Wisata Flores

Berikan Pengalaman Wisata Bermakna, Ini 10 Tempat Wisata di Flores NTT Wajib Dikunjungi

Penulis: Cristin Adal
Editor: Cristin Adal
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PESONA- Kampung tradisional Wae Rebo di Kecamatan Satarmese Selatan, Kabupaten Manggarai, Provinsi Nusa Tenggara Timur

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE- Pulau Flores di Nusa Tenggara Timur (NTT) memiliki kekayaan alam, kearifan budaya, sejarah hingga kesenian. Kekayaan inilah yang membuat Pulau Flores sebagai salah satu destinasi wisata di Indonesia.

Delapan wilayah kabupaten dari total 21 kabupaten di NTT menyebar dari ujung timu hingga barat Flores. Topografi wilayah yang serupa, seperti pegunungan, perbukitan hingga peraiaran.

Masing-masing kabupaten ini memiliki ciri khasnya masing-masing, keunikan kearifan budaya, sejarah hingga aktivitas sosial masyarakatnya.

Hal inilah yang menjadi alasan mengapa wisatawan tak henti-hentinya datang untuk berwisata ke Flores, selain untuk mengisi liburan tetapi juga untuk menikmati pengalaman wisata bermakna di Nusa Bunga ini.

Baca juga: 4 Tren Pariwisata 2024, Salah Satunya Pengalaman Wisata yang Bermakna

 

 

Berikut rekomendasi tempat wisata di Flores NTT yang tidak hanya indah dipandang tetapi memberikan pengalaman wisata bermakna;

1. Labuan Bajo

Destinasi wisata super premium Labuan Bajo satu dari lima wisata super premium di Indonesia. Labuan Bajo menjadi destinasi wisata impian semua orang untuk dikunjungi.

Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT dikenal dunia karena kadal purba raksasa komodo. Berlibur di Labuan Bajo, wisatawan menjajal keindahan alam bawah laut pulau-pulau Taman Nasional Komodo yang kaya dengan flora dan faunanya yang indah.

LABUAN BAJO- Pulau Padar (TRIBUNFLORES.COM/HO-ARINDRA)

 

Wisatawan menikmati pantai tercantik di dunia, Pink Beach, menapakai bukit Pulau Padar yang eksotis, menyelam bertemu pari manta hingga menyaksikan matahari terbenam atau sunset dari kapal wisata.

2. Jelajah Kuliner Flores di Dapur Tara

Anda wajib mencoba kuliner khas Flores untuk melengkapi perjalanan wisata Flores di Dapur Tara. Salah satu destinasi hidden gem yang tersembunyi Lembah Pesari, Kampung Melo,Lembah Pesari, Desa Liang Ndara, Kabupaten Manggarai Barat, Flores, NTT.

DAPUR TARA FLORES. Manuk Cuing (ayam asap) khas Dapur Flores. (TRIBUNFLORES.COM/HO-DAPUR TARA FLORES)

 

Tempat kuliner satu ini sangat eksotis karena tidak sekadar namanya yang unik tetapi makanan yang disajikan khas Flores. Anda menikmati setiap makanan yang menceritakan budaya, alam, pangan lokal dan kekayaan khas Flores lainnya.

Menu makan siang yang disediakan mulai dari lomak (lawar daun singkong), manuk cuing (ayam asap), hang laka (nasi merah), kolo (nasi bambu), sambal nanas, jagung titi, ikan tuna asap dan masih banyak menu lainya. Ayam asap adalah menu khas dan favorit di Dapur Tara.

3. Kampung Adat Wae Rebo 'Negeri di Atas Awan'

Kampung Adat Wae Rebo disebut salah satu kampung tradisional terindah di Indonesia. Kampung adat ini berada di ketinggian 1200 mdpl di lembah puncak bukit tepatnya Desa Wisata Satar Lenda, Kecamatan Satarmese Barat, Kabupaten Manggarai, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur.

Terdapat tujuh buah rumah adat khas Manggarai yang disebut Mbaru Niang. Arsitektur bangunan yang sangat khas, atap berbentuk kerucut ilalang dan bangunan rumah adat seluruhnya dari kayu.

PESONA- Kampung tradisional Wae Rebo di Kecamatan Satarmese Selatan, Kabupaten Manggarai, Provinsi Nusa Tenggara Timur (TRIBUNFLORES.COM/HO-YOHAN HAPDIJAYA)

 

Tujuh buah mbaru niang Wae Rebo adalah bukti kearifan dan peradaban budaya Manggarai yang masih lestari. Keberadaan kampung yang indah ini berpadu dengan eksotisnya pesona alam Wae Rebo.

Nuansa alamnya menghadirkan suasana sedang berada di "Negeri di Atas Awan" dan mbaru niang yang kokoh dengan arsitektur tradisionalnya memberikan pemandangan yang tak terlupakan.

4. Kampung Adat Bena

Kampung Adat Bena merupakan salah satu perkampungan megalitik yang terletak di Desa Triwuriwu, Kecamatan Aimere, Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur.

Kampung Adat Bena yang terletak di puncak bukit merupakan ciri khas masyarakat lama pemuja gunung sebagai tempat para dewa (leluhur).

RUMAH ADAT- Rumah adat di Kampung Bena. (TRIBUNFLORES.COM/HO-ASFARINI)

 

Di tengah-tengah kampung terdapat bangunan yang disebut bhaga dan ngadhu, Ngadhu merupakan representasi nenek moyang laki-laki sedangkan Bhaga merupakan representasi nenek moyang perempuan.

5. Taman Wisata Alam Laut 17 Pulau Riung

TWAL 17 Pulau Riung berada di Kecamatan Riung, sekitar 70 km sebelah utara Kota Bajawa, Ibukota Ngada, Provinsi Nusa Tenggara Timur ( NTT ), Indonesia.

PULAU RIUNG- Kawasan Taman Wisata Alam Laut 17 Pulau Riung, Kabupaten Ngada, Flores, Nusa Tenggara Timur. (TRIBUNFLORES.COM/HO-ALEX JOURNEY)

 

Taman Wisata Alam Laut 17 Pulau Riung merupakan gugusan pulau kecil dan besar. Total jumlah pulau di Taman Wisata Alam Laut 17 Pulau Riung ini sebanyak 17 pulau, terdiri dari Pulau Wire, Pulau Sui, Pulau Taor, Pulau Tembaga, Pulau Tiga (Pulau Panjang), Pulau Bampa, Pulau Meja, Pulau Rotong, Pulau Patta, Pulau Halima (Pulau Nani), Pulau Besar, Pulau Lainjawa, Pulau Kalong (Pulau Kelelawar), Pulau Dua, Pulau Ontole, Pulau Barong dan Pulau Pau.

TWAL 17 Pulau Riung ini terdiri atas 24 gugusan pulau-pulau kecil yang cantik. Namun angka 17 diambil sebagai nama untuk mengingat tanggal Kemerdekaan Republik Indonesia.

6. Kota Pancasila

Kota Ende menjadi bagian penting sejarah Bangsa Indonesia. Ibu kota Kabupaten Ende di Pulau Flores ini adalah tempat pengasingan Bung Karno dan Pancasila dirumuskan.

Patung Bung Karno dalam Taman Renungan di Jalan Soekarno Kelurahan Rukun Lima, Kota Ende, Pulau Flores, Kamis 17 Agustus 2023. (TRIBUNFLORES.COM/EUGENIUS MOA)

 

Jejak sejarah pengasingan Presiden Pertama Indonesia ini adalah Rumah Pengasingan Bung Karno di Ende dan Taman Renungan Bung Karno. Dua tempat bersejarah ini menjadi destinasi wisata bersejarah di Indonesia, Flores, NTT.

RUMAH BUNG KARNO- Rumah pengasingan Bung Karno, di Kabupaten Ende, (26/12/2023). (TRIBUNFLORES.COM / KRISTIN ADAL)

 

7. Gereja Tua Sikka

Gereja Katolik Santo Ignatius Loyol, gereja tua ini berada di Kampung Sikka, pesisir pantai selatan Kabupaten Sikka. Bagi anda penikmati seni arsitektur dan sejarah, bangun gereja ini tua mahakarya bergaya Reinasance dan Barok bercampur seni lokal Maumere Flores.

Gedung Gereja Tua Sikka yang telah berusia satu abad lebih di Desa Sikka, Kabupaten Sikka, Pulau Flores. (ISTIMEWA)

 

Gereja Katolik Santo Ignatius Loyol di Keuskupan Maumere, Kabupaten Sikka salah satu Gereja Katolik tertua di Indonesia dengan usia lebih dari 100 tahun. Gereja Tua Sikka telah menjadi salah satu warisan budaya peninggalan masa lampau. Keberadaannya pada masa kini dilihat sebagai tempat wisata rohani.

8. Museum Bikon Blewut

Di Kota Maumere terdapat sebuah museum yang menyimpan benda-benda zaman batu tua (Paleolitikum) dan alat seni budaya zaman perunggu masyarakat Flores, Nusa Tenggara Timur.

Musem tersebut bernama Museum Bikon Blewut yang berada dalam kawasan Seminari Tinggi Ledalero, di Desa Takaplager, Kecamatan Nita, Kabupaten Sikka.

WISATA MUSEUM - Museum Blikon Blewut Berada di Desa Takaplager, Kecamatan Nita, Kabupaten Sikka. Jaraknya dari Kota Maumere sekitar, 9 KM, ditempuh selama 20 menit (gunakan kendaraan). (TRIBUNFLORES.COM /NOFRI FUKA)

 

Di dalam museum terdapat etalase kaca yang menyimpan rapih fosil manusia purba Flores, alat kebudayaan dan kesenian Dongson, fosil gajah purba Flores, rangka utuh jenis tikus besar di Flores, mata uang kertas dan logam beberapa negara dari zaman ke zaman, porselen dari China, moko terbuat dari perunggu dan benda-benda lainnya.

9. Sanggar Bliran Sina

Sanggar Bliran Sina merupakan sanggar budaya di Kabupaten Sikka, Flores, Nusa Tenggara Timur. Sanggara ini terkenal dengan tenun ikat tradisionalnya.

Sanggar Bliran Sina konsisten membuat kain tenun ikat secara tradisional. Melalui proses pembuatan kapas jadi benang, pewarnaan alami dari tumbuh-tumbuhan dan tahap lainnya.

Dilansir dari Kompas.com, sanggar ini berdiri sejak tahun 1988. Sejak tahun 1992, sanggar ini selalu menjadi inacaran wisatawan, baik itu wisatawan nusantara maupun mancanegara.

10. Larantuka

Tradisi Semana Santa merupakan tradisi perayaan Paskah umat Katolik di Larantuka, Ibu Kota Kabupaten Flores Timur, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur.

Tradisi Semana Santa diketahui tradisi warisan Portugis dan usianya sekitar 5 abad. Tradisi Semana Santa satu dari enam destinasi wisata rohani di Indonesia yang identik dengan tradisi perayaan Paskah umat Katolik.

PROSESI LAUT - Prosesi bahari mengarak peti patung Yeusus Tersalib di Larantuka, Kabupaten Flores Timur, Provinsi NTT, Jumat 7 April 2023. (TRIBUNFLORES.COM/PAUL KABELEN)

 

Larantuka dikenal sebagai Kota Kerajaan Katolik pertama dan tertua di Indonesia. Menjelang pekan suci Paskah, ribuan peziarah datang dari berbagai daerah di Indonesia untuk mengikuti Semana Santa.

Tak hanya peziarah yang datang tetapi masyarkat Larantuka yang merantau atau tinggal di luar daerahnya datang. Tradisi Semana tidak sekadar ritus rohani yang sakral tetapi mengikat tali persaudaraan masyarakat Larantuka.

Demikian rekomendasi destinasi wisata di Pulau Flores yang memberikan pengalaman bermakna untuk wisatawan. Ada banyak destinasi wisata di daerah yang bisa dieksplor.

Berita Tribunflores.com lainnya di Google News