Gunung Lewotobi Erupsi

Warga Lereng Gunung Lewotobi Flores Timur Dengar Gemuruh hingga Cium Bau Belerang

Penulis: Arnol Welianto
Editor: Gordy Donovan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ERUPSI GUNUNG LEWOTOBI - Suasana gunung Lewotobi Laki-laki terpantau dari Desa Dulipali Kecamatan Ile Bura Kabupaten Flores Timur, Minggu 24 Desember 2023.

Sejarah Letusan Gunung Lewotobi

Sebelumnya, Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Provinsi NTT erupsi, Sabtu, 23 Desember 2023 sekira pukul 07.13 Wita.

Gunung Lewotobi adalah gunung berapi kembar yang terletak di bagian tenggara Pulau Flores, Provinsi Nusa Tenggara Timur tepatnya di Kecamatan Ilebura, Kabupaten Flores Timur.

Gunung Lewotobi tersusun dari Gunung Lewotobi laki-laki dan GunungLewotobi Perempuan dan merupakan gunung kembar. Gunung ini dikenal sebagai pasangan ‘suami dan istri.’ Sang ‘suami’ disebut dengan nama Gunung Lewotobi Laki-laki, dan sang ‘istri’ disebut dengan nama Gunung Lewotobi Perempuan.

Keduanya hanya dipisahkan jarak sejauh dua kilometer. Kawah di puncak Lewotobi Laki-laki berdiameter 400 meter, sedangkan kawah di puncak Lewotobi Perempuan berdiameter 700 meter.

Dikutip dari laman volcano.si.edu, Gunung Lewotobi Laki-laki yang ketinggiannya sekitar 1548 mdpl tercatat beberapa kali aktif pada abad 19 dan 20 sedangkan Gunung Lewotobi Perempuan yang ketinggiannya mencapai 1703 mdpl hanya pernah meletus dua kali sepanjang sejarah.

Berikut sejarah letusan Gunung Lewotobi yang dikutip volcanolive.com yang dirangkum Jhon Seach, ilmuwan dan ahli volcanologi.

Pada tahun 1932, Gunung Lewotobi mengalami letusan gas, pada tahun berikutnya yakni tahun 1933 tepatnya tanggal 17 Desember 1933, terjadi letusan abu, tepat setelah 6 tahun terjadinya letusan kedua yakni 17 Desember 1939, Gunung Lewotobi kembali meletus.

52 tahun kemudian tepatnya bulan Mei dan Juni 1991, terjadi letusan di puncak kawah Gunung Lewotobi. 8 tahun kemudian tepatnya di tanggal 31 Mei 1999, terjadi gemuruh dan keluar abu dari perut Gunung Lewotobi. 4 bulan kemudian tepatnya tanggal 1 Juni 1999, terjadi letusan kuat dan lava pijar tersembur hingga radius 500 meter dan mengakibatkan kebakaran hutan hingga lebih dari 2,5 km. Sedangkan abu berterbangan hingga radius 8 km.

Tiga tahun kemudian tepatnya tanggal 12 Oktober 2002, Gunung Lewotobi kembali meletus. Setahun kemudian tepatnya tanggal 30 Mei 2003, Gunung Lewotobi kembali meletus dengan material abu mencapai ketinggian 200 meter. Letusan dan hujan abu itu berlanjut hingg Juni dan Juli 2003. Aktivitas seismik itu berakhir pada September 2003.

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News