300 meter dari puncak Gunung Lewotobi Laki-Laki yang berdampingan dengan Gunung Lewotobi Perempuan.
Hujan belerang sangat terasa pasca letusan kedua, namun intensitasnya tidak separah letusan pertama.
Para pemotor tampak kesulitan melintas karena tak memakai masker dan helm. Abu vulkanik menyengat hidung dan mengganggu pengelihatan.
Status gunung Lewotobi Laki-Laki dan Gunung Lewotobi Perempuan hingga saat ini masih waspada.
Hujan Abu Vulkanik
Sebelumnya, hujan abu vulkanik gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, NTT terus melanda hingga tadi malam, Sabtu 23 Desember 2023.
"Hujan abu masih tetap ada hingga malam hari karena kawah sudah terbuka, sehingga kalau ada dorongan sedikit saja pasti abu tetap keluar," kata kepala Pos Pengamatan Gunung Lewotobi Laki-Laki, Herman Yosef.
Meski demikian, hujan Abu vulkanik gunung Lewotobi tidak seperti yang terjadi pada awal erupsi pada Sabtu pagi.
"Tapi tidak seperti tadi pagi karena tadi pagi itu dia membuka permukaan yang tertutup,"ujarnya.
Oleh sebab itu, Herman mengimbau masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan, serta tetap menggunakan masker agar tidak menghirup abu vulkanik Gunung Lewotobi tersebut.
"Masker ini berfungsi untuk mencegah masuknya abu vulkanik ke pernapasan manusia, karena memang berbahaya untuk kesehatan,"imbuhnya.
Sipranus Perih
Sebelumnya, abu vulkanik akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur pada Sabtu, 23 Desember 2023 pagi menghujani wilayah sekitar kaki gunung.