Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ryan Tapehen
TRIBUNFLORES.COM, OELAMASI - Petani di persawahan Kecamatan Kupang Timur mulai mengolah lahan mereka melihat curah hujan yang semakin baik meskipun belum sesuai yang mereka harapkan.
Seperti disampaikan Warga Kelurahan Merdeka Felixmina Pinto, Kamis 15 Februari 2024 mengatakan beberapa bidang sawahnya sementara diolah dan siap ditanam.
"Bibit sudah siap besok sudah tanam, kami berharap terus turun hujan sehingga pada awal masa pertumbuhan padi ini perlu banyak air," ujarnya.
Kata dia pesawahan di Kelurahan Merdekat dan desa di Kecamatan Kupang Timur lain sangat bergantung akan curah hujan juga debit air di sungai Oesao.
Baca juga: Beri Izin Luar Biasa Kepada Narapidana, Karutan Larantuka Minta Pengawalan Melekat
Dia menambahkan mereka tetap mengupayakan menanam padi sebab harga beras kian naik di kisaran 16 ribu per kilogram.
"Di pasar Oesao yang jual beras ecerah saja 16 ribu keatas. Kalau kita tidak paksa tanam satu atau dua bulan lagi kita kesulitan makanan, apalagi jagung juga harganya hampir sama dengan beras," ujarya.
Sementara dari pantauan di Pasar Oesao harga beras eceran yang dijual pedagang menginjak 16 ribu Kg dan harga jagung juga yang dua bulan lalu masih berkisar 9 ribu per kg kini sudah 14 rupiah per kg.
Sementara beberapa waktu lalu Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Kupang Amin Juariah menyarankan melihat anomali iklim yang belum menentu seperti ini masyarakat harus beralih tanam dari menanam padi ke tanaman pangan lokal berupa jagung, kedelei, ubi atau singkong dan pisang serta tanaman hortikuktura lainnya.
Baca juga: Ratusan Warga Binaan dan Petugas Lapas Ende Ikuti Pemilu 2024
Hal itu juga sudah mereka sosialisasikan kepada masyarakat dan juga ikut terapkan dalam gerakan tanam pangan lokal.
"Gerakan tanam pangan lokal ini adalah upaya kita bersama dalam memaksimalkan pendapatan petani sekaligus juga memaksimalkan lahan yang ada. Ditengah ancaman perubahan iklim akibat fenomena el-nino, kita harus pahami anomali iklim, jika sulit air, kita harus beralih untuk tanam jagung, ubi atau singkong, pisang, kedelai, dan pangan lokal lain agar ekonomi petani masih tetap berjalan," jelasnya.
Dirinya berharap dengan gerakan tanam pangan lokal ini, kebutuhan konsumsi pangan lokal di kabupaten kupang bisa dimaksimalkan bahkan dapat memenuhi kebutuhan pangan lokal pada tingkat regional.(ary)
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News