Renungan Katolik

Renungan Harian Katolik Rabu 7 Februari 2024, Itulah yang Menajiskannya

Penulis: Gordy Donovan
Editor: Gordy Donovan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Br. Pio Hayon, SVD. Mari simak Renungan Harian Katolik Rabu 7 Februari 2024.Tema renungan harian katolik yaitu Itulah yang Menajiskannya.

Tetapi apa yang keluar dari seseorang, itulah yang menajiskannya!” Barangsiapa bertelinga untuk mendengar hendaklah ia mendengar! Sesudah itu Yesus masuk ke sebuah rumah untuk menyingkir dari orang banyak.

Maka murid-murid bertanya kepada Yesus tentang arti perumpamaan itu. Yesus menjawab, “Apakah kamu juga tidak dapat memahaminya?

Camkanlah! Segala sesuatu yang dari luar masuk ke dalam seseorang tidak dapat menajiskan dia, karena tidak masuk ke dalam hati tetapi ke dalam perutnya, lalu dibuang di jamban!” dengan demikian Yesus menyatakan semua makanan halal.

Yesus berkata lagi, “Apa yang keluar dari seseorang, itulah yang menajiskannya! Sebab dari dalam hati orang timbul segala pikiran jahat, perzinahan, keserakahan,

kejahatan, kelicikan, hawa nafsu, iri hati, hujat, kesombongan, kebebalan. Semua hal-hal jahat ini timbul dari dalam dan menajiskan orang.”

Demikianlah Injil Tuhan.

U. Terpujilah Kristus.

Renungan Katolik

Saudari/a yang terkasih dalam Kristus

Salam damai sejahtera untuk kita semua. Kata najis selalu merujuk kepada hal-hal yang membuat orang menjadi kotor atau jijik. Hal itu bisa berupa barang atau makluk hidup. Semua yang menajiskan itu pasti akan menjadikan orang itu menjadi kotor atau ‘berdosa’ dalam konteks pandangan agama.

Namun yang penting di sini adalah yang membuat orang najis itu sesuai dengan hal-hal yang berada dalam dirinya atau di luar dirinya sendiri. Nilai dari kenajisan pada umumnya datang dari luar tetapi motivasi atau kehendaklah atau niat atau hati nuranilah yang akan menentukan semua itu.

Saudari/a yang terkasih dalam Kristus
Hari ini kita disegarkan dengan santapan sabda dari bacaan-bacaan suci yang kita renungkan dan refleksikan. Dalam bacaan pertama, Raja Salomon mendapat pujian yang luar biasa dari ratu Syeba. Ratu Syeba telah mendengar banyak tentang hikmat Salomon maka dia ingin sendiri datang melihat dan menyaksikan apakah semua yang dikatakan itu benar tentang Salomon. Dan ketika dia tiba, dia pun mengakui semuanya dikatakan tentang Salomon itu benar. Dia sendiri telah membuktikan semua itu.

Namun yang terpenting di sini adalah bahwa Tuhan telah melakukan hal-hal besar bagi Salomon dan bagi umatNya Israel. Semua kebenaran yang terjadi itu semata-mata karena karya Tuhan sendiri bagi umatNya dan kepada Salomon raja yang terurapi itu. Jadi sebenarnya Allahlah yang berkarya dalam seluruh hidup dan kehidupan raja dan seluruh umat Israel. Begitu juga dengan kita bahwa seluruh yang terjadi dalam hidup kita adalah atas berkat campur tangan Allah dalam hidup kita.

Allahlah yang akan menentukannya untuk kita dan semua yang diberikan Allah itu baik adanya agar kita semua bisa hidup sesuai dengan kehendakNya. Hal ini sejalan dengan pengajaran Yesus pada hari ini. Yesus mengajarkan orang banyak itu dengan satu perumpamaan ini: “Apapun yang masuk ke dalam seseorang tidak dapat menajiskan dia.

Tetapi apa yang keluar dari seseorang itulah yang menajiskannya.” Perumpamaan ini belum dipahami oleh para muridNya maka mereka bertanya lagi tentang apa maksud dari perumpamaan itu. Lalu Yesus menjelaskan kepada mereka dengan sangat terperinci. Yesus mau menjelaskan kepada para muridNya dan juga kepada kita bahwa semua hal yang buruk atau kotor atau menajiskan itu selalu keluar dari dalam perbendaharaan hati kita dan bukan yang datang dari luar diri kita. Karena yang keluar dari kita seperti kata-kata kotor, atau hujatan atau kedengkian, kemarahan dan sejenisnya itu biasanya keluar dari perbendaharaan hati kita sendiri.

Jika hati kita kotor maka yang keluar dari diri kita pun kebanyakan akan kotor tetapi sebaliknya jika hati kita penuh dengan kebaikan dan bersih maka yang keluar dari hati kita pun akan menjadi bersih dan penuh dengan kebaikan dan kebajikan. Maka yang paling utama adalah kita harus menguasai hati kita sendiri dulu. Kita perlu selalu melihat diri dan kekedalaman hati kita sendiri agar kita pun tahu apakah hati kita itu kotor atau bersih. Karena bagi Yesus, yang keluar itulah yang menajiskan kita dan bukan yang masuk ke dalam diri kita. Kita kadang terlalu fokus dengan apa yang masuk ke dalam mulut kita dan lupa untuk melihat sisi dalam diri kita sendiri yakni hati kita sendiri.

Halaman
1234