Ia menyatakan Watu Manuk sudah ditumbuhi tanaman merambat yang hampir menutupi Watu Manuk itu sendiri sehingga pada musim panas atau sekitar bulan Agustus atau September Watu Manuk akan dipugar, karena disaat musim hujan seperti saat ini, Watu Manuk cenderung licin karena sangat berlumut.
Ia juga menyebutkan kondisi ruas jalan yang cenderung berlumpur dimusim hujan sangat bagus untuk nomadic tourism.
Sisi Gunung Mereng yang cukup tinggi dapat menjadi camping ground dengan pemadangan hamparan dataran Mbay dan Riung.
‘’Beberapa komunitas motor trail sering berlatih di ruas jalan ini. Penggemar wisata burung pun dapat mengunjungi tempat ini. Belum lagi legenda Gunung Mereng yang konon katanya ada gua batu yang didalamnya terdapat harta karun. Tempat yang patut dikunjungi,’’ ujarnya.
Ia mengajak para pencinta wisata alam untuk datang berkunjung ke Nagekeo, Nagekeo tidak hanya wisata pantai, adat, budaya dan air terjun tapi juga wisata ekologi yang memikat hati.
“Nagekeo sangat indah. Silakan kalian datang ke Nagekeo, pasti anda sekalian akan betah. Wisatanya sangat unik dan menarik. Kapan kalian mau kesini kami tunggu, jangan sampai menyesal. Nagekeo gaga ngeri. NagekeoThe Heart of Flores ,’’ujarnya.
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News