Ketika malam hari, Albertus dan semua anggota keluarga tidur di atas bambu cincang atau biasa disebut keneka. Hanya Lambertus, istrinya, dan cucu yang tidur beralaskan plastik baliho.
Nyamuk ganas selalu mengganggu istirahat mereka siang maupun malam. Belum lagi asap pelita yang kurang sehat dihirup. Bantal pun ala kadarnya saja, mengandalkan karung bekas.
Albertus mengatakan, mereka akan pulang jika kondisi Gunung Lewotobi sudah kondusif. Peristiwa ketiga kalinya pada Kamis, 28 Desember 2023, kemarin, membuatnya takut karena sulit menyelamatkan diri dan hanya merepotkan keluarganya.
"Kami masih di sini sampai keadaan baik. Makan apa yang kami tanam, ada ubi dan sayur. Ya, kalau ada bantuan, kami tentu bersyukur," katanya.
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News