Di sini pengunjung melihat keindahan aristektur rumah adat Kampung Todo. Rumah tersebut dinamai Niang Todo yakni rumah adat panggung dengan bentuk bundar dan atapnya kerucut.
Atap Niang Todo beratap ijuk dan alang-alang. Diketahui merupakan istana raja Todo terdahulu. Rumah adat ini hampir sama seperti rumah adat Manggarai pada umumnya.
Bentuk atapnya kerucut di dalamnya rangka kayu dan bambu, kerangka atap ini menggambarkan jaring laba-laba. Di sini terdapat rumah adat induk dan empat bangunan rumah adat serupa dengan ukuran lebih kecil dari rumah induk.
Keberadaan dua rumah adat terletak di sisi timur bangunan induk yakni Niang Rato dan Niang Lodok. Sementara dua buah rumah adat lainnya di barat bangunan induk yakni Niang Wa/Keka dan Niang Teruk.
4. Jalan Batu yang Tersusun Rapih
Pengunjung kemudian akan menapaki jalan batu yang tersusun rapih dari pintu kampung. Jalan batu ini juga mengelilingi halaman kampung hingga ke rumah utama atau niang mbowang.
Usia jalan batu ini juga diperkirakan sama dengan usia Kampung Todo dan dibangun oleh masyarakat zaman dahulu.
5. Meriam
Berkunjung ke Kampung Todo, anda akan menjumpai lima meriam yang terletak di pintu halaman kampung. Lima meriam ini diperkirakan peninggalan Bangsa Belanda.
6. Compang atau Altar Batu
Dilansir dari kebudayaan.kemdikbud.go, pada bagian atas compang tersebut terdapat delapan buah makam yang merupakan tokoh-tokoh adat terdahulu (keturunan langsung dari raja) di Kampung Todo.
Sebuah menhir (batu tegak) dengan motif kedok muka, serta tujuh buat menhir yang terletak di halaman kampung. Di sisi utara compang terdapat sebuah makam dari Dalu Todo (jabatan setingkat di bawah raja) dengan nisan yang berbentuk salib.
7. Gendang dari Kulit Manusia