BLK Karitas Peduli Lembata

Suster SSpS Temukan Cinta untuk Masyarakat Lembata di Bukit Batu

Penulis: Ricko Wawo
Editor: Egy Moa
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Balai Latihan Kerja (BLK) Karitas Peduli Lembata ditunjuk Kementerian Ketenagakerjaan sebagai BLK inkubator wirausaha di NTT

Dia pun mulai mengirim proposal ke pemerintah dan lembaga-lembaga lainnya. Suster Margaretha terbang ke Jakarta, bertemu dengan para donatur dan para pejabat kementerian, menawarkan program pelatihan kompetensi untuk masyarakat di Lembata. 

"Kalian bekerja digaji, sementara saya bekerja untuk masyarakat tidak digaji. Ini untuk kepentingan masyarakat, bukan untuk kepentingan saya pribadi," begitu pesannya bernada guyon kepada pejabat-pejabat di pemerintahan yang dia temui. 

Jalan semakin terbuka. Proposal yang dia kirim, satu per satu terjawab. Kementerian Tenaga Ketenagakerjaan pun mendirikan gedung BLK di atas wadas bukit Pada. Gedung itu sekarang dipakai untuk kursus komputer, kantor dan ruangan utama untuk menerima tamu. Bantuan dan donasi mulai berdatangan. 

Hanya dalam waktu lima tahun, BLK yang didirikan Yayasan Gunthild Karitas itu telah mengubah jalan hidup 276 alumni yang sekarang sudah terserap dunia kerja. Setiap tahun selalu ada program pelatihan dan kursus yang dibiayai dengan dana APBN dan APBD.

Baca juga: Dinas Kesehatan Lembata Juara Pertama Penyedia Data dalam Penyusunan Publikasi

Pada awal Januari, BLK Karitas Peduli Lembata membuka kursus menjahit dan kursus komputer secara gratis. Para peserta kursus merupakan anak para petani, nelayan, tukang ojek dan buruh pelabuhan yang bermukim di desa Pada. Kursus gratis ini merupakan program para suster dalam rencana strategi untuk memberdayakan masyarakat kelas menengah ke bawah di Desa Pada.

Suster Margaretha tidak bekerja sendiri di BLK. Ada Suster Domitila Kilok sebagai instruktur komputer yang andal dan Suster Ema Maria Roja dari Bajawa, instruktur menjahit. 

Tahun ini, dua orang suster lagi dikirim untuk mengikuti pelatihan instruktur di Semarang untuk program tata boga dan busana. 

Alih Status dari BLK Komunitas 

BLK Karitas Peduli Lembata sementara disiapkan untuk menjadi BLK  luar negeriyang mandiri dan profesional. BLK Karitas Peduli Lembata sedang membuat batu loncatan dengan membuka program pelatihan house keeping untuk calon pekerja migran Indonesia dari NTT.   (BLK) Karitas Peduli Lembata juga resmi ditunjuk oleh Kementerian Ketenagakerjaan sebagai salah satu BLK inkubator wirausaha di Nusa Tenggara Timur (NTT).

Baca juga: Festival Guti Nale 2024, Tradisi Tangkap Cacing Laut di Lembata NTT, Ini Jadwalnya

Pencapaian ini membuat BLK Karitas Peduli Lembata masuk dalam daftar 150 besar BLK inkubator wirausaha melalui proses seleksi yang panjang dan ketat.

Para lulusan BLK Karitas Peduli Lembata memiliki kompetensi untuk menjadi wirausaha di berbagai bidang, seperti teknologi informasi, tata busana, tata boga, dan Bahasa Inggris.

Bagi Suster Margaretha, karya Tuhan tidak pernah main-main. Di atas Bukit Pada, kita temukan cinta Suster SSpS untuk masyarakat Lembata. *

Berita TRIBUNFLRES.COM lainnya di Google News