TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE-Kemajuan pembangunan perumahan oleh PT Kopdit Obor Mas Maumere di Desa Tana Duen, Kecamatan Kangae 4 Km arah timur Kota Maumere,Pulau Flores memberi nilai tersendiri kepada General Manajer KSP Kopdit Obor Mas, dan Komisaris Utama PT Kopdit Obor Mas selaku pengembang.
General Manajer KSP Kopdit Obor Mas, Leonardus Frediyanto Moat Lering, mengaku gembira menyaksikan kemajuan pembangunan perumahan yang dimulai tahun 2012, sempat mandek dan kini telah ada kemajuan pesat.
“Hasil (saat ini) tidak mengkianati proses. Ini kerja keras semua pihak. Di Kopdit Obor Mas, pengembang PT Kopdit Obor Mas, komisaris, dewan direksi dan pengurus,” kata Frediyanto, Kamis siang 22 Februari 2024 di Maumere.
Yanto, sapaan Frediyanto mengakui pembangunan perumahan ini memberikan banyak refleksi kepadanya setelah sempat mandek. Mengerjakan sesuatu yang baik dan berguna bagi anggota dan masyarakat diakuinya mendapat banyak dukungan.
Baca juga: 11 Unit Rumah PT Kopdit Obor Mas Laku Dijual, Bulan Juni Rampung Total
“Kita kerjakan sesuatu untuk memberikan yang terbaik bagi anggota, sudah tentu banyak dukungan dan doa,” imbuh Yanto.
Yanto mengambil satu unit rumah tipe 54 mengakui bangunan ini memiliki banyak keunggulan. Kawasan seluas 6 Ha ini, diakui Yanto kelak menjadi ‘kota baru’ di timur Maumere.
Komisaris Utama PT Kopdit Obor, Andreas Mbete, mengaku sudah bisa tidur nyenyak dan merasa lebih nyaman menyaksikan kemajuan pembangunan perumahan di Desa Tana Duen.
“Sebelum proyek perumahan ini terlihat seperti sekarang kemajuannya, terus terang saya sulit tidur dan merasa tidak nyaman. Senang sekali menyaksikan kemajuan pembangunan perumahan saat ini menciptakan kelegaan batin ,” ujar Andreas di Maumere, Kamis siang 22 Februari 2024.
Baca juga: Perumahan Kopdit Obor Mas Utamakan Kualitas dan Adaptasi Iklim Tropis
Andreas mengatakan kegagalan pembangunan perumahan dimulai tahun 2012 ketika proyek ini diserahkan kepada pengembang asal Jakarta memberi pengalaman dan refleksi kepadanya.
Begitu pula ketika pembangunan ini dilanjutkan oleh PT Kopdit Obor Mas setelah pemutusan kontrak dengan pihak pengembang. Penyertaan modal Rp 5 miliar tidak bisa merampung 50 unit rumah di atas lahan seluas 16.000 meter persegi ini.
Hampir dua tahun mandek, pengembang diberikan kesempatan melakukan pinjaman khusus ke Kopdit Obor Mas. Dengan efisiensi belanja yang ketat, Andreas bersyukur terjadi kemajuan yang pesat menyesaikan perumahan ini. *
Berita TRIBUNFLORES.COM lainnya di Google News