Gunung Lewotobi Erupsi

Pagi Ini Gunung Lewotobi Laki-laki Erupsi Lagi, Tinggi Kolom Abu 2 Ribu Meter

Penulis: Arnol Welianto
Editor: Gordy Donovan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

GUNUNG LEWOTOBI - Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) kembali erupsi Rabu 10 Januari 2024

"Sudah naik status jadi Awas. Wilayah yang perlu dikosongkan Dulipali dan Nawokote," katanya.

Diberitakan sebelumnya, Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur, Provinsi NTT naik status dari Level III (Waspada) ke Level IV (Awas).

Pantauan langsung, Gunung Lewotobi Laki-Laki tampak menyemburkan api warna merah, disertai gas vulkanik yang sulit terlihat dengan mata telanjang.

Warga berhamburan keluar rumah karena terkejut mendengar suara gemuruh seperti reruntuhan batu.


Lava Pijar

Sebelumnya, Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) kembali erupsi pada Senin Rabu 10 Januari 2024 pukul 02:31 WITA.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melaporkan Gunung Lewotobi Laki-laki ini erupsi dengan tinggi kolom abu teramati ± 500 m di atas puncak (± 2.084 m di atas permukaan laut).

Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah utara dan timur laut. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 47.3 mm dan durasi sementara ini ± 4 menit 36 detik.

Erupsi disertai lontaran lava pijar sejauh 50-100 meter dari kawah ke segala arah.

Saat ini G. Lewotobi Laki-laki berada pada Status Level IV (Awas) dengan rekomendasi:

1.Masyarakat di sekitar Gunung Lewotobi Laki-laki laki dan pengunjung/ wisatawan tidak melakukan aktivitas apapun dalam radius 4 KM dari pusat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki dan sektoral 5 KM ke arah Barat Laut - Utara.

2. Masyarakat agar tenang dan mengikuti arahan Pemda serta tidak mempercayai isu-isu yang tidak jelas sumbernya.

3. Jika terjadi erupsi dan hujan abu, Masyarakat dihimbau untuk tetap berada di dalam rumah, dan apabila berada di luar rumah disarankan untuk menggunakan pelindung hidung, mulut (masker) dan mata (kaca mata).

4. Masyarakat di sekitar Gunung Lewotobi mewaspadai potensi banjir lahar dingin pada sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Lewotobi jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi.

5. Pemerintah Daerah senantiasa berkoordinasi dengan Pos Pengamatan Gunung Lewotobi Laki-laki di Desa Pulolera, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur atau Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Badan Geologi di Bandung.

Halaman
1234