"Kebetulan yang sering mempersalahkan pekerjaan teman-teman ini orang dari Solor (Robet Ledor). Apakah dia tidak merasa iba melihat orang Solor mempertaruhkan nyawa untuk demokrasi," ujarnya.
Antonius menambahkan, keluarga besar KPU Flores Timur masih dalam suasana duka dan kurang elok jika rapat pleno selalu diwarnai protes keras hingga skorsing.
Antonius mempertegas bahwa bahasa yang terlanjur menghebohkan seisi forum itu bukan dalam konteks menghina orang Solor.
"Sekali lagi itu bukan rasis, tapi respek untuk teman yang meninggal dunia," tuturnya.
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News