Tempat Wisata Rohani di NTT

Tiga Tempat Wisata Rohani Populer di NTT 2024, Ada Tradisi Paskah Peninggalan Portugis

Penulis: Cristin Adal
Editor: Cristin Adal
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PROSESI - Ribua Umat Katolik mengikuti prosesi mengantar Patung Tuan Ma dan Tuan Ana Ke Gereja Katedral Renha Rosari di Larantuka.

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE- Tiga tempat wisata religi  atau rohani di Nusa Tenggara Timur (NTT) memiliki tradisi Paskah peninggalan Portugis. Tiga tempat ini berada di Kampung Sikka, Kabupaten Sikka, Kota Larantuka, Kabupaten Flores Timur dan Kampung Noemuti di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS).

Bagi umat Kristiani yang mau menyambut Paskah 2024 di NTT bisa mendatangi tiga tempat ini. Mengikuti tradisi Semana Santa di Larantuka, Logu Senhor di Sexta Vera, Kampung Sikka atau Tradisi Kure di Desa Noemuti, TTS.

1. Larantuka

Masyarakat Larantuka di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur memiliki sebuah tradisi Pekan Suci bernama Semana Santa. Semana Santa adalah rangkaian prosesi Pekan Suci yang terdiri dari berbagai ritual yang dimulai dengan Misa Minggu Palma dan ditutup di hari minggu dengan Misa Paskah.

Baca juga: Jelang Semana Santa Larantuka, Suku-Suku Semana Mulai Melakukan Pengajian

 

Semana Santa ini diketahui telah berlangsung selama lebih dari lima abad dan penuh dengan tradisi yang berasal dari kearifan lokal yang dimiliki oleh masyarakat Larantuka. Tradisi Semana Santa juga menjadi perayaan keagamaan terbesar yang dirayakan oleh masyarakat Flores.

Cerita rakyat yang beredar bisa dipastikan bahwa tradisi Semana Santa dimulai sejak penemuan Patung Tuan Ma di Pantai Larantuka pada tahun 1510. Patung tersebut diperkirakan terdampar di pantai akibat karamnya kapal milik Portugis di perairan Larantuka.

Prosesi bahari mengantar peti Yesus Tersalib dari Kapela Tuan Meninu menuju perahu (Berok), Kota Larantuka, Kabupaten Flores Timur, Jumat 7 April 2023 (TRIBUNFLORES.COM/PAULUS KABELEN)

 

Perayaan ini menempatkan Yesus dan Bunda Maria yang berkabung menyaksikan penderitaan anaknya sebelum dan saat disalibkan sebagai pusat ritual. Pekan Semana Santa di Larantuka dirayakan hampir seminggu penuh, mulai dari Minggu Palma, Rabu Trewa/Abu, Kamis Putih, Jumat Agung atau Sesta Vera, Sabtu Santo/Suci, hingga perayaan Minggu Halleluya atau Minggu Paskah.

2. Kampung Sikka

Logu Senhor menjadi salah satu perayaan Hari Jumat Agung, atau dalam bahasa Sikka Krowe disebut Sexta Vera. Tradisi Logu Senhor dilakukan oleh umat Katolik Keuskupan Maumere di Kampung Sikka, Kecamatan Lela, Kabupaten Sikka, Pulau Flores, Provinsi NTT.

Logu Senhor tradisi memperingati kisah sengsara Tuhan Yesus Kristus pada Hari Jumat Agung ditiadakan perayaannya oleh umat Katolik Keuskupan Maumere di Kampung Sikka, Kecamatan Lela di sebelah selatan Kota Maumere, Kabupaten Sikka, Pulau Flores, Provinsi NTT.

Logu Senhor artinya berjalan menunduk di bawah Salib Yesus yang diletakkan di atas sebuah tandu diusung empat petugas pengusung. Pada saat melakukan tradisi ini, setiap umat membawa lilin bernyala menyampaikan doa dan intensi pribadi dalam hati, berharap permohonannya dikabulkan Yesus Kristus yang menderita dan wafat di salib.

Menurut sejarahnya, Salib Yesus ini dibawa pada tahun 1600 dari Portugis oleh Raja Sikka,Don Alexius Ximenes da Silva yang lebih akrab dipanggil Don Alesu. Salib berukuran mini sepanjang 75 centimeter selama ini disimpan di Kapela Senhor yang letaknya sebelah kiri Gereja Sikka.

Perayaan Logu Seinhor pada hari Jumat Agung di Kampung Sikka, Keuskupan Maumere sebelum pandemi Covid-19 melanda dunia. (ISTIMEWA)

 

Halaman
12