Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Paul Kabelen
TRIBUNFLORES.COM, LARANTUKA-Serangan Fajar atau praktik bagi-bagi uang di Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 diawasi ketat Panitia Pengawasan Kecamatan (Panwascam) Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur.
Kecamatan Wulanggitang yang masuk dalam Daerah Pemilihan (Dapil) 7 dengan 11.348 Daftar Pemilih Tetap (DPT) dan tersebar di 46 Tempat Pemungutan Suara (TPS) itu dinilai rentan terjadi politik uang.
Ketua Panwascam Wulanggitang, Paulus Teno Uran, mengatakan personel pengawas Pemilu terus menelusuri informasi terkait modus baru oleh para aktor demi mendulang suara jelang pencoblosan tanggal 14 Februari 2024.
"Kami selalu giat mencari informasi terkait modus baru yang dipakai dalam serangan fajar, khususnya di masa tenang ini," katanya kepada wartawan, Senin, 12 Februari 2024.
Baca juga: H-2 Jelang Pemilu, Ribuan Warga Sikka Serbu di Kantor Disdukcapil Sikka Urus e-KTP
Menurutnya, akhir-akhir ini tercium aroma kecurangan yang diduga dipakai caleg dan partai politik. Ada kecendrungan politik uang dilakukan melalui transaksi tidak langsung.
Bahkan, ujar Paulus, tempat usaha milik warga hingga saksi TPS juga menjadi isu politik uang yang terus diawasi Bawaslu Flores Timur dan personel tingkat paling bawah.
"Akhir-akhir ini menjadi isu, salah satunya itu modus pembayaran saksi. Kita tahu kalau pembayaran saksi yang bertugas di TPS itu maksimal dua orang, tapi kadang bisa saja mengelabui petugas dengan mengumpulkan banyak saksi," tuturnya.
Ia berharap masyarakat selalu berpartisipasi membantu petugas pengawas Pemilu dalam mengawasi segala bentuk kecurangan.
Masyarakat pemilih diharapkan tidak terjebak dengan politik uang melalui modus-modus baru yang mulai tercium tersebut.
"Semoga semua lapisan masyarakat selalu bekerja sama, memberikan informasi agar proses demokrasi kita berjalan sesuai aturan," ucapnya.
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News