Tempat Wisata di Manggarai

8 Fakta Menarik Destinasi Wisata Kampung Adat Todo di Manggarai Flores

Penulis: Cristin Adal
Editor: Cristin Adal
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

BUDAYA- Kampung Adat Compang Todo, di Kecamatan Satar Mese Utara, Kabupaten Manggarai, Pulau Flores.

TRIBUNFLORES.COM, RUTENG- Kampung Adat Todo salah satu tempat wisata budaya di Kabupaten Manggarai. Kampung Adat Todo berada di Desa Todo, Kecamatan Satar Mese, Kabupaten Manggarai, Pulau Flores, Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Kampung Adat Todo disebut sebagai kampung adat tertua di Manggarai Raya. Memiliki bentuk bangunan rumah adat yang khas dan lingkungan perkampungan adat yang indah.

Berwisata ke Kampung Adat Todo, beberapa fakta menarik tentang tempat wisata budaya ini perlu anda ketahui;

1. Situs Budaya Manggarai

Baca juga: Destinasi Wisata Kampung Adat Todo, Situs Budaya Manggarai Selain Wae Rebo

 

 

Kampung Adat Compang Todo menjadi situs budaya Manggarai Raya. Perkampungan tradisional ini menjadi daya tarik wisata budaya di Kabupaten Manggarai selain Kampung Adat Wae Rebo.

Kampung Todo menyimpan sejarah peradaban di Manggarai Raya dan dikenal sebagai pusat kerajaan di Manggarai Raya pada zaman dahulu. Hal ini diungkapkan dalam penuturan lisan masyarakat Manggarai Raya.

2. Ada Pengaruh Minangkabau

Dilansir dari kompas.com, dikisahkan turun temuruan secara lisan dan dibukukan oleh kaum intelektual Manggarai bahwa seorang tokoh terkenal dari Minangkabau dengan sebutan Mashur.

WISATA MANGGARAI- Kampung Compang Todo, di Kecamatan Satar Mese Utara, Kabupaten Manggarai (TRIBUNFLORES.COM/CHARLES ABAR)

 

Tokoh Mashur menikah dengan perempuan asli Manggarai (leluhur orang Manggarai yang berasal dari Minangkabau) lahirlah beberapa anak-anaknya yang terus berkembang dan bertumbuh di perkampungan tersebut.

Karena ketenaran dan kekuatan magis dari tokoh tersebut dan keturunannya maka mereka membentuk sebuah kerajaan kecil di perkampungan tersebut. Mereka menyebutnya kerajaan Todo.

Kerajaan Todo karena kemungkinan ada relasi perdagangan dan kekeluargaan di bawah pengaruh Kerajaan Bima atau Raja Bima di zaman itu sampai di wilayah pesisir Labuan. Sementara di bagian utara dari Manggarai Raya, di bagian Cibal di bawah pengaruh Kerajaan Goa.

3. Lima Rumah Adat atau Mbaru Niang Todo

Di sini pengunjung melihat keindahan aristektur rumah adat Kampung Todo. Rumah tersebut dinamai Niang Todo yakni rumah adat panggung dengan bentuk bundar dan atapnya kerucut.

KAMPUNG ADAT- (TRIBUNFLORES.COM/HO-KEMENPAREKRAF)

 

Atap Niang Todo beratap ijuk dan alang-alang. Diketahui merupakan istana raja Todo terdahulu. Rumah adat ini hampir sama seperti rumah adat Manggarai pada umumnya.

Bentuk atapnya kerucut di dalamnya rangka kayu dan bambu, kerangka atap ini menggambarkan jaring laba-laba. Di sini terdapat rumah adat induk dan empat bangunan rumah adat serupa dengan ukuran lebih kecil dari rumah induk.

Keberadaan dua rumah adat terletak di sisi timur bangunan induk yakni Niang Rato dan Niang Lodok. Sementara dua buah rumah adat lainnya di barat bangunan induk yakni Niang Wa/Keka dan Niang Teruk.

4. Jalan Batu yang Tersusun Rapih

Pengunjung kemudian akan menapaki jalan batu yang tersusun rapih dari pintu kampung. Jalan batu ini juga mengelilingi halaman kampung hingga ke rumah utama atau niang mbowang.

Usia jalan batu ini juga diperkirakan sama dengan usia Kampung Todo dan dibangun oleh masyarakat zaman dahulu.

5. Meriam

MERIAM- Lima buah meriam di halaman Kampung Adat Todo Manggarai, diperkirakan meriam ini peninggalan Belanda. (TRIBUNFLORES.COM/HO-KEMENPAREKRAF)

 

Berkunjung ke Kampung Todo, anda akan menjumpai lima meriam yang terletak di pintu halaman kampung. Lima meriam ini diperkirakan peninggalan Bangsa Belanda.

6. Compang atau Altar Batu

Dilansir dari kebudayaan.kemdikbud.go, pada bagian atas compang tersebut terdapat delapan buah makam yang merupakan tokoh-tokoh adat terdahulu (keturunan langsung dari raja) di Kampung Todo.

Sebuah menhir (batu tegak) dengan motif kedok muka, serta tujuh buat menhir yang terletak di halaman kampung. Di sisi utara compang terdapat sebuah makam dari Dalu Todo (jabatan setingkat di bawah raja) dengan nisan yang berbentuk salib.

7. Gendang dari Kulit Manusia

Saat masuk di dalam rumah adat, pengunjung bisa melihat benda peninggalan zaman dahulu. Benda tersebut seperti sebuah gendang yang terbuat dari kulit manusia.

Kampung Adat Todo hingga kini masih lestari. Lima bangunan rumah adat, altar batu, meriam dan peninggala zaman dahulu lainnya masih tertata rapih.

8. Asri dan Teduh

Kampung adat ini juga sangat bersih, udara di tempat ini sangat sejuk karena keberadaanya di antara lembah. Pepohonan hijau di sekeling kampung ini membuat susana yang sangat teduh.

Rute Perjalanan ke Kampung Todo Manggarai

Bagi wisatawan yang ingin berwisata ke Kampung Todo bisa dari Kota Ruteng ke arah barat melewati jalan jalan Trans Flores. Kemudian tiba pertigaan di Mbelang, belok kiri menuju ke Kampung Todo.

Tiket Masuk

Pengunjung wajib untuk membayar tiket masuk sebesar Rp 45 ribu per orang. Biaya tiket ini sudah termasuk sewa kain tenun atau sarung Manggari khas Todo. Pengunjung wajib mengenakan sarung Manggarai saat masuk dalam kampung adat dan rumah adat atau mbaru niang.

Berita Tribunflores.com lainnya di Google News